Sukses

Masyarakat Tengger Bromo Gelar Ritual Semeningah, Berdoa Minta Keselamatan Leluhur Pasca-Kebakaran

Masyarakat Tengger, Bromo langsungkan upacara ritual untuk meminta keselamatan kepada leluhur atas dibukanya kembali wisata Gunung Bromo.

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat suku Tengger yang bermukim di dekat Gunung Bromo menggelar upacara ritual untuk meminta keselamatan kepada leluhur. Ritual digelar jelang pembukaan kembali kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Selasa, 19 September 2023, setelah sempat ditutup akibat kebakaran yang mulanya terjadi di Bukit Teletubbies.

Setelah berhasil dipadamkan, masyarakat Tengger tepatnya di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menggelar upacara ritual “Semeningah”. Video upacara diunggahan melalui akun Instagram resmi TNBTS  @bbtnbromotenggersemeru, pada Kamis (21/9/2023),

Video telah ditonton sebanyak lebih dari 15 ribu kali saat berita ini dimuat. Pada video tersebut, juga ditampilkan penjelasan lebih lanjut tentang upacara ritual Semeningah.

"Semeningah merupakan pemberitahuan kepada leluhur yang ada di Suku Tengger dan setelah itu membuka gerbang (Bromo) secara niskala," keterangan dari video tersebut.

Upacara dilakukan untuk meminta izin kepada leluhur atas pembukaan kembali wisata tersebut, yang juga dihadiri oleh tokoh adat, perangkat desa, dan perwakilan dari pelaku usaha. "Tujuannya untuk meminta izin karena wisata Gunung Bromo dibuka kembali. Ritual ini dihadiri oleh perangkat desa dan perwakilan pelaku usaha untuk turut berdoa," ungkap video tersebut.

Video itu juga menjelaskan bahwa Tetua Adat suku Tengger berharap agar kedepannya wilayah kawasan Gunung Bromo dijauhkan dari berbagai malapetaka dan musibah. Termasuk dihindarkan dari terulangnya kembali kebakaran Gunung Bromo yang kini telah berhasil sepenuhnya dipadamkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sosialisasi Pelaku Wisata

Dalam kegiatan ini juga dilakukan pengarahan kepada pelaku wisata untuk membimbing para tamu agar sama-sama menjaga alam. Agar kedepannya tidak ada kejadian serupa yang menimbulkan kerusakan di kawasan Gunung Bromo.

Keterangan pada unggahan tersebut juga menyerukan agar seluruh masyarakat bisa selalu menjaga kawasan konservasi dan menjadi pengunjung yang cerdas dan bertanggung jawab.

"Yuk.. Besama-sama kita menjaga kawasan konservasi dimanapun #sahabatmentaritengger berada. JADILAH PENGUNJUNG YANG CERDAS DAN BERTANGGUNG JAWAB. Mari berwisata dengan bijak," tulis keterangan video tersebut.

Berbagai komentar positif datang dari warganet, mereka mengharapkan kelestarian dan keselamatan untuk wilayah bromo.

"Seneng banget lur melihatnya.. semoga keselamatan dan kebahagiaan selalu bersama kita," ungkap salah seorang pengguna.

"Semoga lestari selalu," ujar salah satu warganet.

"Semoga semua makhluk Tuhan bahagia 🤲," tambah lainnya.

3 dari 3 halaman

Hari Pertama Buka Usai Kebakaran, Wisata Gunung Bromo Diserbu Ratusan Pengunjung

Sementara itu, setelah dibuka kembali pasca kebakaran pada Selasa, 19 September 2023, Wisata Gunung Bromo diserbu ratusan wisatawan. Dilansir dari kanal Home, Liputan6.com, Kamis, 21 September 2023, Gunung Bromo dikunjungi ratusan wisatawan pada hari pertama usai dibuka kembali pascaterjadi kebakaran hutan dan lahan.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar  Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Septi Eka Wardhani mengatakan, secara keseluruhan ada sebanyak 360 orang wisatawan yang berkunjung ke kawasan taman nasional tersebut.

"Total ada 360 pengunjung pada hari pertama dibuka pascakebakaran," kata Septi, Selasa, 19 September 2023.

Septi menjelaskan, dari total 360 kunjungan wisatawan tersebut, sebanyak 245 orang merupakan wisatawan nusantara dan sisanya merupakan wisatawan mancanegara.

Ia menambahkan, pasca kebakaran hutan dan lahan di kawasan taman nasional tersebut, pihaknya tidak berhenti untuk mengingatkan para wisatawan, pengunjung termasuk pelaku jasa wisata untuk mengikuti semua ketentuan yang berlaku.

"Kami mengimbau kepada pengunjung untuk mengikuti aturan yang berlaku, terutama tidak melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan," katanya pula.

Para pengunjung dan seluruh masyarakat yang beraktivitas di dalam kawasan, dilarang membawa peralatan yang bisa memicu kebakaran hutan dan lahan, seperti kembang api, petasan, flare atau suar, termasuk membuat api unggun atau perapian.

Adapun pada 19 September 2023, merupakan hari pertama kawasan Gunung Bromo dibuka untuk wisatawan. Sebelumnya, pada 6-18 September 2023, kawasan tersebut harus ditutup total akibat kebakaran hutan dan lahan.

Pada Rabu, 6 September 2023, kebakaran besar terjadi di kawasan tersebut, karena ulah pengunjung yang menggunakan flare atau suar untuk kepentingan pengambilan gambar. Sejak saat itu, akses wisata kawasan Bromo ditutup untuk wisatawan.

Akibat sejumlah rangkaian peristiwa kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tersebut, areal seluas 504 hektare dilaporkan mengalami kerusakan. Mayoritas areal yang rusak merupakan kawasan savana.

Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan dan favorit di Jawa Timur. Pada 2022, tercatat dikunjungi sebanyak 318.919 wisatawan, yang terbagi dari 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan sebanyak 8.501 merupakan wisatawan asing.

Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, ada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar, yang meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp4,85 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.