Sukses

6 Fakta Menarik Gunung Daun di Bengkulu yang di Puncaknya Terdapat Danau Kawah

Gunung Daun merupakan sebuah gunung berapi yang terletak di Provinsi Bengkulu, Indonesia. Di puncak gunung dengan ketinggian 2.467 mdpl ini terdapat sebuah danau kawah.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Daun merupakan sebuah gunung berapi yang terletak di Provinsi Bengkulu, Indonesia. Di puncak gunung ini terdapat sebuah danau kawah dengan ketinggian 2.467 mdpl.

Danau kawah yang lebih kecil (Tologo Kecil) ditemukan di sisi barat daya gunung ini. Aktivitas pada fumarol atau lubang kerak bumi terjadi di bagian utara gunung tersebut.

Mengutip dari laman Gunung Bagging, Jumat, 16 Februari 2024, Gunung atau Bukit Daun adalah salah satu puncak tertinggi dan paling menonjol di bagian selatan pulau Sumatera. Dalam beberapa tahun terakhir pendakian ke danau di dekat puncak semakin populer di kalangan pendaki lokal, namun jarang orang dari luar wilayah mendatanginya.

Lereng gunung lebih rendah ditutupi perkebunan kopi dan teh yang terlihat indah. Selain itu terdapat beberapa danau kawah kecil berwarna di sisi timur laut yang dapat dikunjungi jika Anda memiliki waktu lebih saat pendakian ke Gunung Daun.

Masih banyak hal tentang Gunung Daun selain lokasi dan ketinggiannya, berikut enam fakta menarik Gunung Daun yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Titik Awal Pendakian

Dari Bengkulu dibutuhkan waktu sekitar 2 jam atau lebih untuk mencapai Curup, yang merupakan ibu kota Kabupaten Rejang Lebong. Udaranya sedikit lebih sejuk pada ketinggian 600 mdpl. Selama perjalanan di Rejang Lebong, Anda mungkin kadang-kadang menemukan tanda di sisi jalan yang menyatakan bahwa ada bunga Rafflesia yang sedang mekar tidak jauh dari situ.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Jalur Pendakian

Dari Curup, dibutuhkan waktu sekitar 40 menit menuju tiga desa. Dari sini Anda bisa memulai perjalanan atau mencari ojek hingga ke pinggir hutan, yaitu dari selatan ke utara, Baru Manis (940 mdpl), Sentral Baru (940 mdpl) dan Air Bening (1.057 mdpl).

Pada 2021, terdapat dua jalur menuju Bukit Daun dari desa-desa ini, jalur resmi melalui perkebunan teh di atas Baru Manis dan Sentral Baru atau jalur pemburu lokal yang tidak resmi dan banyak ditumbuhi tanaman. Jalur yang pertama sangat direkomendasikan.

3. Terdapat Bunga Raflessia

Mengutip dari laman Andalas Tourism, Gunung ini memiliki kekayaan dari segi flora dan fauna. Bahkan banyak ditemukan flora maupun fauna langka yang hanya dapat ditemui di kawasan hutan lindung ini. 

Salah satu flora yang menarik perhatian para peneliti adalah bunga rafflesia dan kantung semar yang bisa ditemukan di pedalamannya. Tak jarang para peneliti dari luar negri pun menyempatkan diri untuk melakukan sebuah kajian di bukit ini. Di sini juga kerap ditemukan jejak harimau Sumatra di sekitar bukit dan danau.

3 dari 4 halaman

4. Terdapat Telaga Tujuh Warna

Banyak tempat wisata lain yang tidak jauh lokasinya dengan Gunung Daun. Salah satu di antaranya adalah sebuah telaga yang memiliki keindahan pemandangannya.

Telaga tujuh warna yang memiliki air yang cantik ini, bisa Anda gunakan sebagai latar belakang dalam pengambilan foto. Dengan bingkai hutan yang masih asri juga, hasil foto Anda akan lebih indah dan menambah nilai eksotisnya.

Ada satu lagi telaga lain yang berada di sekitar bukit ini, yaitu telaga gadang. Letaknya tidak jauh dengan telaga pertama tadi. Keindahan yang disajikan pun hampir mirip, di mana air jernih dan latar belakang pepohonan hijau asri khas pedalaman hutan.

5. Bisa Wisata ke Kebun Teh

Bukit Daun Rejang Lebong, memiliki sebuah kebun teh yang terletak di bagian depan dari lokasi pertama untuk jalur pendakian. Pengujung wisata bukit ini dapat dengan mudah menjangkau tempat tersebut, karena medan jalannya yang mudah dilalui.

Berbeda jika sudah memasuki kawasan hutan, perjalanan yang akan ditempuh mungkin memakan waktu cukup lama karena kondisi jalan setapaknya. Di kebun ini pengunjung dapat melihat aktivitas dari petani saat melakukan panen teh.

Para petani ini akan menggunakan keranjang besar yang diletakkan pada bagian punggung. Dan menariknya lagi, sebagian besar dari petani teh adalah kaum perempuan.

4 dari 4 halaman

6. Melewati Hutan Lumut

Pendakian akan mulai terasa setelah dari perkebunan teh di atas Kecamatan Bermani Ulu. Perjalanan mulai menanjak dan Anda harus hati-hati memilih jalan karena banyak persimpangan.

Jika persediaan air habis, tidak perlu khawatir karena setiap shelter/pemberhentian di Bukit Daun terdapat sumber air yang melimpah. Menuju ke shelter 2, pendaki akan melewati Hutan Lumut.

Menurut kepercayaan penduduk setempat, jika sudah berada dalam kawasan hutan tersebut, pendaki wajib mengoleskan lumut ke kening mereka. Perjalanan dari shelter 1 ke shelter 2 memakan waktu sekitar 2 jam, kemudian dari sini ke puncak akan memakan waktu sekitar 1 jam setengah.

Jika sudah memasuki kawasan puncak, pendaki akan melihat barisan bukit yang indah, serta cahaya matahari yang masuk melalui celah pegunungan. Selain mendaki, Anda juga bisa berjalan-jalan ke hutan lindung. Hutan ini sangat mudah ditempuh. Luas hutan ini adalah 8.045 hektar, namun hutan primernya hanya memiliki luas 1.038 hektar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.