Sukses

Berkat Instruksi Jokowi, Truk Sampah DKI Bisa Masuk Bekasi

Ahok menjadwalkan pertemuan dengan Walikota Bekasi Rahmat Effendi untuk membahas masalah sampah yang belum tuntas.

Liputan6.com, Jakarta - Truk sampah DKI Jakarta yang akan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat tidak lagi dihadang warga. Truk telah diperbolehkan masuk wilayah tersebut untuk membuang sampah. Masuknya truk itu tidak lepas dari campur tangan Presiden Jokowi.

"Bukan Inpres riil. Tapi Pak Kapolda ditelepon Presiden, diingatkan untuk bisa membantu buka jalur (truk sampah) ke Bekasi," ujar Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta ‎Isnawa Adji, di Balai Kota, Jakarta, Senin (9/11/2015).

Menurut Isnawa, ada aturan bahwa Bekasi merupakan daerah penyangga DKI Jakarta. Salah satu yang menjadi tugas daerah penya‎ngga adalah soal sampah.

"‎Makanya ada dana hibah Pemprov DKI pada daerah penyangga," tutur dia.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga menjadwalkan pertemuan dengan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi untuk membahas masalah sampah yang belum tuntas. Pertemuan berlangsung Rabu 11 November 2015 tapi belum diketahui lokasi pertemuan.

"Saya juga mungkin Rabu atau Kamis ketemu Wali Kota Bekasi. Saya sudah hubungi, Wali Kota sudah hubungi," tutur Ahok.‎

Pasar Bikin Pengolahan

‎Terkait masalah sampah, Ahok memberikan solusi agar tiap Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya memiliki pengelolaan sampah sendiri. Dengan demikian, sampah yang dikirimkan ke tempat penampungan tidak membludak.

"Solusi jangka panjang kita, saya sudah minta Pasar Jaya harus bangun pengolahan sendiri di pasar. Sedang kami cari lokasi pasar yang bisa untuk dibangun, selain lahan yang sudah ada," ujar dia.

Ahok sudah menugaskan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Dinas Kebersihan DKI Jakarta untuk membangun pengelolaan sampah tersebut.

"Bagi kita kalau sampah bisa diolah habis di Jakarta, ini akan menghemat uang lebih banyak, salah satunya transportasi," tandas Ahok. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.