Sukses

Kakek 61 Tahun Ikut Ujian Nasional di Bogor

Menurut Ardi Yusuf, dia ingin memberi contoh ke anak muda bahwa pendidikan masih sangat penting meski sudah lanjut usia.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang kakek 61 tahun, tercatat sebagai peserta Ujian Nasional (UN) tertua di Kota Bogor, Jawa Barat. Walaupun sudah tidak muda lagi, Ardi Yusuf masih antusias mengikuti ujian kejar paket C setara SMA.

Meski sesekali mengerutkan dahi, pria yang biasa disapa Pak Ardi itu terlihat serius mengerjakan soal-soal ujian yang diberikan pengawas dalam ujian Paket C yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Menengah Kota Bogor, Senin (4/4/2016).

Di hari pertama, kakek kelahiran 18 Juni 1955 itu bersama rekan-rekannya menjalani ujian Bahasa Indonesia dan Geografi.

"Ya harus tetap semangat, namanya pendidikan itu penting sekalipun sudah tua," kata Ardi.

Dalam menuntut ilmu jenjang SMA ini, Ardi tercatat sebagai siswa Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Pajajaran, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara.


Pria yang keseharian berjualan sembako di rumahnya ini, bertekad mendapatkan ijazah setara SMA hanya untuk memotivasi anak-anak muda agar semangat menuntut ilmu dan tidak mudah membeli ijazah palsu.

"Orang lain mungkin berpandangan kalau sudah tua ijazah enggak ada gunanya, tapi bagi saya tidak. Meskipun besok saya mati, setidaknya saya bisa memberi contoh yang lain," kata dia.

Pria yang memiliki tiga orang cucu ini mengatakan, dalam kesehariannya ia senang membaca. Semua hal dia baca, dari koran hingga buku-buku pelajaran. Meskipun dengan usia yang tak lagi muda ia terkadang tak bisa membaca terlalu lama.

"Paling sering sih nonton berita di TV, lihat perkembangan negara ini," kata Ardi yang mengaku tinggal di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.

Total jumlah siswa Kelompok Belajar Paket C yang mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) di Kota Bogor 1.364 orang.

Ujiannya dibagi di 4 lokasi sekolah yakni SMPN 12, SMPN 5, SMPN 8, dan SMA PGRI 4.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini