Sukses

Warga Tiongkok Sindikat Penipuan Kartu Kredit Ngaku Ditipu

Pada awalnya mereka tertarik bekerja di Indonesia karena diiming-imingi menjadi pemandu karaoke di hotel-hotel.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi membekuk 33 warga negara Tiongkok sindikat penipuan kartu kredit dari Indonesia terhadap warga negaranya sendiri. Keempat belas di antaranya merupakan perempuan.

Kepada aparat, mereka mengaku merasa tertipu. Para wanita Tiongkok itu mengatakan, pada awalnya mereka tertarik bekerja di Indonesia karena diiming-imingi menjadi pemandu karaoke di hotel-hotel.

Namun sesampainya di Indonesia, mereka malah diperintahkan melakukan penipuan kartu kredit terhadap warga negaranya di Tiongkok.

"Mereka mengaku ditawari kerjaan sebagai cewek di tempat karaoke dan restoran. Mereka juga merasa kena tipu saat tahu ternyata harus melakukan tindakan kriminal," seperti diterjemahkan oleh penerjemah Bahasa Mandarin dari Kantor Imigrasi Jakarta Selatan Kelly Tanoto di lokasi penggerebekan, Jalan Kenangan, Kelurahan Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (7/5/2015).

Sementara itu, Kelly menambahkan, 19 tersangka pria lainnya juga mengaku dijanjikan bekerja sebagai pegawai kantor. Namun, dokumen pribadi mereka, seperti visa, paspor, tanda pengenal, serta telepon genggam disita sesampainya di rumah tersebut.

Terlanjur Basah

Karena merasa kepalang tanggung sudah sampai Indonesia, sambung dia, akhirnya para tersangka menerima tawaran pekerjaan sebagai sindikat penipu pengguna kartu kredit di Tiongkok.

"Kalau yang laki-laki ditawari kerja kantoran. Mereka percaya sampai pada saat keluar dari bandara, agennya itu mengambil seluruh dokumen perjalanan mereka. Lalu mereka di bawa ke rumah ini. Sampai di sini pun HP-nya diambil. Supaya tidak bisa berkomunikasi dengan siapa-siapa," kata Kelly.

Sebelumnya tim Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya menggrebek sebuah rumah mewah di Jalan Kenangan Nomor 44 RT 07 RW 02 Kelurahan Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Rabu malam 6 Mei 2015 pukul 08.00 WIB.

Awalnya polisi mendapat informasi bahwa rumah tersebut dicurigai menjadi markas prostitusi warga negara Tiongkok. Namun saat digeledah, polisi mendapati fakta berbeda. Rumah tersebut merupakan kantor call center sindikat penipuan kartu kredit di Tiongkok.

Polisi kemudian mengamankan 33 penghuni rumah. Sementara seorang pria bernama Siau Pei (25) tewas saat mencoba melarikan diri dengan melompat ke kolam renang. Anggota sindikat ini kemudian digiring ke Kantor Imigrasi Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan. (Ndy/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.