Sukses

Longsor Kepung Banjarnegara

Titik-titik longsor di Banjarnegara jumlahnya mencapai belasan.

Liputan6.com, Banjarnegara - Bencana tanah longsor terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, kemarin malam. Longsor tersebut diakibatkan hujan lebat yang mengguyur Banjarnegara sejak siang hari hingga malam.

Andri Sulistyo, staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara membenarkan adanya sejumlah peristiwa longsor di wilayahnya. Ia mengatakan, titik-titik longsor jumlahnya mencapai belasan. "Namun yang skalanya besar sekitar 4 tempat," ujar dia.

Menurut Andri, longsor pertama terjadi di jalan utama antar-Kabupaten Banjarnegara-Pekalongan, tepatnya di Slatri, Karangkobar. Sebuah bukit longsor dan menutupi badan jalan, sehingga membuat kemacetan cukup lama. "Sekitar 3 jam penanganan dan kemacetan cukup panjang, akhirnya petugas dapat membersihkan material longsoran."

Peristiwa longsor lain terjadi di permukiman relokasi bencana longsor Dusun Gunungraja, Desa Sijeruk, Kecamatan Banjarmangu. Akibatnya, 4 rumah rusak dan 11 lainnya terancam.

Sutaryo, perangkat Desa Sijeruk mengatakan, akibat pergerakan tanah tersebut menyebabkan beberapa tebing longsor. Bahkan ada 4 rumah yang mengalami rusak parah. Selain itu, longsor juga mengancam 11 rumah lainnya.

Untuk menghindari terjadinya korban jiwa, ada sekitar 4 kepala keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman. "Totalnya ada 22 jiwa dari 15 rumah yang rusak dan terancam," beber Sutaryo.

Dikatakan Andri, saat ini ia bersama tim BPBD sedang menghitung jumlah total kerugian dan kerusakan yang ditimbulkan bencana longsor di sejumlah wilayah itu. Kebanyakan bencana terjadi di wilayah pegunungan.

Peristiwa longsor besar pernah terjadi di Dusun Gunungraja, Sijeruk pada 2006 silam. Bencana itu menimbulkan 90 korban jiwa. Sementara pada musim hujan pemerintah mengeluarkan peringatan waspada bencana longsor. Sebab 70 persen wilayah Banjarnegara masuk zona merah rawan longsor. (Ans/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini