Sukses

6 Fakta Menarik Gunung Mande Rabiah di Solok yang Termasuk dalam Pegunungan Bukit Barisan

Gunung Mande Rabiah merupakan gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, lokasi tepatnya di Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan dan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Solok Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Mande Rabiah merupakan gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, lokasi tepatnya di Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan dan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Solok Selatan. Gunung Mande Rabiah masuk dalam kawasan Bukit Barisan.

Gunung ini memiliki ketinggian 2.430 mdpl dan masih belum banyak diketahui banyak orang, sehingga masih jarang orang menjamahnya. Untuk jalur pendakiannya ke gunung ini pun belum ditetapkan secara resmi.

Beberapa pendaki yang telah pernah melakukan perjalanan ke gunung ini, melalui pendakian dari Solok Selatan, tepatnya lewat Nagari Pakan Rabaa, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh yang harus melalui persetujuan petinggi desa di Nagari.

Masih banyak hal mengenai Gunung Mande Rabiah selain lokasinya. Berikut enam fakta menarik Gunung Mande Rabiah yang dirangkum Liputan6.com pada Senin (4/5/2024)

1. Bagian Pegunungan Bukit Barisan

Mengutip dari laman Mongabay, seperti juga pulau Jawa, Sumatera memiliki banyak gunung, baik yang sudah mati maupun aktif. Keberadaan sekitar 40 gunung ini melahirkan lanskap Bukit Barisan dan termasuk salah satunya, Gunung Mande Rabiah.

Bukit Barisan yang kaya dan subur ini melahirkan peradaban manusia Sumatera yang hidup dalam berbagai suku. Puluhan suku ini berada dari Bukit Barisan bagian selatan, tengah, hingga utara. Beberapa gunung tertinggi menjadi sumber peradaban manusia. Terjalin hubungan harmonis manusia dengan Bukit Barisan, yang diwakilkan dengan satwa seperti harimau, vegetasi tanah dan mata air, sungai, maupun danau yang ditunjukan dalam berbagai budaya dan tradisi. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Gunung Non-Aktif

Menutur catatan hasil ekspedisi para pendaki dari MPALH Universitas Negeri Padang (UNP), gunung Gunung Mande Rabiah termasuk ke dalam kategori jenis gunung nonaktif atau tidak aktif dan termasuk dalam kawasan TNKS Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Gunung ini memiliki vegetasi hutan hujan tropis yang masih lebat dan banyak dihuni oleh flora dan fauna khas hutan hujan tropis. Sebagian besar letak gunung ini terletak di Kabupaten Pesisir Selatan dan sebagiannya lagi terletak di Kabupaten Solok Selatan.

3. Habitat Harimau Sumatera

Gunung Mande Rubiah bisa dijadikan salah satu destinasi pendakian yang menarik karena disepanjang trek pendakian kita akan disuguhkan keindahan hutan hujan tropis yang masih lebat. Di gunung ini masih banyak terdapat satwa endemik, yaitu harimau Sumatera dan berbagai macam kera, sampai kambing hutan pun ada disini, jadi jika melakukan pendakian tidak disarankan untuk mendirikan camp dijalur pendakian. 

3 dari 4 halaman

4. Titi Awal Pendakian

Titik pendakian gunung ini terletak di Kabupaten Solok Selatan, yakni di Jorong Batang Lolo Sungai Rambutan, Nagari Pakan Rabaa, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh. Sebelum melakukan pendakian Anda harus melapor terlebih dahulu kepada kepala Jorong Batang Lolo Sungai Rambutan.

Pendakian gunung ini dimulai dari pintu rimba dengan ketinggian 795 mdpl, di pintu rimba sendiri banyak terdapat ladang warga sampai  ke shelter 1. Sebelum berjalan, pendaki disarankan mengisi penuh botol air di pintu rimba karena di shelter 1 sumber air cukup sulit didapatkan dan sumber air yang ada selanjutnya hanya di shelter 2.

5. Pemandangan Gunung Kerinci

Estimasi waktu ke shelter 1 sekitar 30 menit berjalan. Shelter 1 memiliki keindahan tersendiri yakni memiliki pemandangan yang lepas, pendaki dapat melihat hamparan bukit barisan, pedesaan, jalan raya hingga Gunung Kerinci dengan leluasa. 

Dari shelter 1 ke shelter 2 dibutuhkan kira-kira 3,5 jam berjalan. Karena shelter 1 merupakan ladang warga terakhir yang dilewati dijalur pendakian, maka ketika pendaki mulai berjalan dari shelter 1 pendaki sudah mulai merasakan lebatnya hutan hujan tropis di gunung ini. 

 

4 dari 4 halaman

6. Tanjakan Terkenal Onde Mande dan Hutan Lumut

Dijalur menuju shelter 2 vegetasinya sangat lebat dan terkadang pendaki akan menjumpai jejak harimau di sepanjang jalur pendakian ke shelter 2. Di shelter 2 pendaki dapat mendirikan camp karena tempatnya yang cukup luas dan vegetasinya sudah tidak begitu lebat, serta pendaki bisa mengisi air di sumber air.

Setelah sumber air ke 2 terlewati maka pendaki akan disuguhkan trek tanjakan terjal dan licin yang diberi nama tanjakan "Onde Mande" sehingga pendaki harus sangat berhati-hati dalam melangkah. Tidak lama setelah melewati tanjakan "Onde Mande" pendaki akan bertemu sumber air ketiga sekaligus yang terakhir sebelum mencapai Shelter 3.

Sebelum sampai di shelter 3, pendaki akan melewati hutan lumut sampai ke puncak gunung. Shelter 3 terletak tidak jauh usai puncak Gunung Mande Rabiah, yakni masih di sekitaran hutan lumut tersebut. Shelter 3 cuma bisa didirikan hanya untuk tiga tenda isi empat orang.

Puncak Gunung Mande Rubiah memiliki keunikan tersendiri yaitu dipenuhi pohon-pohon besar yang diselimuti lumut-lumut tebal disekelilingnya. Dari puncak gunung para pendaki bisa melihat pemandangan Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh dari ketinggian 2023 mdpl dengan dikelilingi lembabnya hutan lumut Gunung Mande Rubiah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.