Sukses

Penyebab Macet Horor di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Terungkap, Efek Overtourism-kah?

Akibat macet di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, sejumlah wisatawan harus jalan kaki dan menggeret koper mereka untuk masuk ke sana. Pihak bandara pun mengerahkan ojek dan porter untuk membantu. Apakah benar karena efek overtourism?

Liputan6.com, Jakarta - Penyebab kemacetan yang membuat sejumlah wisatawan asing menggeret koper mereka untuk masuk ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada libur Tahun Baru 2024 terungkap. Apakah itu dampak dari overtourism yang disinggung salah satu yang terburuk di dunia menurut CNN?

GM Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan menjelaskan bukan hal itu penyebabnya, melainkan volume kendaraan pribadi di Bali selatan yang meningkat drastis. Akibatnya, sejumlah ruas jalan yang menuju dan dari bandara Bali menjadi sangat padat, termasuk di Jalan Bypass, Jalan Ngurah Rai, Jalan Kediri, dan Jalan Raya Kuta.

Padahal, sambung dia, jumlah penumpang dan kendaraan yang masuk keluar bandara pada 29 Desember 2023 justru lebih rendah dari jumlah penumpang dan kendaraan yang keluar masuk bandara pada 23 Desember 2023.

"Jumlah penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mencapai 70.776 dalam satu hari (29 Desember 2023), dengan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar bandara kurang lebih 61 ribu. Data ini setelah kami komparasi dengan 23 Desember, saat libur Natal, jumlah penumpang kami justru lebih tinggi, sebesar 75.240 orang dengan jumlah kendaraan juga lebih tinggi, sekitar 77 ribu kendaraan," katanya dalam Weekly Brief with Sandi Uno secara hybrid, Rabu (3/1/2024).

Akibat kemacetan di berbagai ruas jalan, arus ke arah dan keluar bandara pun akhirnya terimbas. Kendaraan yang sudah masuk ke bandara tidak bisa keluar, begitu pula dengan kendaraan yang hendak memasuki bandara menjadi tertahan. Handy mengatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lain, seperti Kapolda, Pj. Gubernur Bali, dan Kadispar Bali, untuk mencari solusi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kerahkan Tukang Ojek dan Porter

Pihaknya juga menurunkan seluruh petugas yang ada untuk mengatur keluar masuk kendaraan dan menjemput calon penumpang. Namun, hal itu tak cukup karena calon penumpang masih tertahan di luar bandara. Untuk itu, ia memobilisasi tukang ojek di sekitar bandara untuk mengangkut calon penumpang hingga terminal keberangkatan.

"Kami minta mereka untuk bergerak ke patung tersebut (Patung Satria Gatot Kaca) untuk membawa turis-turis tersebut. Kami izinkan motor masuk ke dalam sampai ke sisi terminal keberangkatan. Kemudian dari kawan-kawan porter bawa troli turun ke bawah," ujar Handy.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali IGW Samsi Gunarta sebelumnya mengakui timnya terlambat menangani potensi kemacetan di akses jalan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Jumat, 29 Desember 2023. Diketahui bahwa ruas jalan menuju bandara mulai padat sejak siang dan macet menjalan hingga ke Jalan Tol Bali Mandara pada malam hari.

Arus lalu lintas di sekitar bandara baru terurai pada pukul 00.45 Wita, sedangkan di bandara pada pukul 02.00 Wita dini hari. "Tadi malam rupanya pergerakan di dalam Bali lumayan padat, sehingga terjadi kemacetan, ini lebih awal dari yang kita prediksikan," ujarnya, dilansir Antara, Minggu, 31 Desember 2023.

3 dari 4 halaman

Solusi Sementara Atasi Kemacetan

Akibat kemacetan tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyediakan bus antar jemput calon penumpang bandara dengan menggunakan Bus Trans Metro Dewata sejak 2 Januari 2023. Ada 31 unit bus yang dioperasikan dengan shuttle bus berada di Nusa Dua, Central Parkir Kuta, dan Benoa.

Bus itu berkeliling di sepanjang Kuta, Legian, dan Canggu dengan waktu headway 15 menit. Langkah itu dilakukan sebagai upaya jangka pendek.

Dalam jangka panjang, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut pembangunan akses transportasi massal di Bali, khususnya LRT dan transportasi laut. "Didorong penggunaan transportasi laut antara Jimbaran ke Bandara, atau Bandara ke Seminyak, Canggu, dan lainnya. Koordinasikan dengan Kemenhub," ujarnya.

Pihaknya juga mendorong agar wisatawan lebih banyak mengeksplorasi destinasi wisata di kawasan Bali Utara, Bali Timur, dan Bali Barat agar pergerakan tidak menumpuk di Bali selatan. Begitu pula dengan investasi yang didorong di luar Bali selatan.

Ia pun membantah bila kemacetan yang terjadi adalah bukti terjadinya overtourism di Bali. "Level (kunjungan wisatawan) masih di bawah dari 2019. Tapi, kita sangat-sangat memantau bahwa pariwisata ke Bali adalah berkualitas dan berkelanjutan. Mudah-mudahan bisa jadi catatan semua pihak," katanya.

4 dari 4 halaman

Disebut Overtourism Terburuk oleh CNN

Sebelumnya, CNN memasukkan Bali ke dalam daftar destinasi wisata dengan overtourism terburuk 2023 bersama Amsterdam, Athena, Barcelona, Miami, Paris, Phuket, dan Venesia. Dalam ulasannya yang dilansir 29 Desember 2023, pariwisata Bali belakangan menjadi problematik dengan kehadiran turis-turis bermasalah.

Hal itu membuat pemerintah setempat mengeluarkan panduan yang boleh dan tidak boleh dilakukan para turis yang datang ke Bali. Di samping, Bali juga segera memberlakukan pajak turis wisman Rp150 ribu mulai 14 Februari 2024. Tujuannya agar bisa menarik wisatawan yang lebih berkualitas, yakni yang tinggal lebih lama dan menghabiskan uang lebih banyak untuk ekonomi lokal.

Terkait hal itu, Kadispar Bali Tjok Bagus Pemayun menerangkan bahwa Bali sudah berhasil melampaui target kunjungan wisman. Dari 4,5 juta yang ditetapkan untuk 2023, Pulau Dewata kedatangan jumlah wisman 5.328.238 orang sepanjang 2023. 

"Data ini kami ambil dari data imigrasi. Pertama masih didominasi Australia, kedua India, China, UK, USA, Korea (selatan), Prancis, Singapura, Jerman, dan Malaysia," katanya.

Jumlah kunjungan wisatawan Nusantara juga meningkat drastis. Ia berharap yang hadir bukan hanya kenaikan jumlah, tetapi juga kualitas dari wisatawan yang berlibur. Ia juga menekankan kemacetan di bandara Bali pada libur akhir tahun tersebut tidak terulang lagi ke depannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini