Sukses

Polda Riau Bekuk 9 Pelaku Pembakar Hutan

Kabag Bin Opsnal Ditreskrimsus Polda Riau AKBP Kaswandi menjelaskan, 9 tersangka dibekuk di beberapa kabupaten/kota yang ada di Riau

Liputan6.com, Jakarta - Ditingkatkannya status kawasan Riau menjadi siaga darurat bencana kebakaran dan lahan (karhutla) oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuat jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Riau bergerak cepat. Ratusan personel di setiap Polres seluruh Riau diturunkan untuk melakukan penindakan.

Sejauh ini, sudah ada 9 pelaku pembakaran lahan yang ditangkap penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau. Hasil penyelidikan, para tersangka diduga sengaja membakar untuk membuka lahan baru.

Kabag Bin Opsnal Ditreskrimsus Polda Riau AKBP Kaswandi saat dikonfirmasi menjelaskan, 9 tersangka dibekuk di beberapa kabupaten dan kota yang ada di Riau. Para tersangka masih diperiksa intensif guna mendalami kasus tersebut.

"Ada 9 laporan dengan 9 tersangka. Di Bengkalis ada satu laporan dan beberapa tersangka yang sudah diamankan. Di Indragiri Hulu ada 2 laporan dengan 2 tersangka," kata Kaswandi di halaman Reskrimsus Polda Riau, Senin (23/2/2015).

Selain dua kabupaten tersebut, penyidik juga mengamankan tersangka Karhutla di Kabupaten Indragiri Hilir, Siak, Pelalawan dan Kabupaten Rokan Hilir.

"Sudah ada puluhan hektar lahan yang dibakar para tersangka ini. Mereka ditangkap sewaktu melakukan pembakaran. Ini dilakukan sebagai antisipasi meluasnya kebakaran hutan," tegas Kaswandi.

Menurut Kaswandi, langkah cepat BNPB menaikkan status Riau ke siaga darurat kebakaran hutan dan lahan patut diapresiasi. Langkah ini dinilai pencegahan agar kebakaran hutan dan lahan terburuk seperti tahun 2014 tidak terjadi lagi.

"Kan ini ya, Februari sampai April itu merupakan puncak musim kemarau. Dulu, kenapa terjadi karhutla parah, karena tidak adanya langkah cepat dari pemerintah," sebut Kaswandi.

Dengan penetapan ini, pihaknya sebagai penanggungjawab penanganan karhutla mengaku siap menindak pelaku. Dirinya selalu memonitor pergerakan anggota di lapangan.

Berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pulau Sumatera dikelilingi 67 titik panas sebagai indikasi terjadinya karhutla.

"Paling banyak masih terdapat di Provinsi Riau dengan 26 titik. Kemudian disusul Provinsi Sumatera Utara dengan 20 titik, Aceh 8, Sumatera Barat 7, dan Sumatera Selatan 6 titik," jelas staf humas BNPB Agus Wibowo melalui pesan singkatnya.

Di Riau sendiri, tambah Agus, titik panas tersebar di Kabupaten Bengkalis 5, Dumai 5, Kepulauan Meranti 1, Indragiri Hulu 1, Pelalawan 5, Rokan Hilir 7, dan Siak 2.

"Dari semua itu, yang dipercaya sebagai titik api terjadinya kahutla ada 13 titik. Ini tersebar di Bengkalis 2, Dumai 4, Kepulauan Meranti 1, Indragiri Hulu 1, Pelalawan 1, dan Rokan Hilir 4," sebut Agus.

Pada umumnya, cuaca di Riau cerah dan berawan. Peluang hujan dengan intensitas ringan masih terjadi sore hari dan malam di bagian tengah, barat, dan selatan Riau, tapi tidak merata. (Han/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini