Sukses

Beri Bantuan, Mensos Imbau Warga Gunung Sinabung Waspada

Bantuan uang dari Kementerian Sosial untuk korban meninggal dan luka-luka akibat erupsi Gunung Sinabung.

Liputan6.com, Karo - Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial memberikan bantuan kepada para korban erupsi Gunung Sinabung di Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa. Bantuan yang disalurkan berupa uang tunai Rp 140 juta, untuk keluarga korban meninggal dunia dan luka-luka.

Khofifah mengatakan, uang tunai tersebut dengan rincian Rp 15 juta untuk masing-masing korban meninggal dunia, dan Rp 2,5 juta untuk korban luka-luka. Santunan diberikan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karo.

"Saya pribadi mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya tujuh orang, dan dua orang lagi luka-luka akibat peristiwa ini. Santunan Rp 140 juta ini dari pemerintah untuk para korban," kata Khofifah, Senin (23/5/2016).

Tidak hanya kepada korban meninggal dan luka-luka, Khofifah mengatakan, pemerintah pusat memberikan bantuan beras 100 ton untuk para pengungsi yang tersebar di Kabupaten Karo.

"Pemerintah juga memberikan 100 ton beras, jika masih kurang bisa ditambah oleh gubernur Sumut. Kalau masih kurang lagi, nanti kita berikan dari Mensos," ucap dia.

Imbauan Zona Merah

Setelah memberikan santunan, Khofifah mengunjungi ratusan pengungsi erupsi Gunung Sinabung di lokasi pengungsian Kabanjahe.

Khofifah juga mendatangi lokasi awan panas Gunung Sinabung di Desa Gamber. Lokasi ini tempat di mana tujuh orang meninggal dan dua lainnya kritis saat erupsi pada Sabtu 21 Mei lalu.

"Bencana memang tidak bisa diprediksi. Lokasi ini aman untuk aktivitas masyarakat yang kulturnya bercocok tanam," kata Khofifah, saat berada di depan pos Desa Gamber.

Khofifah berharap, pemerintah Karo, TNI, dan Polri memberikan pemahaman kepada para warga Gunung Sinabung agar tidak melakukan aktivitas di zona merah, karena erupsi suatu saat bisa mengancam keselamatan warga.

"Warga jelas tidak boleh berada di zona merah ini, karena jaraknya terlalu dekat, dan ini juga sudah masuk zona merah," tegas Khofifah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini