Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle sengaja menahan diri untuk tidak, atau setidaknya belum, merilis memoarnya yang mengungkap rahasia. Seorang informan mengungkap alasan di balik keputusan tersebut.
Melansir Mirror, Sabtu, 5 Oktober 2024, setelah memoar Pangeran Harry yang menggemparkan, "Spare," terbit pada Januari 2023, beredar kabar bahwa Meghan mungkin akan melakukan hal serupa. Namun alih-alih menulis buku, Duchess of Sussex fokus meluncurkan merek gaya hidupnya, American Riviera Orchard.
Baca Juga
Alasan Kemenangan Donald Trump Berdampak Besar pada Kehidupan Pangeran Harry dan Meghan Markle di AS
Brand Gaya Hidup Meghan Markle Tersandung Kasus Tuntutan Merek Dagang, Dinilai Terlalu Mirip Merek Pesaing
Top 3 Berita Hari Ini: Transformasi Gaya Meghan Markle dan Kate Middleton, Kontras dalam Pilihan Mode Kerajaan
Seorang sumber mengatakan bahwa Meghan mungkin sedang menunggu saat yang tepat untuk merilis buku yang mengungkap segalanya, yang berpotensi menghasilkan "puluhan juta" dolar. Seorang informan membocorkan rahasia tersebut pada Closer Online, mengatakan, "Kabar di kalangan penerbit adalah semua orang tergila-gila untuk mendapatkan memoar Meghan dan angka (keuntungan) yang beredar sangat tinggi."
Advertisement
"Kita berbicara tentang puluhan juta (dolar AS) untuk biografi resminya. Ini akan sampai pada titik di mana dia tidak bisa berkata tidak," imbuhnya.
Sumber tersebut lebih lanjut mencatat bahwa sudut pandang unik Meghan tentang Kerajaan Inggris akan membuat biografinya sangat berharga. Ia menyatakan, "Suka atau tidak suka, tidak dapat disangkal bahwa dia memiliki penilaian tentang keluarga kerajaan yang tidak dapat diceritakan orang lain."
Seorang sumber mengungkap bahwa Meghan Markle memutuskan menunda perilisan memoarnya dalam upaya menjaga perdamaian dengan keluarga Kerajaan Inggris. Tapi, ia bertekad untuk membagikan "kebenaran" versinya, dan hanya masalah waktu sebelum dia melakukannya.
Kunjungan Solo Pangeran Harry
Sementara itu, Pangeran Harry baru-baru ini melakukan perjalanan solo ke Afrika, meninggalkan Meghan Markle di Amerika Serikat (AS). Kunjungan ini menimbulkan berbagai spekulasi seputar alasan di balik perjalanan tanpa Duchess of Sussex.
Afrika, yang menempati ruang istimewa di hati pasangan ini, disebut jadi saksi upaya Harry kembali ke persona lamanya. Dalam kunjungan ke Lesotho, Harry bertemu lagi dengan teman lama dan salah satu pendiri badan amal Sentebale, Pangeran Seeiso.
Mengutip The Sun, Kamis, 3/Â Oktober 2024, kunjungan ini menyoroti kerja amal Sentebale, yang didirikan Harry pada 2006 sebagai penghormatan pada ibunya, Putri Diana. Sentebale berfokus mendukung anak-anak dan kaum muda yang hidup dengan atau berisiko terkena HIV.
Harry sebelumnya menghabiskan waktu di Lesotho selama tahun jedanya pada 2004 lalu, yang jadi fondasi dari hubungan emosionalnya dengan benua ini. Penulis biografi kerajaan, Hugo Vickers, memberi pandangannya mengenai perjalanan solo Harry.
Menurut Vickers, kunjungan ini bisa jadi langkah untuk memperkenalkan citra baru Harry, atau kembali ke citra lamanya yang lebih positif. "Ia sangat ahli dalam apa yang dia lakukan sebelumnya," kata dia.
Advertisement
Mengapa Harry Pergi Tanpa Meghan?
Narasi tersebut merujuk pada pekerjaan amal dan aktivitas sosial Harry sebelum kontroversi wawancara dengan Oprah Winfrey, serial Netflix, dan buku "Spare" yang menimbulkan ketegangan dengan keluarga Kerajaan Inggris. Belum lagi bicara tentang interview lain yang mengungkap sudut pandang Duke terhadap perannya di kerajaan.
Vickers menambahkan, perjalanan Pangeran Harry kali ini tampaknya bebas dari kontroversi, berbeda dari beberapa penampilan publik sebelumnya. Ia menyoroti bahwa Harry berhasil menghadiri pemakaman Lord Fellowes secara pribadi tanpa menarik perhatian media, menunjukkan kemungkinan perubahan pendekatan dalam penampilannya di depan umum.
Pertanyaan mengenai absennya Meghan Markle dalam kunjungan ini juga jadi topik pembicaraan. Apakah keputusan ini disengaja atau hanya kebetulan? Menurut Vickers, sulit untuk mengetahui dengan pasti, tapi ini bisa jadi langkah strategis untuk menonjolkan Harry sebagai tokoh yang berdiri sendiri.
"Ketika melakukan kunjungan bersama Meghan, Harry sering terlihat agak tidak nyaman, seperti pemain cadangan, terutama saat perhatian media lebih terfokus pada Meghan," katanya.
Vickers membandingkan situasi ini dengan pengalaman Charles dan Diana, di mana perhatian media sering kali lebih tertuju pada Putri Wales saat itu. Karenanya, kunjungan solo ini mungkin merupakan upaya untuk membangun kembali citra Harry.
Bukan Kali Pertama
Sebelumnya, Duke of Sussex juga tampil solo di lapangan polo Kevin Costner pada Jumat malam, 20 September 2024, tanpa Meghan Markle yang absen karena sakit. Harry memberi penghargaan pada sesama pilot helikopter di acara amal tersebut untuk merayakan tindakan heroik para first responders.
Melansir Mirror, Sabtu, 21 September 2024, adik Pangeran William menghadiri acara tersebut tahun lalu, dan banyak yang berharap istrinys bergabung dengannya untuk acara tahun 2024. Harry berbicara di depan tamu acara tahunan Santa Barbara One805Live!, yang menggalang dana untuk para first responders.
Ia tampil dengan jas saat memberi penghargaan di atas panggung pada pilot helikopter lokal Loren Courtney di awal acara segera setelah ia tiba pukul 7 malam. Ia bercanda mengenai bagaimana mereka berdua merasa lebih betah di balik kendali helikopter daripada di atas panggung.
Yang ikut tampil di acara tersebut adalah Pink, bintang 1980-an Richard Marx, dan tentunya Costner. Seorang sumber di acara tersebut mengatakan, "Kami semua berharap Meghan akan hadir seperti tahun lalu, namun kabar yang beredar adalah ia sakit dan tidak dapat hadir."
Harry kemudian melakukan perjalanan solo ke New York, bulan lalu, untuk menghadiri serangkaian acara. Jadwalnya termasuk Diana Awards dan acara yang diselenggarakan Halo Trust, yang pernah bekerja sama dengan Putri Diana sebelum ia meninggal.
Advertisement