Sukses

JK Buka KTT Menteri Tenaga Kerja Negara-negara Islam

Isu tenaga kerja usia muda serta kesehatan dan keselamatan kerja menjadi dua agenda utama yang akan dibahas di konferensi internasional itu.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) III Menteri Tenaga Kerja negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) ke III. Forum berskala internasional ini dipimpin langsung Menteri Ketenagakerjaan RI Hanif Dhakiri.

Dalam sambutannnya, JK mengatakan, pertemuan OKI dibidang ketenagakerjaan yang diselenggarakan tahun ini sangatlah tepat dan sejalan dengan kondisi ekonomi global yang sedang mengalami perlambatan.

"Kondisi krisis global yang dimulai sejak akhir tahun 2008 telah mendorong negara-negara industri untuk merestrukturisasi kembali bentuk kerjasamanya dengan melibatkan negara-negara berkembang dengan GDP yang tinggi," ujar JK di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis, (29/10/2015).

Pertemuan OKI di bidang ketenagakerjaan ini, menurut JK mempunyai arti yang penting dalam mendorong perbaikan ekonomi global yang berimbas pada menurunnya kesempatan kerja di berbagai belahan dunia. ‎Sebab, kata JK, indikator dari perbaikan ekonomi suatu negara selalu ditentukan oleh seberapa banyak Pemerintah dapat menyediakan lapangan kerja bagi penduduknya.

"Jadi tidak semata-mata diukur dari nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing, maupun tingkat pertumbuhan ekonomi nasionalnya," tandas JK.
‎
Menurut JK, di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo, pembangunan Indonesia ke depan ditujukan pada upaya untuk mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian dengan berlandaskan azas gotong-royong.

Kedaulatan politik, menurut JK, harus diiringi dengan kemandirian ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya, baik kebutuhan dasar, maupun pelayanan dasar, berupa pendidikan dan kesehatan.

"Peningkatan keterampilan dan daya saing angkatan kerja menjadi prioritas sekaligus harapan Pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan dan pembangunan ekonomi secara berkelanjutan," papar JK.‎

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri menambahkan, pertemuan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) Tenaga Kerja anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan membahas mengenai isu ketenagakerjaan yang berkembang di negara-negara anggota OKI.

"Isu penanganan tenaga kerja muda menjadi fokus tema dari pertemuan ini, disamping tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). ‎Begitupun soal angka pengangguran di kawasan negara anggota OKI telah menjadi perhatian bersama," ucap Hanif.

Dikatakan Hanif,  sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran yang cukup strategis dalam berkontribusi untuk memajukan kerjasama OKI di bidang ketenagakerjaan. "Sebagai tuan rumah, Indonesia akan menjadi anggota Steering Committee untuk mengarahkan program-program kedepan dalam kerjasama OKI," ucap dia. ‎
‎
Penyelenggaraan konferensi ICLM OKI ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal OKI, H.E. Mr Iyad Madani dan dihadiri 35 negara anggota OKI (termasuk Indonesia), dua negara observer yaitu Rusia dan Thailand serta satu Subsidiary Bodies OKI.

KTM Tenaga Kerja OKI dilaksanakan 2 (dua) tahun sekali. ‎Untuk konferensi kali ini mengusung tema "Mainstreaming Youth Employment and Occupational Safety and Health (OSH) in OIC Member States" atau 'Pengarustamaan Tenaga Kerja Usia Muda serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja'. (Dms/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.