Sukses

Cerita SBY Saat Jadi Pejabat Awal Reformasi

Cerita itu diungkapkan SBY saat memberi kuliah umum di UIN Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan kuliah umum di kampus UIN, Jakarta. Dalam acara tersebut, sejumlah petinggi negara hadir kendati telat.

Pantauan Liputan6.com, Ketua MPR Zulkifli Hasan datang ke tempat acara telat 15 menit saat SBY tengah memaparkan meteri kuliah umumnya dengan tema 'Pengalaman Mengawal Reformasi'.

SBY yang mengetahui kedatangan mantan Menteri Kehutanan tersebut, sejenak berhenti dan kemudian mempersilakannya duduk sebelum ia melanjutkan materi.

"Selamat datang Ketua MPR Republik Indonesia, Bapak Zulkifli Hasan. Silakan duduk pak," kata SBY yang disambut tepuk tangan ribuan mahasiswa dan dosen di Aula Harun Nasution Kampus I UIN, Jakarta, Rabu (10/12/2014).

Zulkifli pun lantas duduk berdampingan dengan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany.

Tak hanya Zulkifli Hasan, sejumlah petinggi Partai Demokrat pun hadir dalam kuliah umum tersebut. Tampak Ketua Dewan Harian Partai Demokrat Syarief Hasan dan Ketua Pertimbangan Amir Syamsuddin.

Dalam kesempatan kuliah umumnya, SBY memaparkan perjalanan karirnya menggawangi dan mengawal proses reformasi di Indonesia. Mulai dari saat menjabat sebagai tentara TNI, menjadi menteri selama 4,5 tahun, hingga menjadi Presiden selama 10 tahun.

"Setiap menjabat posisi, memiliki kesan dan pesan berbeda dalam mengawal reformasi di Indonesia. Namun selama proses atau jalannya itu masih sesuai koridor tanpa menyalahi aturan, sah saja," ungkap SBY mengawali ceramahnya.

Sekitar sejam SBY memaparkan materi tersebut. Mulai dari pengertian reformasi, pengalamannya, sampai pada penutup dia mengakhiri jabatannya yang genap 10 tahun. Sesi terakhir kuliah umum, SBY diberondong banyak pertanyaan dari delapan mahasiswa dan dosen.

"Semua pertanyaannya cerdas, mewakili wawasan anak muda masa kini. Saya salut dengan UIN, dan berterimakasih kepada sahabat saya yang juga Rektor kampus ini, Komaruddin Hidayat," pungkas SBY. (Ali/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini