Sukses

2 Pendaki Jepang Hilang 45 Tahun Ditemukan di Alpen Terpopuler

Berita populer di antaranya terkait motif pembunuhan Asisten Presiden Direktur PT XL Axiata, Hayriantira.

Liputan6.com, Jakarta - 2 Pendaki Jepang --Masayuki Kobayashi dan Michio Oikawa-- dilaporkan hilang di pegunungan es Gunung Matterhorn, Swiss 45 tahun lalu. Mereka hilang saat badai salju melanda gunung setinggi 4.478 meter dari permukaan laut itu.

Bersama konsulat Jepang di Swiss, kepolisian Vallas mendapatkan hasil bahwa keduanya adalah pendaki Jepang yang hilang 18 Agustus 1970 saat ingin menaklukan Gunung Matterhorn. Kini keduanya ditemukan, namun hanya menyisakan tulang belulang.

Berita tersebut paling banyak dibaca pembaca Liputan6.com sepanjang Jumat 7 Agustus 2015, atau menjadi berita terpopuler. Berita populer di antaranya terkait motif pembunuhan Asisten Presiden Direktur PT XL Axiata, Hayriantira. Ada juga pembongkaran makam Hayriantira.

Berikut berita populer dan terpopuler selengkapnya yang terangkum dalam Top 5 News;

1. Hilang 45 Tahun, 2 Pendaki Jepang Ditemukan di Alpen

Kepolisian Valais, Swiss mengatakan ada penemuan tulang belulang di ketinggian 2.800 meter Gunung Matterhorn. Mereka yang telah memegang daftar pendaki hilang dari tahun 1925, langsung membawa rangka manusia itu untuk test DNA.

Dari daftar itu, diketahui ada 2 orang pendaki Jepang -- Masayuki Kobayashi dan Michio Oikawa -- dilaporkan hilang di pegunungan es Gunung Matterhorn, Swiss 45 tahun lalu. Mereka hilang saat badai salju melanda gunung setinggi 4.478 meter dari permukaan laut itu.

Selengkapnya...

2. Ryan Asisten Presdir XL Dibunuh karena Sebut Andy Homoseksual?

Andy Wahyudi (sebelumnya disebut Andy Kurniawan) membunuh Asisten Presiden Direktur PT XL Axiata, Hayriantira, karena sakit hati. Kata-kata Ryan, begitu wanita 37 tahun itu disapa, membuat tersangka tega menghabisi nyawa teman spesialnya selama 2 tahun belakangan ini.

"Kamu homo ya?" kata Andy menirukan kata-kata Hayriantira sebelum dibunuhnya, di Hotel Cipaganti, Jalan Cipanas Raya, Terogong, Garut, Jawa Barat, Kamis (6/8/2015).

Selengkapnya...

3. Makam Asisten Presdir XL Dibongkar, Tangis Ibunda Pecah

Lantunan surat Yasin terdengar sayup-sayup dari bibir keluarga Asisten Presiden Direktur (Presdir) PT XL Axiata, Hayriantira atau Ryan. Sekitar pukul 11.00 WIB, penyidik dari Polda Metro Jaya dan Polres Garut membongkar makam Ryan.

Pemandangan di kuburan massal TPU Cibunar tampak gersang. Lahan pemakaman pun tak terurus dengan rapi selayaknya pemakaman lainnya. Di sekitar makam Ryan, ilalang tumbuh dengan liar. Dedaunan kering pun hampir menutupi gundukan tanahnya.

Selengkapnya...

4. Polisi: Pembunuh Asisten Presdir XL Berharap Bisa Menang Tender

Pengakuan Andy Wahyudi (38) tersangka pembunuh asisten Presiden Direktur PT XL Axiata Hayriantira atau Ryan masih berubah-ubah. Mulai dari mengaku sakit hati dengan celaan Ryan hingga kesal dengan ancaman perempuan itu untuk menggagalkan proyek tender Andy dengan XL jika menolak berhubungan intim.

"Dia (Andy) mengatakan, 'Intinya satu, kalau misalkan saya nggak mau 'begitu' sama dia (Ryan) saat itu, dia (Ryan) nggak mau bantuin lagi kerja sama sama XL'," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Krishna Murti menirukan kata-kata Andy di Polres Garut, Jawa Barat, Jumat (7/8/2015).

Selengkapnya...

5. Alasan Istri Gubernur Gatot Pujo Tak Betah di Rutan KPK

Istri Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Evy Susanti, baru beberapa hari ditahan di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, istri muda Gatot itu sudah tidak betah di rutan karena beberapa alasan.

KPK menahan Evy dan Gatot di rutan berbeda, karena statusnya sebagai tersangka kasus dugaan suap hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, Sumut.

Menurut penasihat hukum keduanya, Razman Nasution, kondisi rutan di Gedung KPK tidak memiliki ventilasi. Ini menyebabkan siklus udara di sana tidak‎ lancar.

Selengkapnya...

(Rmn/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini