Sukses

Menpora Imam Nahrawi, Politisi Penggerak Peran Politik Sipil

Imam Nahrawi, menteri terpilih ini juga aktif mengembalikan citra lembaga dan legislatif sebagai wakil rakyat yang hakiki.

Liputan6.com, Jakarta - Imam Nahrawi, politis PKB ini akhirnya dipilih menjadi menteri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dalam kabinet Joko Widodo alias Jokowi. Kursi kementerian ini sebelumnya disebut-sebut akan diduduki akademisi Yuddy Chrisnandi, namun Yuddy akhirnya menduduki Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi.

Imam Nahrawi adalah Sekretaris Jenderal DPP PKB. Pria yang juga anggota DPR ini memiliki banyak aktivitas. Selain menjabat Direktur Intervensi Surabaya dan CV Alhidayah Surabaya, dia juga aktif di organisasi, antara lain menjabat Ketua Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur 1997 dan Ketua Umum DKN Garda Bangsa 2002.

Setelah menamatkan sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya pada 1998, Imam memulai kariernya di bidang politik. Dia memilih bergabung dengan PKB, hingga kini ia menjabat sebagai Sekjen DPP PKB, sekaligus menjadi anggota DPR.

Pria kelahiran Bangkalan, Minggu, 8 Juli 1973 ini menggerakan peran politik sipil secara partisipatif, demi terwujudnya aspirasi rakyat yang reformatif. Serta mengembalikan citra lembaga dan pribadi legislatif sebagai wakil rakyat yang hakiki.

Dari 3 nama yang diajukan, Nahrawi termasuk calon bakal yang diusung untuk mendampingi Soekarwo dalam Pilgub Jatim 2014. Dipilihnya Nahrawi bukan tanpa alasan, dia berpengalaman baik di organisasi Nahdlatul Ulama (NU) maupun dunia politik.

Sesuai visinya --mengembalikan peran politik sipil secara partisipatif-- Imam mempunyai strategi khusus dalam memenangkan Pemilu 2014. Dia pernah menggelar acara bertajuk Lebih Dekat Dengan Wakil Rakyat. Acara-acara yang melibatkan masyarakat secara langsung itu menurut dia akan menjalin silaturahim yang baik, sehingga membuat rakyat lebih dekat dengan para wakilnya di parlemen.

Acara-acara semacam ini memudahkan cita-cita PKB memenangkan Pemilu 2014. Dia juga pernah mengatakan jangan sekali-kali melupakan konstituen, karena dengan menjalin silaturahim dan dekat dengan rakyat, PKB akan dilihat sebagai partai rakyat yang selalu memperjuangkan aspirasi rakyat. Langkah ini juga bagian dari gerakan mewujudkan aspirasi rakyat yang reformatif.

Imam juga selalu mengingatkan kader PKB agar tidak ragu atau minder memproklamirkan sebagai warga NU dan PKB. Salah satunya ditunjukkan dengan program stiker NU-PKB, yang dijadikan kewajiban mutlak bagi kader PKB untuk menyebarkan stiker yang bertuliskan 'Aku Bangga Jadi Warga NU' dan 'Aku Bangga Jadi Warga PKB'. Minimal stiker itu tertempel di 10 rumah tetangga terdekat. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini