Sukses

Dugaan Video Call Seks Sekda Rohil, Polda Riau Ingatkan Bahaya Jebakan Love Scamming

Sekretaris Daerah Kabupaten Rokan Hilir Fauzi Efrizal mendatangi Polda Riau pada Minggu siang, 24 Maret 2024 terkait viralnya rekaman video call seks yang diduga menyeret namanya.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sekretaris Daerah Kabupaten Rokan Hilir Fauzi Efrizal mendatangi Polda Riau pada Minggu siang, 24 Maret 2024. Hal itu terkait viralnya rekaman video call seks yang diduga menyeret namanya. Sekda Rohil datang tanpa panggilan penyidik Subdit Siber Reserse Kriminal Khusus Polda Riau karena belum ada laporan resmi. Fauzi membantah pria yang ada dalam video itu adalah dirinya melainkan hasil editan.

"Meski belum ada laporan tetap diusut siapa saja yang terlibat dalam penyebaran video porno tersebut," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Komisaris Besar Nasriadi, Senin petang, 26 Maret 2024.

Hingga kini penyidik belum mengusut keaslian video itu termasuk orang yang ada di dalamnya. Salah satu alasannya karena tidak ada pihak yang melapor. Terlepas dari itu, Nasriadi menyebut video call seks dilakukan oleh sindikat kejahatan dunia maya dengan modus love scamming. Kejahatan ini bermula dari pengiriman secara acak ke WhatsApp, Telegram dan SMS dengan sapaan halo, apa kabar dan lainnya.

Pengirim biasanya menggunakan profil wanita cantik dan seksi. Jika ada yang merespon, pelaku akan mengirim beberapa foto seksi sehingga calon korban tertarik. "Setelah itu pelaku mengajak untuk video call, awalnya video call biasa kemudian diajak ke video call seks," kata Nasriadi.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ancaman Menyebar

Pelaku akan merekam semua kejadian dalam video call seks itu. Berikutnya, pelaku akan mengirimkan rekaman video ke korban menggunakan nomor lain. "Ada ancaman akan menyebarkan ke media sosial, korban yang ketakutan akan diminta uang, jika tidak diberikan akan tersebar ke media sosial, itu modus secara umum," jelas Nasriadi.

Sebagai informasi, video call seks yang diduga menyeret Sekda Fauzi beredar luas dalam beberapa hari terakhir. Video itu berdurasi sekitar 1 menit 50 detik yang memperlihatkan seorang pria tengah melakukan panggilan video dengan perempuan. Dalam video itu, sang pria terlihat tanpa busana dan begitu fokus melihat lawan bicaranya melakukan gerakan erotis. Sang pria juga sempat menjulurkan lidah ke arah kamera hingga akhirnya memperlihatkan bagian vitalnya.

Fauzi sudah membuat bantahan dan menyebut video itu merupakan buatan menggunakan teknologi kamera silder. Video itu dibuat seolah mirip dengan wajahnya oleh orang tidak bertanggung jawab. "Saya tegaskan bahwa video itu bukan diri saya, maklum sekarang ini bisa kita kata zaman dunia IT, semua wajah bisa diubah mau menjadi anda atau pun saya dan lainnya sebagainya," kata Fauzi dalam siaran persnya.

"Jika ada video beredar di aplikasi WhatsApp, Facebook, Tiktok, Snack video, Telegram, Messenger dan Twitter dan Instragram dan lainnya, itu bukan wajah saya," tegas Fauzi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.