Sukses

Kursi dengan Sandaran Berpotensi Hilang dari Penerbangan Ekonomi, Ada Apa?

Kursi yang dapat disandarkan atau recliner berpotensi hilang dari penerbangan ekonomi. Hal ini karena maskapai lebih memilih kursi tegak yang lebih ringan dan bisa menghemat ongkos bensin penerbangan.

Liputan6.com, Jakarta - Kursi recliner atau kursi dengan sandaran jadi salah satu hal paling kontroversial dalam dunia penerbangan. Penyebabnya, nagi sebagian orang kursi mode ini bisa jadi pilihan yang nyaman untuk penerbangan jarak jauh, namun bagi sebagian yang lain bisa menimbulkan dampak buruk.

Dikutip dari Conde-Nast Travel, Rabu, 17 April 2024, kursi yang bisa dimundurkan sandarannya ini juga jadi sumber bencana bagi orang yang duduk di belakang. Kopi yang tumpah, laptop jadi rusak, bahkan pertengkaran karena ruang badan yang berkurang sering terjadi akibat kursi sandaran.

Di luar itu, tidak bisa disanggah bahwa ruang gerak bagi pelanggan penerbangan ekonomi jadi semakin sedikit. Seperti yang terlihat dari model kabin baru yang dirilis oleh Southwest Airlines baru-baru ini. Pengguna sosial media mengeluhkan ruang yang sangat sedikit dan kursi yang lebih tipis.

Walau belum kehilangan fitur sandarannya, kursi recliner masih berpotensi hilang dari peredaran penerbangan ekonomi, sebut William McGee, salah satu anggota senior di American Economic Liberties Project.

"Tren seperti ini sudah terjadi dalam beberapa tahun ke belakang, dan saya rasa akan terus berlanjut," ujar McGee.

Namun, McGee merasa penumpang kelas ekonomi harusnya tidak kaget jika kursi model ini akan benar-benar hilang dari peredaran. Ia merasa fitur tersebut punya lebih banyak kerugian ketimbang keuntungannya.

"Apakah orang-orang akan merindukan fitur ini? Tentu saja. Namun, lebih banyak yang bersyukur sebab sekarang mereka bisa duduk dengan tenang tanpa khawatir orang di depan mereka tiba-tiba memundurkan kursi mereka dan membuat apa yang di meja pesawat rusak atau tumpah," ungkapnya

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penerbangan Ekonomi Mengalami Pengurangan Fasilitas

Ia mengatakan bahwa kursi yang tipis dan ringan sangat menguntungkan bagi pihak penerbangan sebab mereka jadi bisa mengurangi biaya bahan bakar akibat muatan yang berat. Kursi-kursi tegak tanpa recliner tidak punya mekanisme tertentu sehingga punya berat yang lebih ringan.

"Kursi recliner juga butuh lebih banyak perawatan yang menambah beban biaya bagi maskapai," tutur McGee.

Beberapa maskapai seperti Spirit dan Allegiant telah menggunakan kursi tanpa recliner atau yang dinamai "pre-reclined" dan terbukti menghemat ongkos terbang mereka. Spirit bahkan jadi pilihan termurah untuk penerbangan domestik Amerika Serikat.

"Kenyataannya, maskapai dari AS sudah mengurangi kualitas kelas ekonomi secara bertahap," kata McGee

"Coba anda pikirkan, di tahun 2000-an, penerbangan kelas ekonomi punya kursi recliner yang lebih empuk dan nyaman, ruang kaki yang lebih lebar, bahkan makanan ringan dan tiadanya biaya tambahan untuk pemilihan kursi," tambahnya.

Ia juga menuturkan bahwa di balik potensi hilangnya kursi recliner dari penerbangan ekonomi mungkin ini bisa jadi anugerah bagi para penumpang yang harus membuka laptop dalam perjalanannya.

3 dari 4 halaman

Bisa Jadi Bencana

Meski nyaman, kursi recliner tampaknya menjadi salah satu penyebab 'kecelakaan' kecil di dalam pesawat, sebut Philip Baum, Professor dalam bidang ilmu penerbangan dan keamanan di Coventry University dan salah satu anggota untuk DISPAX World 2024, yaitu konferensi dalam menangangi penumpang yang ceroboh.

Baum menuturkan beberapa kecelakaan kecil yang terjadi akibat kursi recliner adalah, penumpang yang ketiduran dengan sandaran terbangun sebab penumpang belakang mereka menyenggol sandaran kepala hingga pertengkaran akibat lahan kursi.

Karena hal ini, McGee merasa dengan menghilangkan kursi recliner akan membuat perjalanan udara kelas ekonomi jadi lebih nyaman. Ia berkata, "Hal ini sudah pasti jadi kabar baik bagi para penumpang penerbangan."

"Selama ini, maskapai membuat penumpang bertengkar satu sama lain akibat hak untuk menyenderkan kursi dan hal tersebut berakhir dengan konflik bahkan hingga baku hantam dan pengamanan oleh pihak kepolisian. Ketika kursi recliner malah membuat masalah dan ketidaknyamanan bagi penumpang yang berada di belakang, maka ini jadi hal yang problematik," tuturnya.

4 dari 4 halaman

Maskapai Hadirkan Solusi Ekonomi-Premium

Pesawat penumpang banyak sudah menyadari hal ini dan memberikan solusi yang cukup menguntungkan, bagi mereka tentunya. Beberapa maskapai menawarkan layanan 'premium ekonomi' bagi mereka yang ingin bisa memundurkan sandaran kursi tanpa perlu bertengkar dengan penumpang di belakang, namun dengan harga yang lebih murah daripada kelas bisnis.

Maskapai seperti Japan Airlines dan Lufthansa bahkan baru-baru saja menambahkan fitur 'cangkang' di kursi ekonomi-premium dengan fasilitas recliner yang bisa dimundurkan hingga delapan inci.

Walaupun recliner tetap jadi hal yang problematis, beberapa orang percaya bahwa kursi model ini harus tetap diadakan. Baum mengatakan, "Secara pribadi, saya rasa kita bisa memperbolehkan penumpang untuk memundurkan sandaran kursinya namun atas izin orang yang duduk di belakang dan wajib untuk mengembalikan ke posisi tegak ketika jam makan tiba."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini