Sukses

Hari Batik Nasional 2023, Momen Kebangkitan Menyasar Atensi Gen Z dan Milenial

Hari Batik Nasional 2023 telah memasuki tahun ke-14 setelah batik Indonesia ditetapkan sebagai karya agung Warisan Budaya Takbenda untuk Kemanusiaan oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Menyambut perayaan ini, Yayasan Batik Indonesia dan Museum Batik Indonesia bersinergi menggelar serangkaian agenda di Museum Batik Indonesia TMII pada Senin, 2 Oktober 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Batik Nasional 2023 telah memasuki tahun ke-14 setelah batik Indonesia ditetapkan sebagai karya agung Warisan Budaya Takbenda untuk Kemanusiaan oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Menyambut perayaan ini, Yayasan Batik Indonesia dan Museum Batik Indonesia bersinergi menggelar serangkaian agenda di Museum Batik Indonesia Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Senin, 2 Oktober 2023.

"Semua kegiatan yang mengusung tema "Batik Bangkit", satu harapan bahwa setelah pandemi selama tiga tahun, tahun ini ingin adanya kebangkitan dari batik Indonesia dan menstimulasi semua pelaku batik untuk bangkit, baik dari sisi mengembangkan, memasarkan, dan mempromosikan batik," kata Wakil Ketua Yayasan Batik Indonesia Diana Santosa dalam konferensi pers Hari Batik Nasional 2023 di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Senin (25/9/2023).

Diana menerangkan, tema perayaan tahun ini juga seiring harapan terutama pada kebangkitan batik dengan segmen pasar baru. Pihaknya menginginkan slogan "Batik Bangkit" juga memantik gaung batik yang lebih luas dalam berbagai aspek.

Ketua Panitia Hari Batik Nasional 2023 Shanty Leksono mengungkapkan melalui perayaan Hari Batik Nasional tahun ini ingin lebih menyasar kepada masyarakat Indonesia, terutama anak-anak muda generasi atau Gen Z dan milenial. Semangat ini dibawa untuk menyuarakan kepada generasi muda bahwa agar mereka tidak hanya mengenal batik tidak hanya untuk tren.

"Apalagi sekarang juga ada gempuran dari batik print, di mana ini (batik print) bukan batik, tapi hanya memakai motif batik karena batik itu adalah proses dan di situ ada lilin panas," terang Shanty.

Ia juga ingin mengedukasi masyarakat dan anak-anak muda bahwa batik yang benar adalah batik cap dan batik tulis, bukan batik print. Dikatakannya, di dalam batik print tidak ada proses membatiknya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Siap Gaet Gen Z dan Milenial

Misi untuk menyasar kalangan Gen Z dan milenial, dikatakan Diana, harus melibatkan sesuatu yang out of the box. "Dari Yayasan Batik Indonesia punya program dalam pengembangan produk, ingin melakukan satu pembekalan kepada perajin batik untuk menyesuaikan bagaimana kita kembangkan untuk Gen Z," ungkapnya.

"Tidak melepaskan dari batiknya, tetapi untuk Gen Z akan lebih pada batik itu lebih fun, nyaman digunakan, dan terjangkau untuk kantong mereka," lanjut Diana.

Ia menerangkan bahwa sebagian Gen Z yang sudah bekerja akan memerlukan batik. Selain itu, pihaknya juga akan menggandeng desainer-desainer batik untuk membekali perajin agar dapat menyesuaikan batik yang dikenakan oleh Gen Z.

"Dari motif, warna, dan bahan dasar yang dikenakan anak-anak muda pasti ingin yang nyaman dan memudahkan untuk bergerak," katanya.

Tak hanya pattern, dikatakan Diana, batik harus dapat dikembangkan lebih lagi. Hal ini merujuk pada anak-anak muda yang malas menggunakan batik karena harganya terlalu mahal.

3 dari 4 halaman

Momen Menginspirasi Anak Muda Kenakan Batik

"Batik yang dijual di online itu kebanyakan yang disediakan batik print, kalau Gen Z paling penting tidak mahal dan sering ganti-ganti, ini harus bisa diakomodasi. Sekarang proses pembuatan batik sedikit lebih mahal, itu menjadi tantangan Yayasan Batik Indonesia. Minimum batik cap yang bisa dijangkau," tambahnya.

Pihaknya berupaya untuk menggandeng dan menyasar atensi anak-anak muda untuk lebih sering menggunakan batik. "Harus banyak yang menginspirasi mereka, banyak menggandeng KOL (Key Opinion Leader) untuk bisa menginspirasi menggunakan batik, seperti memakai baju sehari-hari. Itu yang harus kita kembangkan dan edukasi," tuturnya.

Sementara, Diana menyebut bahwa ada beragam acara dalam perayaan Hari Batik Nasional 2023 di Museum Batik Indonesia TMII. Nantinya, acara ini akan berlangsung dalam dua sesi, yakni pagi dan siang.

"Kita akan ada acara yang meng-highlight membatik bersama para pembatik dari seluruh Indonesia yang mewakili sentra batik dan membatik (yang khas) daerah masing-masing," ungkapnya.

4 dari 4 halaman

Serangkaian Acara Perayaan Hari Batik Nasional 2023

Selanjutnya ada pemecahan rekor MURI bersama seluruh sentra batik di Indonesia. Agenda ini turut dihadiri para perajin batik yang telah terkurasi dan memiliki keahlian tinggi untuk membuat karya masterpiece demi menghasilkan artwork untuk IKN.

Dalam agenda ini, pihaknya bekerja sama dengan Dekranasda provinsi, Kementerian Perindustrian, Asosiasi Pembatik seluruh Indonesia. Lalu, ada pula pengumuman pemenang lomba karya tulis batik yang diikuti pelajar, mahasiswa, dan umum.

"Lalu fashion show batik, dengan para model akan memeragakan dan menyajikan batik-batik koleksi dari Yayasan Batik Indonesia yang kami sudah menghibahkan 730 kain ke Museum Batik Indonesia," lanjutnya.

Diana menyebut ada pula lelang Vespa dan mobil Wuling batik series. "Rencananya, dana yang kami peroleh dari pelelangan akan digunakan untuk pemberdayaan pembatik perempuan di ibu kota negara yang baru," tambahnya.

"Siangnya, ada acara bersama para pelajar, ada tur membatik bersama dan tur museum untuk edukasi," kata Diana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini