Sukses

Mahasiswa UGM Ciptakan Timbangan Bersuara untuk Tunanetra

Berat suatu benda dapat diketahui dengan mendengar suara yang dikeluarkan timbangan tersebut.

Liputan6.com, Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengeluarkan hasil kreasi mahasiswanya. Kali ini lima mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM Yogyakarta menciptakan timbangan yang diperuntukkan bagi tunanetra.

Mereka Adalah Lutfi Yahya, Dwitia Basuki, dan Laila Nurbaiti, Arif Abdul Azis dan Ari Kusuma Ningsih, yang menciptakan timbangan yang diberi nama 'Rama Shinta'. Ciri khas alat penimbang berat itu adalah dilengkapi suara. Berat suatu benda dapat diketahui dengan mendengar suara yang dikeluarkan timbangan tersebut.

"Ini timbangan barang khusus yang dirancang untuk tunanetra. Perbedaannya ada modul suara yang dihasilkan dari berat barang yang ditimbang," kata  Arif Abdul Azis di Yogyakarta, Senin (11/8/2014).

Timbangan Rama Shinta ini dilengkapi dengan mikrocontroller arduino uno, empat buat sensor load cell, buzzer, speaker, LCD monitor, keypad, serta modul suara. Komposisi alat tersebut mempunyai keterbatasan hanya mampu mengukur berat maksimal 10 kilogram.

"Riset yang kami lalukan sejak bulan Februari lalu, sekira enam bulan," kata Arif.

Mahasiswi pembuat alat timbangan lainnya Ari Kusuma Ningsih menjelaskan, perakitan timbangan untuk tunanetra membutuhkan biaya Rp 3 sampai 4 Juta. Namun timbangan itu belum diproduksi secara massal karena masih dalam sebatas uji coba.

"Sudah diujicoba di Yayasan Mardi Wuto, RS Yab Yogyakarta. Ide awal kami dari keluhan penyandang catat yang ingin berwirausaha dagang," kata Ari.

Ari juga menambahkan, mode timbangan ini sudah disesuaikan untuk mengukur berat benda sesuai berat yang diinginkan. Misalnya penjual tunanetra menginginkan berat 2 kilogram, maka barang yang timbang tersebut akan berbunyi 'beep'. "Kalau berat kurang atau kelebihan akan bunyi keras," tandas Ari. (Mut)