Sukses

Gelombang Laut 4 Meter Hadang Tim Evakuasi AirAsia QZ8501

Pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QSZ8501 memasuki hari ke-7.

Liputan6.com, Pangkalan Bun - Pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QSZ8501 memasuki hari ke-7. Dalam pencarian ini, tim search and rescue (SAR) gabungan mendapatkan hasil yang cukup signifikan, yakni sudah menemukan 30 jenazah penumpang burung besi maskapai Malaysia tersebut.

Kepala Stasiun Meteorologi Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Lukman Soleh mengatakan, kondisi lokasi pencarian yang difokuskan hari ini sama seperti kemarin, yakni masih‎ cukup berbahaya bagi tim SAR.

"Kondisi lokasi masih cukup berbahaya bagi tim evakuasi," kata Lukman di Posko Utama Pangkalang Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2014).

Dikatakan Lukman, gelombang laut tinggi masih jadi ‎kesulitan tersendiri bagi tim SAR gabungan yang berada di lokasi pencarian. Hari ini, diperikirakan gelombang laut juga mencapai 4 meter.

"Gelombang tinggi diperkirakan masih 3-4 meter," ujar Lukman.

Tantangan tak cuma dihadapi oleh tim SAR, khususnya unsur laut. Tetapi juga akan dihadapi oleh unsur udara. Mengingat, hari ini berpeluang terbentuknya awan cumulonimbus.

"Awan kumulonimbus peluang terbentuk, diperkirakan sampai jam 12," ucap dia.

Memasuki hari ke-7 pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QZ8501 ini, total sudah 30 jenazah Pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan. Rinciannya, 18 jenazah sudah berada di Surabaya, 4 jenazah masih berada di RSUD Imanuddin untuk identifikasi awal, 7 jenazah masih di KRI Bung Tomo, dan 1 jenazah lagi masih KD Pahang Malaysia.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan kopilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

Pesawat itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Tnt/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.