Sukses

Mantan Menpora Adhyaksa: Proyek Hambalang Awalnya Rp 125 M

Mantan Menpora Adhyaksa dalam kesaksian sidang proyek Hambalang mengaku, anggaran awal proyek Hambalang Rp 125 miliar, bukan Rp 2,5 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault hadir menjadi saksi sidang kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, dengan terdakwa Andi Alfian Mallarangeng yang juga mantan Menpora pengganti dirinya. Dalam kesaksiannya, Adhyaksa kembali mempertegas sejumlah hal.

Salah satu hal yang ditegaskan Adhyaksa adalah proyek pembangunan kompleks olahraga di Hambalang yang sempat dihentikan ketika dirinya menjabat Menpora. Namun, proyek tersebut kembali dilanjutkan penggantinya, Andi.

"Saya hentikan karena tidak ada sertifikat. Saya tidak mau kalau sertifkat belum ada. Saya katakan ini jangan dibangun sebelum ada sertifikat," kata Adhyaksa di muka sidang Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta, Senin (7/4/2014).

Tak cuma itu, Adhyaksa juga mengaku proyek itu awalnya hanya dianggarkan Rp 125 miliar. Namun ketika dirinya digantikan Andi, anggaran proyek tersebut membengkak menjadi Rp 2,5 triliun.

"Tidak pernah (bukan 2,5 T), hanya 125 M. Lalu itu single years, tapi masih dibintangi (belum disetujui anggarannya) karena harus ada sertifikat dulu," kata Adhyaksa.

Menurut Adhyaksa, pemilihan lokasi di Hambalang karena memang bagus, dari segi suasana dan kondisinya. "Udaranya di sana bagus, terkonsentrasi kalau di situ," kata Adhyaksa.

Saat menjabat Menpora, lanjut Adhyaksa, ia juga sudah menilai proyeksi proyek ini awal 2005. Di bukit Hambalang itu hanya boleh dibangun maksimal 2 lantai ke atas dan 2 lantai ke bawah. "Sport masuk, untuk sekolah-sekolah juga, tapi hanya 2 lantai ke atas dan 2 ke bawah karena kontur tanahnya," pungkas Adhyaksa. (Elin Yunita Kristanti)

Baca juga:

Kasus Gratifikasi Hambalang, KPK Periksa Teman Dekat Nazaruddin

Diperiksa 3 Jam, Tersangka Hambalang Tidak Ditahan KPK

Eksepsi Ditolak, Andi Mallarangeng Yakin Tidak Melanggar Hukum

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini