Sukses

Menteri Marwan Prihatin 4 Desa Dilanda Banjir Kiriman Malaysia

Ratusan rumah yang terletak di 4 desa terendam banjir kiriman dari Malaysia, dengan ketinggian sekitar satu meter.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Desa, Pembanguan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar, menyatakan prihatin atas musibah banjir yang menimpa 4 desa di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Banjir di desa itu merupakan kiriman dari Malaysia.

Banjir kiriman itu melanda setelah hulu Sungai Sembakung di Sungai Pensiangan, Sabah, Malaysia, meluap dan Sungai Labang dan Sungai Simalumung di Kecamatan Lumbis Ogong, Nunukan, tak mampu menampung luapan air hujan sehingga mengalir ke rumah penduduk. Banjir kemudian merendam ratusan rumah di 4 desa yakni Desa Atap, Tagul, Lubakan, dan Bungkul. Ketinggian air mencapai 1 meter.

"Tentu saya prihatin dan kecewa dengan kejadian banjir yang dialami warga Nunukan," ungkap Marwan, di Jakarta, Senin (19/1/2015). Ia mengatakan, berdasarakan laporan yang dia terima, sejumlah desa di sekitar Sungai Sembakung memang kerap dilanda banjir kiriman dari Malaysia, hampir setiap musim hujan.

"Di sana sering mendapat banjir kiriman dari Malaysia. Ini harus kita pikirkan agar tidak ada lagi kejadian serupa," ungkap dia. Untuk mengatasi masalah ini, Marwan meminta pemerintah daerah harus segera bertindak agar‎ warga setempat tidak lagi resah dengan ancaman banjir setiap kali musim hujan tiba.

"Kondisi daerah seperti di Nunukan ini tentu akan kita berikan perhatian khusus. Kita dorong Pemda untuk mengentaskan persoalan tersebut," beber dia Marwan mengungkapkan, Kementeriannya juga akan memprioritaskan daerah tersebut karena hingga saat ini masih tergolong daerah tertinggal.

"Berdasarkan data yang saya terima, ada dua kabupaten di Kalimantan Utara yang tergolong daerah tertinggal yaitu Kabupaten Nunukan dan Malinau. Karena itu, perlu terus didorong agar terlepas dari predikat (daerah tertinggal) itu," kata Marwan.

"Nunukan dan termasuk Malinau ini ke depannya kita harapkan supaya tidak tertinggal lagi. Ini sudah menjadi target kita. Tapi, sekali lagi butuh adanya koordinasi pemerintah pusat dan daerah dalam hal program pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan kawasan perbatasan dan daerah tertinggal di wilayah masing-masing," tandas Marwan. (Tnt/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.