Sukses

Diceraikan Suami Gara-Gara 4 Anak Ayamnya Mati, Perempuan di Bogor Mengadu ke Dinsos

Seorang wanita dengan dua anak balitanya mendatangi Dinas Sosial Kota Bogor. Dia mengaku telah diceraikan suaminya karena empat anak ayam milik suaminya mati.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita dengan dua anak balitanya mendatangi Dinas Sosial Kota Bogor pada Selasa, 14 November 2023. Wanita itu mengaku bahwa telah diceraikan oleh suaminya dan datang untuk mencari pekerjaan. 

Video kejadian tersebut diunggah oleh akun Instagram Dinas Sosial Kota Bogor, @dinsoskotabogor, pada Kamis, 16 November 2023. Dalam unggahan itu, wanita yang diketahui bernama Sudanti menceritakan kronologi perceraian yang ia alami. 

Ia menjelaskan bahwa penyebab dari perceraian tersebut adalah karena dirinya dituduh membunuh anak ayam milik suaminya. "Masalahnya sih cuma karena anak ayamnya meninggal, Pak. Dia punya empat ayam anak yang mati, dan yang empat lainnya masih hidup. Itu dijadikan tameng sama dia untuk topik pertengkaran, sampai terus dia bilang yang kasar-kasar," jelas Sudanti.

Dia pun menjelaskan tujuannya mendatangi Dinas Sosial Kota Bogor. "Saya bisa sampai di sini karena saya mencari pekerjaan yang bisa membawa anak dua, tapi sampai sekarang belum dapat," ujar wanita berusia 32 tahun tersebut.

Sudanti lalu menjelaskan, bahwa dirinya bercerai dengan suaminya 20 hari lalu. "Saya terus minta, untuk apa (bercerai)? karena ada risiko anak saya. Tapi saya tidak dikasih (kesempatan)," jelas Sudanti.

Sebelumnya, wanita itu juga sempat datang untuk menemui mertuanya, namun kedatangannya tidak disambut dengan baik. Ia juga menjelaskan bahwa mertuanya sudah tidak peduli lagi dengan keadaannya dan meminta untuk menyerahkan anaknya.

"Saya ke tempat mertua saya tapi saya takut, Pak. Sudah diancam-ancam, katanya nggak usah ketemu lagi, tidak usah kenal lagi sama mantan suami saya, sama anak saya," katanya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ditindaklanjuti Dinas Sosial

"Saya sudah minta maaf, tapi dia tetap berpegang teguh pada pendiriannya. Katanya tidak mau lagi menerima saya. Mungkin saya akan cari pengganti kamu katanya," ungkap wanita itu.

Keesokan harinya, Sudanti kembali menanyakan apakah suaminya benar-benar ingin menceraikannya. Ia juga berkata, "Boleh bercerai sama saya tapi anak dibawa sama saya."

Pada video itu, seorang pria terlihat menangkan Sudanti, "Mungkin itu masih emosi, jadi teteh sabar dulu, siapa tahu suaminya berubah pikiran. Ya jadi kan kasihan ini anak-anak dua masih pada kecil-kecil jadi korban," ucap pria itu.

Pada keterangan video itu, Dinas Sosial Kota Bogor menjelaskan bahwa sedang menindaklanjuti kasus perceraian tersebut. "Saat ini, kami masih terus melakukan asesmen lebih lanjut dan melakukan penelusuran keluarga," tulis keterangan unggahan itu.

Merespons unggahan tersebut, banyak warganet berkomentar dan memberikan tanggapannya. Mereka turut bersimpati kepada perceraian yang menimpa Sudanti.

"Semoga dapat pengganti yang lebih baik, sholeh dan bertanggung jawab..Aamiin," tulis seorang pengguna.

"Yaallah ga kasian apa sama anaknya😢," tulis pengguna lain.

"Ya Allah bu,,,😢😢😢😢 semoga Allah melimpahkan rezeki tuk ibu dan anak2 ibu 😢😢😢," tulis seorang warganet.

"Teh mending lepasin aja mungkin dia mau nikahin si ayamnya 🤣 tth cari laki2 yg lebih baik ke tth dan sayang sm anak2 buat apa laki2 macam gt di pertahankan 😂 perkara ayam 🐔," ujar seorang warganet sambil sedikit bercanda.

3 dari 4 halaman

Penyebab Terbesar Dari Perceraian

Sebetulnya apa penyebab terbesar dari perceraian? Dilansir dari kanal Home Liputan6.com, Minggu, 24 September 2023, berdasarkan data yang dirilis oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hampir 690.000 pasangan dilaporkan bercerai sepanjang 2021. Angka tersebut hampir setengah dari pasangan lainnya yang menikah.

Banyak pasangan yang mengatakan bahwa perceraian tersebut dilakukan tanpa kesalahan. Artinya, perceraian dapat dilakukan tanpa menunjukkan bahwa salah satu pihak telah melakukan kesalahan. Namun, bukan berarti terjadi tanpa sebuah konflik.

Survei yang dilakukan oleh Forbes Advisor menunjukkan ada beberapa faktor yang sering membuat pasangan merasa tidak nyaman dalam rumah tangga pernikahan mereka. Dikutip dari CNBC, Minggu (24/9/2023), berikut ini konflik terbesar yang terjadi oleh pasangan yang memutuskan untuk bercerai:

1. Pilihan Karier

Survei menunjukkan hampir 46 persen pilihan karir menjadi sumber konflik terbesar dalam sebuah pernikahan.

2. Cara Mengasuh Anak yang Berbeda

Permasalahan mengasuh anak menjadi konflik terbesar kedua sebesar 43 persen.

3. Pembagian Pekerjaan Rumah Tangga

Menurut sebuah penelitian pada 2022, sains membuktikan bahwa wanita yang sudah berpasangan dan memiliki anak memiliki hasrat seksual yang lebih rendah jika mereka melakukan hampir seluruh pekerjaan rumah tangga.

4 dari 4 halaman

4. Hubungan dengan Keluarga

Menikah bukan hanya menyatukan dua manusia. Menikah berarti juga menyatukan dua keluarga besar. Kadang, pendapat keluarga justru membuat tidak nyaman pasangan sehingga bisa mengakibatkan ketidaksesuaian.

5. Hubungan dengan Teman

Hubungan dengan teman bisa juga mengakibatkan perceraian. Tidak hanya teman lawan jenis, teman sesama jenis juga kadang bisa membuat cemburu. Menggunakan waktu luang untuk teman dan bukan untuk pasangan kadang bisa membuat pertikaian.

6. Masalah finansial 

Masalah finansial tidak berada urutan atas penyebab perceraian. Ini artinya masalah keuangan bisa dibicarakan dengan pasangan dalam pernikahan. 

7. Perbedaan Pemahaman

Dari pasangan yang bercerai, hanya 5 persen yang mengatakan bahwa tidak mungkin pernikahan mereka bisa diselamatkan. Sebanyak 63 persen mengatakan bahwa memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai komitmen sebelum menikah dapat membantu para pasangan untuk menghindari perceraian.

Mereka juga mengatakan mungkin mereka masih bisa bersama dengan pasangannya jika memiliki pemahaman yang lebih baik tentang moral dan nilai pasangan mereka ketika belum menikah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini