Sukses

Ahok: Sementara KJP Hanya Bisa Digunakan di Bank DKI

Menurut Ahok, masih banyak yang harus dibenahi dari sistem yang dimiliki Bank DKI.

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta sudah menemukan penyelewengan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP). 19 Siswa terpaksa dicabut KJP-nya karena terbukti menyelewengkan dana.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kini tengah menyiapkan strategi untuk membatasi penggunaan KJP sehingga tidak lagi diselewengkan. Sementara, Ahok akan membatasi KJP hanya bisa digunakan di Electronic Data Capture (EDC) Bank DKI.

"KJP lagi ngatur, sekarang bisa EDC Bank DKI saja sementara," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (10/8/2015).

Bagi mantan Bupati Belitung Timur itu, masih banyak yang harus dibenahi dari sistem yang dimiliki Bank DKI. Termasuk menyiapkan ATM Combo yang bisa digunakan untuk bus Transjakarta sehingga tidak perlu membayar.

"Untuk KJP, di beberapa toko sudah ada. Kita sedang minta Bank DKI disiapkan 100 EDC lagi," tambah Ahok.

KJP yang kini dimiliki siswa nantinya tidak akan bisa diambil tunai sepeser pun. Pembayaran harus menggunakan EDC. Termasuk untuk naik bus Transjakarta.

Ahok ingin bila kebutuhan bus Transjakarta cukup, siswa pemegang KJP tidak perlu lagi membayar sejumlah uang alias gratis.

"Kalau bisa gitu, mudah-mudahan akhir tahun bisa keburu, mereka enggak bisa tarik kontan lagi. Mungkin 2016 sampai Juni. Lalu naik bus sekolah, bus Transjakarta, Oktober kan juga gabung Kopami, Kopaja, akan bergabung, anak sekolah tapi enggak usah bayar," tutup Ahok. (Ali/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.