Sukses

Hati-Hati, Modus Penipuan Samarkan Uang Rp2 Ribu Jadi Rp20 Ribu yang Rugikan Pedagang

Modus penipuan dengan transaksi pembayaran tunai semakin bermacam-macam bentuknya. Salah satu yang sempat viral di media sosial adalah pemalsuan uang Rp2.000 menjadi Rp20.000 saat bertransaksi dengan pedagang di pasar.

Liputan6.com, Jakarta - Modus penipuan semakin bermacam-macam bentuknya. Salah satu yang sempat viral di media sosial adalah pembeli membayar menggunakan uang mainan saat berbelanja di sebuah supermarket. Lainnya yang patut diwaspadai adalah pemalsuan uang Rp2.000 menjadi Rp20.000.

Terkait modus penipuan tersebut, anggota DPR RI Komisi XI, Dapil Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta, Putri Komarudin menggandeng Bank Indonesia untuk mengedukasi masyarakat. Edukasi pemalsuan uang tersebut juga dibuat dalam bentuk video Reels di Instagram. 

"Uang dua ribu (rupiah) timbahin nol diganti jadi dua puluh ribu," kata Putri melalui reels Instagram pribadinya @puterikomarudin, dikutip Minggu, 3 September 2023. 

Penipu menyamarkan uang Rp2 ribu dengan warna hijau agar terlihat seperti uang Rp20 ribu. Pedagang yang tak awas akan dengan mudah tertipu. Pedagang pun merugi.

Karena itu, ia mengingatkan para pedagang untuk memperhatikan baik-baik saat menerima uang. Ia bahkan meminta pedagang untuk menghapal gambar pahlawan yang ada di uang Rp2 ribu, yaitu Mohammad Husni Thamrin, sebagai tanpa pembeda dengan uang Rp20 ribu asli yang bergambar wajah Dr. G.S.S.J Ratulangi.

Putri menegaskan akan terus menyosialisasikan modus-modus penipuan tersebut bersama Bank Indonesia agar masyarakat waspada dan lebih teliti saat bertransaksi. "Makin ke sini, setelah corona, ekonomi sulit. Banyak kena korban PHK, pabrik-pabrik di Purwakarta tutup, akhirnya banyak yang menggunakan kesempatan tersebut untuk berbuat kriminal," jelas Putri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Warganet Salahkan Pemilihan Warna Cetakan Uang

Video yang disukai oleh lebih dari 140 ribu pengguna itu pun mendapat beragam reaksi warganet. Sebagian besar mengakui seringkali tertukar menilai uang karena warna cetakan yang sama.

"Dari berjuta warna, kenapa harus warna yang mirip? warna pink atau kuning kenapa?" tanya warganet.

"Tolong bilang kak, warnanya aja yang diganti sama BI, masa sekelas BI ga bisa desain warnanya besa sih 200 ribu ketuker 5000, 50 sama 1000, 2000 sama 20 ribu, mau nya BI apa sih itu yang desain flat banget nggak tahu main warna apa?" tanya warganet berargumen.

"Yang paling ngenes uang 2.000 baru sering dikiran 50.000 karena warnanya mirip," sambung yang lain.

"Ya Allah jahat banget ya orang-orang kok bisa setega itu," tambah warganet.

"Gegara pemerintah yang nggak cerdas, rakyat kecil jadi korban," kritik warganet.

"Yang salahnya pemerintah bikin uang mirip uang mainan, banyak orang bilang gitu, uang zaman dulu lebih bagus kualitasnya," komentar yang lainnya. 

3 dari 4 halaman

Peredaran Uang Palsu

Peredaraan uang palsu bukan sekali terjadi di Indonesia. Karena itu, sosialisasi dan edukasi perlu digencarkan untuk menghindari jatuhnya korban. Mengutip dari kanal Global, Liputan6.com, anggota Polsek Baros Polresta Serkot Bripka Rojali menyambangi pedagan di wilayah Hukum Polsek Baros Polresta Serkot, Senin, 28 Agustus 2023.

Bripka Rojali menyampaikan pesan-pesan kamtibmas kepada pedagang agar selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap uang yang digunakan untuk bertransaksi karena nanti dikhawatirkan menggunakan uang palsu untuk melakukan pembayaran, demikian dikutip dari laman humas.polri.go.id, Rabu, 30 Agustus 2023.

 

Bripka Rojali juga mengimbau warga agar selalu bersinergi dan bermitra dengan aparat keamanan untuk mewujudkan lingkungan yang aman dan nyaman. Apabila ada sesuatu hal yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), pihaknya meminta agar masyarakat segera menghubungi Bhabinkamtibmas atau melapor ke Polsek Baros agar segera diantisipasi.

4 dari 4 halaman

Cara Bedakan Uang Palsu dan Asli

Sebenarnya, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan oleh warga secara mandiri untuk membedakan mana uang palsu dan asli. Mengutip dari laman fitsmallbusiness.com, hal-hal yang perlu dicek terkait keaslian uang adalah:

1. Tanda Air

2. Tinta bisa berubah warna

3. Pita Keamanan

4. Benang Keamanan

5. Pencetakan & Warna yang Tajam

6. Pencetakan mikro

7. Bahan & Tekstur Kertas

8. Nomor Seri & Tahun Seri

Belum lama juga, Polresta Tangerang menangkap dua pria masing-masing berinisial JM dan PN karena diduga mengedarkan uang palsu. Aksinya dilakukan di desa-desa wilayah Kabupaten Tangerang agar tak membuat korbannya curiga. 

"Tersangka JM berperan sebagai pengedar, sedangkan tersangka PN berperan sebagai perantara," sebut Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono.

Penangkapan berawal dari informasi yang diterima polisi terkait adanya praktik jual-beli uang palsu di wilayah Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Petugas kemudian menelusuri informasi itu hingga mengarah ke wilayah Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang.

Kemudian, di depan sebuah minimarket di Desa Ranca Labuh, Kecamatan Kemiri, polisi melihat seorang pria dengan perilaku mencurigakan. Ketika hendak didekati, pria itu berusaha melarikan diri. Tapi, polisi berhasil mengejar dan menangkap pelaku.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini