Sukses

Ini Hasil Penggeledahan Rumah Penjual Rica-Rica Terkait Bom Solo

Hasil penggeledahan, personel Densus membawa sejumlah barang bukti yang telah dibungkus dalam kantung kertas berwarna cokelat.

Liputan6.com, Solo - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggeledah rumah terduga teroris Heriyanto di Brojodipan RT 1 RW 4 Makam Haji, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Heriyanto diduga orang yang membantu mencarikan sepeda motor untuk aksi bom bunuh diri Nur Rohman di Mapolresta Solo. Dalam penggeledahan itu polisi menyita sejumlah barang bukti.

Pantauan Liputan6.com, Selasa (19/7/2016),  sejumlah personel Densus 88 berpakaian sipil terlihat berdatangan ke rumah Heriyanto yang terletak di Brojodipan.

Selain Densus, tim Inafis juga ikut serta menggeledah rumah Heriyanto. Proses penggeledahan mendapat penjagaan ketat dari personel Brimob yang bersenjata lengkap.

Bahkan, selama proses penggeledahan berlangsung, kepolisian memasang police line di sekitar jalan menuju rumah Heriyanto.

Warga sekitar dan awak media juga dilarang mendekat ke lokasi penggeledahan yang berlangsung sejak pukul 14.00 WIB dan rampung pada pukul 15.30 WIB.

Hasil penggeledahan, personel Densus membawa sejumlah barang bukti yang telah dibungkus dalam kantung kertas berwarna cokelat. Barang bukti itu di antaranya adalah golok.

Wakapolresta Sukoharjo Komisaris Andhika Bayu mengatakan, p‎enggeledahan ini dilakukan di rumah terduga teroris yang terlibat bom bunuh diri di Mapolresta Solo beberapa waktu lalu.

"Penggeledahan ini merupakan bagian dari pengembangan bom Solo kemarin. Nah, terduga ini ditangkap oleh Densus pada Selasa pagi di underpass Makam Haji," kata dia usai penggeledahan.

Terkait benda apa saja yang disita, Andhika tidak dapat membeberkan detail karena merupakan kewenangan Densus 88.

"Ada beberapa barang bukti namun saya tidak berani menyebutkannya. Kemungkinan ada senjata tajam sebagai barang bukti yang diambil Densus," sebut dia.

Sementara, tetangga Heriyanto bernama Mulyati mengatakan tetangganya itu mulai mau menyapa para tetangga sekitar sejak Lebaran lalu. Padahal, suami Desi itu telah tinggal di kampung tersebut sejak setengah tahun yang lalu.

"Dulu itu kalau ketemu cuma diam tidak menyapa dan kayak tertutup gitu. Tetapi sejak Lebaran sering bersilaturahmi, terus jadi sering tanya dan menyapa kalau bertemu," kata dia.

Selain sebagai penjual rica-rica menthok di kawasan underpass Makam Haji, Heriyanto juga berprofesi sebagai makelar sepeda motor. Alhasil, sepeda motor yang digunakan pun sering gonta-ganti.

"Kalau yang saya dengar Heriyanto itu makelaran motor, makanya motornya sering ganti," ucap Mulyati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.