Sukses

Tiga Belas Marinir Ditetapkan Sebagai Tersangka

Tiga belas anggota Marinir yang terlibat penembakan di Pasuruan sudah ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan di Markas POM AL Surabaya. Komisi I DPR meminta agar pengusutan melibatkan tim uji balistik.

Liputan6.com, Pasuruan: Tiga belas Marinir yang terlibat penembakan warga Alas Telogo, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (1/6), ditetapkan sebagai tersangka. Untuk memudahkan proses hukum, mereka ditahan di Markas Polisi Militer Angkatan Laut Surabaya.

Menurut Komandan POM Pangkalan Utama AL V Surabaya, Kolonel Laut CPM Totok Budi Santoso, penetapan status ke 13 anggota Marinir itu berdasarkan hasil investigasi dan bukti-bukti di lapangan [baca: Tiga Belas Marinir Masih Diperiksa].

Dua hari pascapenembakan, unjuk rasa mengecam tragedi berdarah itu berlangsung di sejumlah daerah. Di Yogyakarta, ratusan pengunjuk rasa berusaha memasuki Pangkalan TNI AL di kawasan Timoho. Menurut mereka, aksi penembakan yang menewaskan empat warga tersebut menunjukkan negara masih mengedepankan kekerasan dalam menuntaskan kasus sengketa tanah.

Puluhan mahasiswa dari Universitas Islam Makassar, Sulawesi Selatan, berunjuk rasa dengan cara membakar ban bekas dan berdoa di tengah Jalan Perintis Kemerdekaan. Akibatnya arus lalu-lintas macet. Di tempat berbeda puluhan mahasiswa Universitas Hasanuddin melakukan long march dari kampus menuju Markas Kaveleri Komando Daerah Militer VII Wirabuana. Mereka juga sempat melakukan aksi teatrikal.

Puluhan mahasiswa dan warga juga berunjukrasa di depan Pendopo Kabupaten, Pasuruan, Jatim. Warga mengaku, pascakejadian mereka selalu dihinggapi rasa trauma. Saat demonstrasi berlangsung, di Pendopo tengah berlangsung pertemuan antara Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda Moeklas Sidik, anggota Komisi I DPR dan sejumlah pejabat daerah serta tokoh masyarakat Pasuruan.

Sebelumnya, tim pencari fakta Komisi I DPR sempat mendatangi lokasi kejadian. Tim mendesak agar kasus Alas Telogo diusut secara tuntas dan dikawal oleh seluruh pihak secara terbuka. Pasalnya, dikhawatirkan kasus itu bisa dibelokkan.

Selain itu, tim juga meminta agar pengusutan melibatkan tim uji balistik. Ini terkait dengan sikap TNI AL yang membantah peluru ditembakan secara langsung ke arah warga melainkan dipantulkan terlebih dahulu ke tanah. "Kalau dilihat dari caranya ini ditembakan langsung," kata Wakil Ketua Tim, Permadi.

Komisi juga rencananya akan melakukan penelusuran tentang status tanah yang disengketakan warga dengan TNI AL. Ajakan ini disambut baik Panglima Armatim. Menurut Moeklas, penyelidikan harus melibatkan berbagai pihak.

Dalam pertemuan antara anggota Dewan dengan unsur musyawarah pimpinan daerah dan tokoh masyarakat terungkap, anggota Marinir yang terlibat bentrok dengan warga berjumlah 30 orang. Menurut Sajumin Zaenudin, Ketua Musyawarah Wilayah Cabang Nahdlatul Ulama, sebelum bentrok terjadi warga sempat bersitegang dengan anggota Marinir. Saat itu mereka tengah mengawal pengerjaan tanah oleh PT Rajawali Nusantara. Warga merasa kegiatan itu melanggar kesepakatan dan menggamggu musim panen .

Di tempat lain, keadaan para korban yang dirawat di rumah sakit Pasuruan dan Malang sudah mulai membaik. Namun menurut tim dokter, mereka perlu penambahan darah karena harus menjalani operasi Senin mendatang.

Ketua Pengurus Besar NU, Kyai Haji Hasyim Muzadi sempat menengok kondisi para korban di RS dokter Sudarsono Purut, Pasuruan. Hasyim menilai aksi yang dilakukan anggota Marinir itu sebagai tindakan yang dholim. Menurut dia, PB NU akan membentuk tim advokasi hukum untuk memberi bantuan kepada para korban.

Sementara itu, ayah Choirul Anwar yang masih dirawat di RS Sayiful Anwar Malang meminta agar TNI menanggung semua biaya pengobatan anaknya. Choirul saat ini masih menunggu waktu operasi untuk mengeluarkan peluru yang masih bersarang di dadanya [baca: Kondisi Bocah Korban Penembakan Membaik].(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini