Sukses

Gerbang Paspor Elektronik di Inggris Kena Gangguan, Antrean Membludak Bikin Seluruh Bandara Kacau

Dari unggahan foto yang tersebar di media sosial menunjukkan antrean besar di depan gerbang bandara di Heathrow, Gatwick, Stansted, Luton, Edinburgh dan Manchester ketika ribuan orang menunggu paspor mereka diperiksa.

Liputan6.com, Jakarta - Bandara-bandara di seluruh Inggris mengalami antrean panjang dan penundaan setelah gerbang paspor elektronik Border Force atau perbatasan negara tersebut mengalami gangguan secara nasional. Unggahan di media sosial menunjukkan antrean besar di depan gerbang Bandara Heathrow, Gatwick, Stansted, Luton, Edinburgh dan Manchester ketika ribuan orang menunggu paspor mereka diperiksa.

Mengutip The Independent pada Rabu, (8/5/2024), seorang penumpang bernama Harmeet Singh yang tiba di Bandara Stansted pada Selasa, 7 Mei 2024 malam, menggambarkan penundaan tersebut sebagai "kegilaan total" karena tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. "Kami melihat antrean besar tanpa hukum, tanpa ada yang bertanggung jawab," keluhnya.

Penumpang itu bercerita bahwa istrinya mengalami cedera otot punggung dan ia meminta kursi kepada staf sebanyak tiga kali tetapi tidak membantu. "Penumpang yang datang semakin banyak, jalan menuju toilet diblokir, 10--15 penumpang penyandang disabilitas menunggu dan tidak bahagia. Benar-benar gila."

Penumpang lain mengatakan dia mendarat di Bandara Manchester dan menghadapi "antrean panjang" untuk pemeriksaan paspor dan diberitahu bahwa gerbang elektronik terminal ditutup. Mariella, penumpang dari Athena yang terbang menggunakan British Airways, mendarat dengan BA637 pada pukul 20.30 waktu setempat.

Dia akhirnya keluar dari Kedatangan Internasional di Terminal 5 Heathrow sesaat sebelum jam 11 malam. Ia mengatakan, "Mereka mengumumkan bahwa semuanya ditutup, semua paspor, saat kami berada di pesawat."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengantre Hampir 3 Jam

Pihak penerbangan pun memberitahu para penumpangnya bahwa transit (yang mengangkut penumpang dari satelit jarak jauh ke gedung utama) juga tidak berfungsi. "Semuanya macet. Kami 'berkeliaran' seperti spiral. Mereka baru saja mengirim kami kembali, dan terus kembali, dan itu sungguh gila selama dua setengah jam," ujar Mariella.

Akibat kejadian gila tersebut, orang-orang yang mengantre harus menunda penerbangannya dan terpaksa menginap di hotel pada malam itu. Seorang warga London bernama Shenaz, tiba dari Lisabon lebih cepat dari jadwal yaitu pada pukul 21.10 waktu setempat.

Pada pukul 23.15 dia berbicara dengan The Independent, "Kami diberitahu bahwa kami datang 25 menit lebih awal, lalu kami diminta duduk di pesawat karena terjadi kekacauan."

Para penumpang tidak diizinkan meninggalkan pesawat sampai sekitar pukul 21.30 meskipun penumpang sudah berada dalam antrean, kata Shenaz. "Pada jam-jam seperti ini, Anda ingin pulang dan tidur, bukan mengantre selama beberapa jam," keluhnya. 

3 dari 4 halaman

Penumpang Tetap Disiplin Mengantre

Meskipun telah menunggu selama berjam-jam, Shenaz mengatakan bahwa sesama penumpang "sangat disiplin" dalam mengantre. "Saya pikir semua orang mengambil langkah mereka sendiri dan terus melanjutkan. Ini melelahkan, tapi saya kira staf tidak bisa disalahkan. Salah satunya, Anda tetap tenang dan melanjutkan," tambahnya.

"Staf British Airways sangat baik. Staf bandara sangat baik. Jadi Anda tidak bisa menyalahkan siapapun. Ini adalah kesalahan komputer. Anda menyalahkan otoritas yang lebih tinggi."

Juru bicara London Gatwick mengatakan, "Beberapa penumpang mungkin mengalami penundaan di imigrasi karena masalah nasional dengan gerbang elektronik UK Border Force."

"Staf kami bekerja sama dengan Border Force Inggris, yang mengoperasikan pemeriksaan paspor termasuk gerbang elektronik untuk memberikan bantuan kepada penumpang jika diperlukan."

Seorang juru bicara dari Heathrow mengatakan,"Border Force saat ini mengalami masalah nasional yang berdampak pada penumpang yang diproses melalui perbatasan."

"Tim kami mendukung Border Force dengan rencana darurat mereka untuk membantu menyelesaikan masalah ini secepat mungkin dan siap memberikan kesejahteraan bagi penumpang. Kami mohon maaf atas dampak apapun terhadap perjalanan penumpang."

4 dari 4 halaman

Pihak Bandara Meminta Maaf

Banyaknya penumpang yang mengantre panjang dan gagal terbang, bandara-bandara yang terdampak pun turut memberikan pernyataan permintaan maaf. Salah satunya yaitu Bandara Manchester. Mereka mengeluarkan pernyataan yang berbunyi, "Kami menyadari adanya masalah dengan sistem Border Force Inggris di seluruh negeri, yang mempengaruhi sejumlah besar bandara," tulisnya dalam pernyataan.

"Tim ketahanan kami dan rekan layanan pelanggan membantu penumpang sementara Border Force Inggris dan Kementerian Dalam Negeri memperbaiki masalah ini," tambah pernyataan tersebut.

Bandara London Stansted dan Edinburgh juga mengatakan mereka terkena dampak masalah ini, dan Border Force Inggris berupaya memperbaiki kesalahan tersebut. Selain bandara, seorang juru bicara dari Kementerian Dalam Negeri pun ikut angkat bicara.

"Kami menyadari adanya masalah teknis yang mempengaruhi gerbang elektronik di seluruh negeri. Kami bekerja sama dengan Border Force dan bandara yang terkena dampak untuk menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin dan meminta maaf kepada semua penumpang atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini