Sukses

Sempat Keguguran Saat Hamil di Usia 40an, Sarah Sechan Kini Sudah Ikhlas Bila Tak Diberi Anak Lagi

Mantan VJ MTV Sarah Sechan belum lama menceritakan perjuangannya untuk kembali punya anak di usianya yang sudah kepala empat.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan VJ MTV Sarah Sechan belum lama menceritakan perjuangannya untuk kembali punya anak di usianya yang sudah kepala empat. Wanita yang kini berusia 49 tahun itu sempat ingin memiliki momongan lagi setelah menikah untuk kedua kalinya dengan Neil G Furuno pada 2015 lalu.

Usaha itu tetap ia gapai selama bertahun-tahun, bahkan saat ia tinggal di Singapura, lantaran anak pertamanya, Rajata yang merupakan anak Sarah dengan suami pertamanya bersekolah di sana. "Jadi sebelum pandemi, nikah sempet hamil terus keguguran," ungkap Sarah kepada Melaney Ricardo di tayangan YouTube pada 5 November 2023. 

Menurutnya, suaminya tidak memaksa harus memiliki keturunan, jadi mereka berusaha promil secara alamiah. "Cuma kan gua you know my age gitu kan. Kan nikahnya udah umur 40," sambung Sarah.

Ia dan suaminya mencoba program hamil alamiah dengan jadwal masa subur tetapi belum berhasil. "Kayaknya karena gua bolak-balik (Singapura-Jakarta) deh jadi capek," jelasnya lagi.

Demi memiliki momongan, Sarah terkadang yang meminta suaminya datang ke Jakarta di masa ovulasinya. Saat itu, ia ingin punya anak sebelum usianya 45 tahun. "Karena kan gua nggak mau nyari cangkir, ngejar anak-anak gua," tukas Sarah.

Setelah usaha alamiah tidak berhasil, Sarah dan suaminya mencoba program inseminasi, tapi tidak berhasil juga. Ia juga mencoba IVF alias program bayi tabung. Sarah juga sengaja tak bekerja demi menjaga staminanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2 Tahun Tidak Bekerja Demi Punya Anak

Sarah yang ingin memiliki anak diminta untuk banyak beristirahat. Namun, ia yang terbiasa produktif merasa tidak tahan, Ia merasa bosan tinggal di rumah tanpa melakukan apa-apa.

Lalu terjadilah pandemi pada 2020. Saat itu, Sarah sudah menetap di Singapura, tanpa bolak-balik mengurusi pekerjaannya di Jakarta. Program IVF yang ia jalani pun diberhentikan karena menghindari pergi ke rumah sakit.

"I don't wanna go to hospital, ya udah kalau hamil, hamil, kalau enggak ya ya udah," pemikirannya saat itu dengan suami.

"Akhirnya sekarang diomongin lagi Neil udah gini. Raja.. I have Rajata, I have Shoku (anjingnya), i'm ready happy," kata Sarah menirukan ucapan suaminya.

Ia pun terenyuh dengan kata-kata suaminya yang mempercayai jika Tuhan memberikan sesuatu karena memang sesuatu itu untuk mereka. "Kalau Tuhan nggak kasih, kita nggak punya, memang itu bukan harusnya punya kita gitu," ucap Sarah. 

3 dari 4 halaman

Sarah Sechan Jalani Kehidupan di Singapura yang Berbeda

Sarah mengaku awalnya tidak masalah untuk tidak memiliki anak lagi. Namun, ia merasa ada tanggung jawab karena suaminya adalah anak pertama dan satu-satunya laki-laki di keluarganya. Tanpa anak, ia berpikir tak ada yang akan ada anggota keluarga langsung yang meneruskan usaha sang suami.

Sarah Sechan memilih tinggal di Singapura sejak 2019. Ia mengikuti sang suami, Neil Furuno, tinggal di negeri Singa itu.  

Mengutip kanal Showbiz Liputan6.com, Sarah Sechan semakin mantap tinggal di Singapura karena anak tunggalnya memilih sekolah di Singapura. "Suami saya kan pindah ke sini 2016. Terus saya bolak-balik (Jakarta-Singapura). Akhirnya memutuskan untuk pindah karena anak saya juga mulai sekolah di sini 2019," kata Sarah Sechan saat Konferensi Pers Virtual, beberapa waktu lalu.

Kakak kandung Ade Sechan itu mengaku kehidupannya di Singapura jauh berbeda dibandingkan saat ia di Indonesia. Salah satunya yakni harus menggunakan transportasi umum karena tak ada mobil pribadi. Tetapi, ia menikmatinya karena ada banyak taman luas untuk anjingnya bermain.

4 dari 4 halaman

Harus Naik Transportasi Publik

Hal tersebut dinikmati Sarah Sechan. Ia juga senang karena sang anak yang sedang menuju usia remaja saat itu jadi bisa  belajar lebih mandiri.

"Anak saya juga belajar mandiri di sini. Dia pas pindah ke sini umur 15 sekarang udah 17. Dia juga ke mana-mana naik sepeda," sebut Sarah kala itu.

Meski tinggal di Singapura, Sarah tak pernah kesulitan mencari makanan khas Indonesia. Apalagi, Singapura juga sedikit banyak ada kemiripan.

"Walaupun sekarang nggak bisa pulang ke Indonesia tapi kulinernya di Singapore luar biasa. Makanan western ada, makanan Asia ada, makanan Indonesia juga nggak susah," kata Sarah.

Bersama keluarganya, ia tinggal di sebuah apartemen di Singapura. Apartemen berkonsep minimalis itu sempat diperlihatkannya lewat media sosial. Terlihat bahwa ia menata interiornya bergaya American style dengan balkon yang dipenuhi pot-pot tanaman hijau.

Dari salah satu sudut, terlihat pepohonan rindang dari jendela besar memenuhi dinding. Mayoritas menggunakan warna abu-abu.

 

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.