Sukses

Warga Sembilan Desa di Probolinggo Makan Gaplek

Sudah delapan bulan hampir 90 persen warga di sembilan desa di Kecamatan Tongas, Probolinggo, Jatim, makan gaplek. Tak sanggup membeli beras Rp 6.000 per kilogram, mereka makan gaplek yang harga per kilogram Rp 2.000.

Liputan6.com, Probolinggo: Harga beras yang melambung mengubah kehidupan warga di sembilan dusun di Kecamatan Tongas, Probolinggo, Jawa Timur. Sudah delapan bulan warga mengkonsumsi gaplek sebagai pengganti nasi. Frido, Kepala Urusan Umum Kantor Desa Pamatan, mengakui 90 persen warga di sembilan dusun ini berganti makanan utama: gaplek.

Mari termasuk warga yang tidak sanggup membeli beras. Ketimbang mengeluarkan uang Rp 6.000 untuk beras satu kilogram, Mari memilih memborong gaplek seharga Rp 2.000 per kilogram. Sebagai buruh tani, dia hanya mendapat upah Rp 12 ribu sehari.

Gaplek basah dia jemur hingga kering lalu disortir dan ditumbuk hingga halus. Gaplek halus itulah yang kemudian ditanak sebagai pengganti nasi. Jika ada tambahan rezeki, Mari mencampur dengan jagung seharga Rp 3.000 per kilogram.

Di sisi lain, pemerintah gencar melakukan operasi pasar untuk menekan harga beras yang melejit. Sekaligus operasi pasar untuk menjual beras murah bagi keluarga miskin. Sayangnya, operasi pasar beras ini belum sampai ke Kecamatan Tonggas. Pada saat bersamaan, operasi pasar justru digunakan oleh para joki untuk membeli beras murah dan menjual lagi dengan harga tinggi [baca: Operasi Pasar Beras Belum Efektif].(TNA/Dandy Arigafur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini