Sukses

Kronologi Singapore Airlines Mendarat Darurat di Bangkok karena Turbulensi Parah yang Tewaskan Seorang Penumpang

Pesawat Singapore Airlines dengan rute dari London ke Singapura itu sempat meminta izin untuk mendarat secara darurat di Bangkok karena masalah cuaca.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar turbulensi yang membuat satu orang penumpang pesawat Singapore Airlines cukup mengejutkan. Singapore Airline terkenal sebagai salah satu maskapai terbaik di dunia dengan pengakuan dari beragam pihak. Bounce misalnya, menempatkan maskapai asal Singapura di posisi pertama dalam indeks yang dirilis pada 2022.

Insiden itu terjadi setelah penerbangan dari London ke Singapura mengalami turbulensi parah pada Selasa (21/5/2024) waktu setempat. Menurut laporan media Thailand, 30 penumpang pesawat bernomor SQ321 juga terluka dalam insiden tersebut. Pihak maskapai mengonfirmasi kejadian tersebut lewat unggahan di Facebook resmi mereka.

Pihak maskapai menyatakan pesawat yang terbang dari London pada Senin, 20 Mei 2024 itu akhirnya mendarat darurat di Bangkok pada hari ini, Selasa (21/5/2024), pukul 15.45 waktu setempat. Dalam pesawat Boeing 777-300ER itu terdapat 211 penumpang dan 18 awak kabin.

Melansir laman Thaiger dan beberapa sumber lainnya, Selasa, menurut laporan PBS tim pemandu lalu lintas udara (air traffic control) di Bandara Suvarnabhumi menerima laporan sebuah sinyal situasi darurat dengan 7700, dari pesawat Boeing 777-300ER pada pukul 16 waktu setempat, Selasa. Pesawat dengan rute dari London ke Singapura itu memyebutkan meminta izin untuk mendarat secara darurat di Bangkok karena masalah cuaca.

Kabarnya masalah cuaca buruk ini terjadi saat pesawat sudah mengarahkan tujuan ke Bandara Changi, Singapura. Situasi itu membuat pilot terpaksa memutuskan untuk mengalihkan pendaratan ke Bangkok karena peswat mengalami turbulensi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pendaratan Darurat Berakibat Fatal

Sayangnya, pendaratan darurat itu berakibat fatal karena satu orang penumpang meninggal dunia dan 30 orang luka-luka. Saat turbulensi parah terjadi, posisi ketinggian pesawat turun tajam dari ketinggian 37.000 kaki ke 31.000 kaki.

Data pelacakan yang ditangkap oleh FlightRadar24 dan dianalisis oleh The Associated Press, tepat setelah pukul 08.00 GMT, Boeing 777 secara tiba-tiba dan tajam jatuh ke ketinggian 31.000 kaki atau 9.400 meter dalam rentang waktu sekitar tiga menit.

Pesawat bertahan di ketinggian 31.000 kaki atau 9.400 meter selama kurang dari 10 menit sebelum turun dengan cepat dan mendarat di Bangkok hanya dalam waktu kurang dari setengah jam. Penurunan tersebut terjadi saat penerbangan berada di atas Laut Andaman mendekati Myanmar.

Kru darurat dari Rumah Sakit Samitivej Srinakarin, sekitar 20 kilometer dari Bandara Suvarnabhumi, berada di lokasi untuk memindahkan penumpang yang terluka keluar dari landasan pacu untuk mendapatkan perawatan. Beredar spekulasi kalau insiden itu dipicu oleh turbulensi di atas Samudera Hindia, tapi hal itu belum bisa dkonfirmasi kebenrannya.

3 dari 4 halaman

Barang-Barang Kecil Milik Penumpang Berserakan di Lantai

Begitu pula dengan kabar yang menyebutkan penumpang yang meninggal dunia di pesawat kemungkinan tidak sedang memakai sabuk pengaman saat pesawat akan mendarat di Bangkok. Sementara berdasarkan rekaman video penumpang yang beredar di X atau Twitter, Selasa malam, banyak barang bagasi penumpang di kompartemen bagasi atas berjatuhan ke lantai dan menimpa penumpang.

Barang-barang kecil milik penumpang berserakan di lantai. Sejumlah penumpang berteriak dan menjerit. Ada juga yang terlihat berdoa. Pihak Singapore Airlines menyatakan, bekerja sama dengan pihak berwenang Thailand untuk memberikan bantuan medis kepada penumpang, dan mengirimkan tim ke Bangkok untuk memberikan bantuan tambahan yang diperlukan.

Pihak berwenang Thailand telah mengirim ambulans dan tim darurat ke Bandara Suvarnabhumi. Menteri Transportasi Singapura Chee Hong Tat mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan kepada penumpang dan keluarganya.

"Saya sangat sedih mengetahui kejadian di dalam pesawat Singapore Airlines SQ321 dari London Heathrow ke Singapura," tulisnya dalam pernyataan di Facebook. Saat ini, prioritas mereka adalah memberikan semua bantuan yang memungkinkan kepada semua penumpang dan awak pesawat.

4 dari 4 halaman

Singapore Airlines Termasuk Maskapai Terbaik Dunia

Peristiwa ini sepertinya tak permah terbayangkan sebelumnya terutama karena reputasi Singapore Airlines yang sangat baik selama ini. Singapore Airlines mencatat salah satu tingkat pembatalan terendah selama 2021 dengan hanya 0,19 persen, dipasangkan dengan tingkat kedatangan tepat waktu yang solid sebesar 86,04 persen.

Selain itu, Singapore Airlines adalah satu dari hanya lima maskapai dalam daftar ini yang mencatat rekor 4/5 ke atas untuk makanan, hiburan dalam penerbangan, kenyamanan kursi, dan layanan staf.

Keistimewaan lainnya adalah jatah bagasi terdaftar gratis hingga 30kg pada penerbangan domestik dan internasional. Dengan Singapore Airlines Anda dapat terbang ke lebih dari 130 tujuan di seluruh dunia, dan mengharapkan layanan terbaik. Singapore Airlines menjalankan rute populer dari Los Angeles ke Singapura setiap hari.

Maskapai itu juga menempati urutan kelima maskapai terbaik dunia pada 2023 menurut AirlineRatings.com. Selain itu, mereka juga dinobatkan sebagai dinobatkan yang teratas dalam penghargaan Best First Class dan Excellence in Long Haul Travel - penghargaan Asia Tenggara.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.