Sukses

JK: Tidak Ada Keputusan, Golkar Harus Bersatu

Wapres Jusuf Kalla mengatakan, tanpa munas rekonsiliasi perseteruan di internal Golkar akan berlangsung terus menerus.

Liputan6.com, Jakarta - Usulan mendamaikan dua kubu yang berseteru di Partai Golkar dengan mengadakan munas rekonsiliasi didukung Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Diharapkan seperti itu yang terbaik. Jadi dua kubu jadi 1," kata JK usai membuka Munas PMI ke XX, di JCC, Jakarta, Selasa (16/12/2014).

JK mengatakan, jika ada yang menolak itu sah-sah saja. Tapi jika munas rekonsiliasi itu tidak dilakukan, maka perseteruan di internal Golkar akan berlangsung terus menerus. Dua kubu yang bertikai tidak akan berdamai.

Pada intinya, lanjut JK, pemerintah berharap Golkar berdamai.‎ "Sementara ini pemerintah tidak mengambil keputusan tapi meminta mereka bersatu," tandas JK.

Rencana menggelar munas rekonsiliasi dilontarkan sebelumnya oleh politisi ‎Politisi Golkar Hajriyanto Y Thohari. Pada Jumat 12 Desember lalu, Hajriyanto mengatakan, yakin dua kubu yang berseteru di internal Golkar bisa bersatu bila para sesepuh Golkar turun tangan.

Dia menambahkan, bila para sesepuh gagal membujuk kedua kubu untuk islah, maka sebaiknya dipaksa berdamai melalui munas rekonsiliasi. Cara itu dinilainya sebagai jalan keluar terakhir, dengan syarat kepanitian munas rekonsiliasi harus benar-benar imparsial (tidak memihak) dan terdiri dari tokoh-tokoh yang tak lagi berambisi menjadi pengurus DPP Golkar. Ini untuk menghindari konflik kepentingan.

Usulan menggelar munas rekonsiliasi atau munas islah disambut positif oleh kubu Agung Laksono. Di kubu Ical, Wakil Ketua Umum Golkar Fadel Muhammad juga mendukung usulan tersebut. (Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini