Satu di antara pecatur bocah nan berbakat itu adalah Masruri Rahmat. Namun, keluarganya masih memiliki utang demi meraih prestasi sang anak. Pada saat berbincang dengan wartawan SCTV Bayu Sutiyono di Studio Liputan 6, belum lama ini, Masruri menyampaikan harapan dirinya menjelang persiapannya ke Kejuaraan Dunia Catur di Yunani, April mendatang. Maka, simpati dan bantuan pun mengalir kepada dirinya.
Sebelumnya, pemerintah dan Percasi yang menaungi cabang catur di Tanah Air keberatan bila dituding tak memberikan perhatian bagi atlet berprestasi tingkat dunia. Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Adyaksa Dault, bibit unggul di dunia olahraga yang berasal dari keluarga miskin bukan hanya Masruri. "Kita ini punya ratusan orang seperti Masruri," ujar Adyaksa [baca: Menpora: Bukan Hanya Masruri yang Miskin].
Adapun Masruri dan enam saudaranya tinggal di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat, tepatnya di permukiman padat dan miskin. Kediaman mereka hanyalah berbentuk kamar petak 2 x 3 meter. Namun, puluhan piala dan medali yang menghiasi ruang kecil ini menjadi bukti prestasi.
Advertisement
Selain Masruri, Chelsea Monica Ignesias Sihite atau Monik adalah pecatur cilik lainnya yang mengalami masalah serupa. Monik juga akan berangkat ke Yunani. Lantaran itulah, bentuk perhatian dari masyarakat dan pemerintah sangat dinantikan bagi mereka yang berprestasi mengangkat nama bangsa dan negara [baca: Pecatur Terbaik Indonesia Siap Tanding di Yunani].(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.