Sukses

Agenda Ratu Camilla di Kenya, Beri Susu ke Bayi Gajah hingga Bergaun Jerapah

Perjalanan Raja Chales III dan Ratu Camilla dalam tur kerajaan ke Kenya menghadirkan beragam kisah. Setelah jamuan makan malam kenegaraan pada Selasa malam, 31 Oktober 2023, pasangan ini memulai acara bersama pada Rabu, 1 November 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan Raja Chales III dan Ratu Camilla dalam tur kerajaan ke Kenya menghadirkan beragam kisah. Setelah jamuan makan malam kenegaraan pada Selasa malam, 31 Oktober 2023, pasangan ini memulai acara bersama pada Rabu, 1 November 2023.

Dikutip dari People, Kamis, 2 November 2023, agenda dilakukan di pemakaman Komisi Makam Perang Persemakmuran di Nairobi. Mereka bergabung dengan personel militer Inggris dan Kenya dalam aksi peringatan.

Selama periode Mau Mau, banyak veteran yang bertempur dalam Perang Dunia II bersama Inggris membuang medali mereka. Raja menghadiahkan empat veteran medali kampanye pengganti, termasuk Kopral Samwel Nthigai Mburia yang berusia 117 tahun.

Raja Charles III dan Ratu Camilla kemudian menjalani acara terpisah. Saat Charles mengunjungi Kantor PBB di Nairobi, Camilla menuju ke Suaka Margasatwa Brooke untuk mendengarkan kisah badan amal tersebut bekerja sama dengan Masyarakat Kenya untuk Perlindungan dan Perawatan Hewan dalam menyelamatkan keledai, kuda, dan bagal yang terancam.

Camilla adalah presiden badan amal kesejahteraan kuda. Ratu Camilla bertemu dengan pemilik keledai (banyak di antaranya adalah perempuan) dan mendengar proyek ini berdampak pada kehidupan mereka.

Ratu berusia 76 tahun tersebut juga dihadiahi lukisan dan bunga buatan tangan oleh anak-anak yang tergabung dalam Klub Perawatan Keledai di sekolah mereka. Di Masyarakat Kenya untuk Perlindungan dan Perawatan Hewan, Ratu Camilla juga diberikan shuka yang diikatkan di bahunya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hadiri Ragam Agenda

Syal tradisional berwarna merah adalah pelengkap sempurna untuk gaun Ratu Camilla karya Anna Valentine, yang menampilkan sulaman jerapah. Melanjutkan hari pertemuan Ratu Camilla dengan hewan, ia juga bertemu kembali dengan Raja Charles di Panti Asuhan Gajah Sheldrick Wildlife Trust yang didirikan pada 1977 dan terkenal karena menyelamatkan gajah yatim piatu.

Camilla berganti pakaian dan sepatu bot berbeda untuk turun ke lumpur, berkesempatan memberi susu botol kepada bayi gajah. Pasangan tersebut juga melihat bayi badak bernama Raha.

Raja Charles juga berkunjung pada Rabu, 1 November 2023, ke hutan kota Karura untuk menyoroti peran penting ruang hijau dan hutan dalam kota berkelanjutan serta Nairobi Street Kitchen untuk merayakan kancah budaya dan kreatif Kenya.

Pada Selasa, Raja Charles dan Ratu Camilla menghadiri jamuan makan malam di Gedung Negara di Nairobi untuk mengakhiri kunjungan hari penuh pertama. Istana Buckingham mengatakan bahwa pasangan kerajaan tersebut akan "mengakui aspek yang lebih menyakitkan dari sejarah bersama antara Inggris dan Kenya" selama perjalanan tersebut.

3 dari 4 halaman

Kata Raja Charles III

Raja menyampaikan pidatonya pada jamuan makan malam diplomatik untuk mengungkapkan kesedihan terbesar dan penyesalan terdalam atas kesalahan di masa lalu. Namun, ia tidak secara langsung meminta maaf atas nama kerajaan seperti yang dituntut oleh beberapa pengunjuk rasa dan sejarawan saat perjalanan dimulai. 

Raja Charles berkata, "Keintiman sejarah kita bersamalah yang telah menyatukan rakyat kita. Namun, kita juga harus mengakui saat-saat paling menyakitkan dalam hubungan kita yang panjang dan rumit." "Perbuatan salah di masa lalu adalah penyebab kesedihan terbesar dan penyesalan terdalam," lanjutnya.

"Ada tindakan kekerasan yang menjijikkan dan tidak dapat dibenarkan yang dilakukan terhadap warga Kenya saat mereka melakukan, seperti yang Anda katakan di PBB, perjuangan yang menyakitkan untuk kemerdekaan dan kedaulatan – dan untuk itu, tidak ada alasan untuk itu."

"Saat kembali ke Kenya, sangat berarti bagi saya bahwa saya harus memperdalam pemahaman saya mengenai kesalahan-kesalahan ini, dan bahwa saya bertemu dengan beberapa orang yang kehidupan dan komunitasnya terdampak yang sangat menyedihkan," katanya.

4 dari 4 halaman

Masa Lalu yang Kelam

"Semua ini tidak bisa mengubah masa lalu. Namun dengan menyikapi sejarah kita dengan kejujuran dan keterbukaan, mungkin kita bisa menunjukkan kekuatan persahabatan kita saat ini dan dengan melakukan hal ini, saya harap kita dapat terus membangun ikatan yang lebih erat di tahun-tahun mendatang," kata Charles.

Raja Charles III dan Ratu Camilla tiba di Kenya pada Senin, 30 Oktober 2023. Kedatangan keduanya disambut dengan seruan agar mereka meminta maaf atas pelanggaran yang terjadi pada masa penjajahan.

Dikutip dari People, Rabu, 1 November 2023, raja yang berusia 74 tahun ini akan membahas masa-masa tergelap dalam sejarah penjajahan Inggris selama tur pasangan tersebut di negara Afrika minggu ini. Ia akan "mengakui aspek yang lebih menyakitkan dari sejarah bersama antara Inggris dan Kenya," kata Istana Buckingham ketika kunjungan tersebut dikonfirmasi.

Tur tersebut merupakan yang pertama ke negara Persemakmuran sejak ia menggantikan mendiang ibunya, Ratu Elizabeth II, sebagai Raja Inggris pada September 2022. Pernyataan istana menambahkan bahwa Raja Charles III akan menggunakan sebagian waktunya untuk mendalami pemahamannya tentang kesalahan yang diderita rakyat Kenya pada periode ini.

Hal tersebut mengacu pada The Emergency atau pemberontakan Mau Mau, yang ditanggapi dengan kekerasan dan tindakan brutal yang dipimpin Inggris pada 1950-an. Sebagai raja konstitusional, Raja Charles III terikat untuk bertindak berdasarkan saran dan rekomendasi pemerintah Inggris saat itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.