Sukses

Umar Patek Jadi Pengibar Bendera Upacara Harkitnas Paling Populer

Di Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Umar berperan sebagai pengibar bendera merah putih dalam upacara.

Liputan6.com, Jakarta - Di Lapas Kelas 1 Porong, ahli pembuat bom Umar Patek atau Umar Arab alias Hisyam bin Alizein dibina melalui program deradikalisasi. Bahkan, di Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Umar berperan sebagai pengibar bendera merah putih dalam upacara. Berita ini berhasil jadi yang terpopuler sepanjang Rabu kemarin.

Disusul oleh berita tentang penundaan unjuk rasa besar-besaran mahasiswa kemarin. Rencananya, mereka baru akan menggelar demo di depan Istana Merdeka pada Kamis ini. Demikian pula dengan pengakuan seorang anggota DPR yang mengatakan gajinya yang puluhan juta rupiah habis dalam sekejap.

Top 5 News Selengkapnya:

1. Bomber Bali Umar Patek Jadi Pengibar Bendera Upacara Harkitnas

Umar Patek atau Umar Arab alias Hisyam bin Alizein, terpidana terorisme Bom Bali I dan sejumlah gereja di Jakarta menjalani hukuman pidana 20 tahun penjara di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Di Lapas Kelas 1 Porong, ahli pembuat bom itu dibina melalui program deradikalisasi. Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, Umar Patek diklaim telah tobat. Bahkan kebenciannya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) disebut salah satu pejabat di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah usai. Di Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Umar berperan sebagai pengibar bendera merah putih dalam upacara.

"Iya dia (Umar) pengibar bendera. Kita lihat nanti," kata salah satu pejabat BNPT yang enggan disebutkan namanya kepada Liputan6.com di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (20/5/2015).

Selengkapnya...

2. Demo Mahasiswa Seluruh Indonesia Ditunda Besok, Ini Tuntutannya

1.000 mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEMSI) tidak akan melakukan unjuk rasa besar-besaran pada hari ini. Mereka baru akan menggelar demo di Istana pada Kamis 21 Mei 2015.

"Kita mengimbau seluruh mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEMSI untuk mengikuti aksi besok. Kita undang mereka berpartisipasi," ujar Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEMSI) Ahmad Khairudin Syam bersama belasan Presiden BEM dalam jumpa pers bersama di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (20/5/2015).

Ahmad mengatakan, besok, 1.000 massa BEMSI akan melakukan longmarch dari patung kuda Gedung Indosat menuju Istana Merdeka pukul 10.00 WIB dan menuntut Presiden Jokowi menemui mereka. Jika Presiden tidak memenuhi permintaan tersebut, maka mahasiswa akan bermalam di depan Istana.

Selengkapnya...

3. Ini Pesan JK pada Agung Laksono

Dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II DPP Golkar hasil Musyawarah Nasional Ancol Jakarta pada Selasa 19 Mei 2015, ketua umum versi munas tersebut Agung Laksono sempat 'menghilang' setelah memberikan pidato pembuka. Namun ia kembali lagi hingga rapimnas selesai.

Agung mengakui kehilangannya tersebut untuk bertemu dengan Wakil Presiden yang juga mantan Ketum Golkar Jusuf Kalla.

Dalam pertemuan yang bersifat tertutup tersebut, Agung hanya mengungkapkan didampingi teman-temannya. Kemungkinan didampingi oleh Wakil Ketua Umum Golkar, Yorrys Raweyai. Sebab, saat Agung menghilang di DPP, Yorrys pun ikut menghilang.

Selengkapnya...

4. Anggota DPR Ini Mengaku Gajinya Habis Dalam Sedetik?

Menjadi anggota DPR dipastikan akan mendapat fasilitas rumah dinas, safari ke beberapa daerah yang dibiayai oleh negara dalam rangka kunjungan kerja, serta beberapa tunjangan lainnya yang tidak sedikit.

Namun anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Aditya Mufti Ariffin mengakui gaji secara keseluruhan ditambah tunjangan tersebut besarannya sekitar Rp 60 juta per bulan habis dalam waktu singkat.

Sebab, kata dia, terdapat berbagai kebutuhan rakyat atau konstituen yang membuat anggota dewan ikut mengurusinya hingga gajinya di DPR habis terpakai.
‎
"Gaji pokok Rp 16 juta sudah jelas konstribusinya untuk partai. Plus tunjangan Rp 60 jutaan habis dalam sedetik," kata Aditya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/5/2015).

Selengkapnya...

5. Awas Tertipu Beras Plastik

Siapa sangka di antara butiran nasi yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia kemungkinan terselip bahan berbahaya. Beras sintetis atau beras palsu yang diduga mengandung resin berbahaya mulai beredar.

Dewi Septiani (29), pedagang nasi uduk dan bubur ayam di Ruko GT Grande, Blok F 19 Nomor 37, RT 01 RW 23, Perumahan Mutiara Gading Timur, Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, menemukan dugaan adanya beras plastik atau sintesis.

Dia menuturkan, beberapa hari lalu dia menemukan keganjilan dengan beras yang dimasaknya untuk berjualan. Sebagian beras tidak bercampur dengan air.

"Airnya itu, posisinya ada di atas nggak campur sama nasi. Pada saat masak bubur, nasinya malah ngendap ke bawah, airnya ke atas. Jadi nggak menyatu," kata Dewi Septiani.

Selengkapnya...

(Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini