Sukses

Efek Pengobatan Kanker, Raja Charles III Kehilangan Indra Perasa

Raja Charles III sedang melawan penyakit kanker yang dideritanya dan drama terkait hubungannya dengan putra bungsunya, Pangeran Harry.

Liputan6.com, Jakarta - Raja Charles III mengalami efek samping dari pengobatan kankernya. Raja berusia 75 tahun itu mengungkapkan, bahwa dia kehilangan indra perasa saat berkunjung ke Museum Terbang Angkatan Darat di Hampshire, Inggris.

Mengutip dari laman New York Post, Selasa (14/5/2024), seorang veteran Angkatan Darat Inggris memberi tahu Raja Charles III bahwa dia juga kehilangan indra perasa akibat pengobatan kanker. Tidak jelas apakah Charles masih mengalami kehilangan indra perasanya.

Raja mengetahui diagnosis kankernya pada Februari lalu, setelah menjalani prosedur pembesaran prostat. Istana Buckingham kemudian mengklarifikasi bahwa kanker tersebut bukanlah kanker prostat.

Beberapa efek samping pengobatan kanker termasuk perubahan indera perasa dan penciuman pasien. Biasanya, rasa kurang enak bisa hilang setelah pengobatan berakhir, namun efek sampingnya terkadang bisa bertahan lebih lama.

American Cancer Society merekomendasikan beberapa cara untuk mengatasi perubahan rasa dan bau, seperti mencoba minuman lemon bebas gula, permen karet atau mint, dan makanan berbumbu dengan rasa asam. Raja Charles III sempat mengungkap tentang perjuangannya melawan kanker hanya beberapa hari setelah mengumumkan berita tersebut kepada publik.

Dia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan harapan baik yang diterimanya. Setelah cukup lama istirahat, Raja mengku ingin bisa kembali melakukan tugas kerajaan. 

Diketahui Raja Charles juga menderita kanker yang tidak diketahui jenisnya, bukan hanya kanker prostat. Dia memilih untuk fokus pada kesehatannya dengan mengurangi sebagian besar agenda kerajaannya.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perjuangan Raja Melawan Kanker dan Drama Keluarga

Selain perjuangannya melawan kanker, Raja Charles III juga menghadapi drama terkait hubungannya yang terasing dengan putra bungsunya, Pangeran Harry. Ada laporan yang bertentangan mengenai alasan mengapa ayah dan anak tersebut tidak bertemu satu sama lain di Inggris.

Sumber yang dekat dengan Harry menuduh Charles memilih untuk tidak menemui putranya selama perjalanan, tetapi teman-teman Charles membantah klaim tersebut. Pangeran Harry telah diasingkan dari keluarganya sejak pindah ke California bersama istrinya, Meghan Markle, pada 2020.

Namun, dia mengunjungi Charles setelah mengetahui ayahnya menderita kanker pada bulan Februari. Dalam wawancara dengan "Good Morning America", Harry membahas masalah kesehatan ayahnya secara terbuka dan menyatakan bahwa kesehatan Charles "pasti" akan memiliki efek menyatukan kembali pada keluarganya.

Seminggu lalu, Raja Charles III merayakan ulang tahun pertamanya sebagai raja Inggris sejak dinobatkan sebagai pada 6 Mei 2023. Selama masa tersebut, Charles menghadapi berbagai tantangan dan masalah kesehatan yang melanda keluarga kerajaan Inggris.

 

3 dari 4 halaman

Ujian Terberat Raja Charles

Mengutip New York Post, Rabu, 8 Mei 2024, pakar kerajaan Richard Fitzwilliams mengatakan bahwa ujian terbanyak bagi kerajaan berasal dari Pangeran Harry dan Meghan Markle. Di masa kepemimpinan awal, pasangan Sussex itu telah merusak kepemimpinan tahun pertama Raja. 

Fitzwilliams meyakini Harry dan istrinya 'membalas dendam' setelah diusir dari Frogmore Cottage — kediaman kerajaan yang mereka pikir akan terus menjadi tempat mereka kembali. "Fakta yang ada pada Harry dan Meghan Markle adalah bahwa setelah 'Spare', sudah cukup, jadi dia mengusir mereka dari Frogmore Cottage, dan saya rasa mereka tidak mengharapkannya," katanya kepada Sun.

Menurutnya, rumah tangga kerajaan tidak menyukai pengungkapan Pangeran Harry melalui Spare. Bukan cuma serangan terhadap keluarga kerajaan di buku itu dan wawancara yang ia lakukan, serta ditonton banyak orang, namun karena itu merupakan memoarnya.

Fitzwilliams mengatakan bahwa walau buku biografi Harry yang mengejutkan dirilis pada Januari tahun lalu, pengungkapannya yang menarik masih berhasil berdampak pada pemerintahan raja. "'Spare' direncanakan dengan sangat buruk, Anda merasa dia tidak punya nasihat, tapi menyerang Ratu Camilla jelas merupakan garis merah, seperti yang ditunjukkan oleh pers bahwa dia sangat bermusuhan," ungkapnya kepada outlet tersebut.    

4 dari 4 halaman

Hubungan dengan Pangeran Harry

"Oleh karena itu, penting bagi raja untuk bertindak seperti yang dia lakukan." Di tempat lain, Fitzwilliams menuduh keluarga Sussex "memonetisasi" hubungan mereka dengan klan Windsor.

"Tidak ada keraguan bahwa mengusir keluarga Sussex dari domisili mereka di Inggris adalah sesuatu yang menunjukkan ketidaksenangan kerajaan yang sangat besar," katanya, seraya menambahkan bahwa "tindakan tersebut adalah hal yang benar."

"Tidak ada keraguan juga bahwa pertengkarannya dengan Omid Scobie di akhir tahun dan semua itu juga sangat, sangat tidak membantu," lanjutnya.

"Sepertinya mereka akan selamanya menjadi berita dan bagaimana tepatnya mereka berperilaku dan apa yang mereka putuskan untuk dilakukan jelas merupakan urusan mereka," sambungnya lagi.

Peringatan setahun penobatannya bertepatan dengan hari ulang tahun Archie. Baru-baru ini bahkan Raja Charles III dikabarkan membutuhkan persetujuan dari Meghan Markle untuk memberikan hadiah ulang tahun pada cucunya, Pangeran Archie. Laporan terbaru menunjukkan bahwa hubungan antara mertua dan menantu ini masih tegang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.