Sukses

Mantan Diplomat Terbang Paralayang di Langit Gaza, Aksinya Dituding Provokasi Konflik Israel-Palestina

Seorang mantan utusan Uni Eropa untuk Gaza dikecam karena diduga memberdayakan Hamas untuk menggunakan paralayang, alat yang digunakan oleh teroris Palestina untuk menyerang Israel dan membunuh lebih dari 1.400 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang mantan utusan Uni Eropa untuk Gaza dikecam karena diduga menginspirasi Hamas untuk menggunakan paralayang untuk menyerang Israel dan membunuh lebih dari 1.400 orang.

Mengutip laman New York Post, Senin (23/10/2023), dalam video yang disebarkan melalui media sosial X (Twitter), Sven Kühn von Burgsdorff, seorang diplomat Jerman, berkoar-koar di video yang diunggah pada Juli 2023 bahwa ia sedang melakukan "penerbangan paralayang Gaza pertama dalam sejarah". Ketika itu, ia melayang di atas pantai Gaza sambil berteriak, "Bebaskan Palestina!"

Utusan Uni Eropa itu mengatakan kepada warga Palestina dalam rekaman tersebut bahwa setelah mereka bebas, "Anda dapat melakukan hal yang persis sama." Alih-alih melihat warga Palestina menikmati rekreasi paralayang seperti yang dia anjurkan, pesawat layang tersebut digunakan oleh Hamas untuk menyerang Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Israel sejak itu menyatakan perang terhadap Hamas dan melancarkan serangan udara yang menghancurkan di Gaza, sehingga mendorong von Burgsdorff untuk mengutuk negara Yahudi tersebut, dengan mengklaim bahwa "tidak peduli apa yang dilakukan Hamas," media setempat, Israel Hayom melaporkan.

"Tidak mungkin Israel mempunyai kekuasaan penuh karena tindakan mengerikan, tindakan kejam dan mengejutkan terjadi pada 1.000 atau bahkan 1.200 warga Israel," kata von Burgsdorff dalam wawancara radio baru-baru ini. "Ini bukanlah alasan yang bisa Anda gunakan untuk meratakan Gaza.” 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menentang Tindakan Israel di Palestina

"Tidak mungkin Israel mempunyai kekuasaan penuh karena tindakan mengerikan, tindakan kejam dan mengejutkan terjadi pada 1.000 atau bahkan 1.200 warga Israel," kata von Burgsdorff dalam wawancara radio baru-baru ini. “Ini bukanlah alasan yang bisa Anda gunakan untuk meratakan Gaza."

Mantan diplomat tersebut mendapati dirinya berada di tengah perdebatan seputar perang Israel-Hamas setelah video tersebut muncul kembali saat dia terbang di atas Gaza pada bulan Juli, mengklaim bahwa warga Palestina dapat menikmati hal-hal seperti paralayang dan kayak jika Israel mengakhiri blokadenya.

Kementerian luar negeri Israel mengutuk tontonan tersebut sebagai bentuk propaganda "provokatif" yang hanya berfungsi untuk memberdayakan Hamas. "Diplomat Eropa sudah lama lupa bahwa dia mewakili Uni Eropa dan negara-negara anggotanya," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Pihak kementerian menyambung, "(Dia) terus mewakili narasi Palestina dan menjadi alat propaganda di tangan organisasi teroris yang menguasai Gaza," 

Von Burgsdorff sendiri diketahui meninggalkan jabatannya di Gaza pada Agustus 2023. Namun terus menyuarakan penentangannya terhadap tindakan Israel di wilayah Palestina, yang terbaru melibatkan serangan udara.

3 dari 4 halaman

4.700 Warga Palestina Telah Terbunuh

Dengan lebih dari 4.700 warga Palestina terbunuh sejak 7 Oktober 2023, diplomat tersebut mengatakan dalam wawancara radio bahwa tidak ada yang bisa membenarkan penggunaan kekuatan mematikan tersebut tanpa membeda-bedakan dan proporsionalitas sejauh menyangkut penduduk Palestina di Gaza.

"Tidak mungkin Israel mengancam akan mengebom koridor dan pengiriman peralatan kemanusiaan. Tidak mungkin. Ini merupakan kejahatan perang lain jika itu terjadi," tambahnya.

Von Burgsdorff tidak mengutuk serangan Hamas di Israel yang menargetkan ratusan warga sipil tak berdosa, banyak dari mereka perempuan dan anak-anak, dan juga melibatkan penculikan lebih dari 200 orang, termasuk setidaknya selusin orang Amerika. Von Burgsdorff tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar. 

Mengutip kanal Global Liputan6.com, Senin (23/10/2023), di tengah perang Hamas Vs Israel yang tengah berlangsung, petinggi militer Pakistan yang juga bagian dari Inter-Services Public Relations (ISPR) memberikan dukungan moral untuk Palestina. Militer Pakistan lebih lanjut menyatakan keprihatinan mendalam akan hal terbaru ini perkembangan konflik Gaza-Israel karena korban jiwa warga sipil yang tidak bersalah akibat serangan Israel.

4 dari 4 halaman

Pakistan Dukung Palestina

Mereka mengutuk serangan pada Konferensi Komandan Korps ke-260 yang diadakan di Markas Besar Umum (GHQ) Rawalpindi, di mana Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Syed Asim Munir memberikan dukungan diplomatik dan politik Pakistan kepada Palestina, dkutip dari laman ANI News, Jumat, 20 Oktober 2023.

Dari laporan terbaru, kementerian tersebut mengatakan bahwa 3.478 orang telah terbunuh sejak Israel mulai membom Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023, sebagai reaksi terhadap serangan Hamas yang menewaskan sekitar 1.400 warga Israel.

Menurut The Express Tribune, Munir memuji warga Palestina yang tetap bertahan dalam mengatasi masalah pendudukan yang melanggar hukum atas wilayah mereka dan tempat-tempat suci umat Islam. Dia menegaskan lagi tekad tentara Pakistan untuk mempertahankan “kedaulatan dan integritas wilayah Pakistan dari segala jenis ancaman langsung dan tidak langsung”.

Demonstrasi dukungan Palestina kian meluas. Usai ribuan pengunjuk rasa memadati jalan-jalan Kota London, Istanbul, Amman, Roma, Naples, Milan, Damaskus, Paris, Johannesburg dan Jakarta pada Jumat, 13 Oktober 2023 dan Sabtu 14 Oktober 2023, unjuk rasa pro-Palestina serupa pun kabarnya digelar di berbagai kota lain di seluruh dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini