Sukses

Pulau Surga Sekejap Berubah Jadi Neraka, Turis Diminta Pergi dari Maui Hawaii karena Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan Maui, Hawaii, yang telah mencatat puluhan korban meninggal dunia dan membakar sebagian besar distrik bersejarah kota Lahaina, diperkirakan berdampak panjang pada industri pariwisata lokal.

Liputan6.com, Jakarta - Pejabat lokal Maui telah meminta turis pergi dan sangat tidak menyarankan pelancong melakukan perjalanan liburan saat pulau di Hawaii itu tengah berupaya menjinakkan kebakaran hutan. Keamanan jadi prioritas, kendati industri pariwisata berperan besar dalam perekonomian pulau tersebut.

Kebakaran hutan Maui, yang telah mencatat puluhan korban meninggal dunia dan membakar sebagian besar distrik bersejarah kota Lahaina, diperkirakan berdampak panjang pada industri pariwisata lokal, lapor NY Times, dikutip Sabtu (12/8/2023).

Pariwisata adalah sumber modal swasta terbesar untuk ekonomi Hawaii pada 2019, menurut Otoritas Pariwisata Hawaii. Tahun itu, 10,4 juta pengunjung yang melakukan perjalanan ke negara bagian Amerika Serikat (AS) itu menghabiskan hampir 18 miliar dolar AS, kata agensi tersebut.

Maui menyumbang sepertiga dari hampir 49 juta dolar AS yang dihabiskan pengunjung rata-rata per hari di negara bagian tahun itu, kata otoritas pariwisata setempat. Tapi, angka itu pun tidak cukup menggambarkan betapa pentingnya pariwisata bagi ekonomi lokal.

Dewan Pengembangan Ekonomi Maui memperkirakan bahwa "industri pariwisata" pulau itu secara langsung atau tidak langsung menyumbang sekitar empat dari setiap lima dolar yang dihasilkan di pulau itu. Ketika foto dan video kebakaran hutan di Maui Hawaii tersebar di media sosial, banyak yang menyuarakan kengerian mereka.

Tidak sedikit warganet yang prihatian tentang bagaimana "pulau surga sekejap berubah jadi neraka." "Ini mengerikan," kata salah satunya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cerita Turis

Sebelum kebakaran hutan, pariwisata Hawaii masih belum pulih dari kemerosotan pengunjung akibat pandemi. Tahun lalu, wilayah itu mencatat lebih dari sembilan juta pengunjung, menurut data resmi.

Selama kuartal pertama tahun ini, 2,4 juta kedatangan pengunjung melalui udara mencerminkan peningkatan 21,5 persen dibanding kuartal yang sama tahun lalu. Namun, kebakaran hutan telah menghentikan pemulihan itu, setidaknya untuk sementara waktu.

Tijana Brien (36) mengatakan, ia segera menghadapi rentetan masalah setelah terbang ke Maui pada Selasa, 8 Agustus 2023, dari California bersama suami dan dua anaknya yang masih kecil. Tidak ada listrik di hotel mereka, dan keluarga itu melihat kepulan asap yang sangat besar dari tempat parkir.

Mereka akhirnya tinggal di resort lain, tapi tetap tidak ada listrik atau makanan. Ponsel Brien juga kehilangan layanan seluler selama sekitar 15 jam. Akhirnya, mereka memutuskan mempersingkat liburan mereka dan terbang pulang.

"Banyak orang ingin segera pulang," katanya di Bandara Kahului Maui pada Rabu malam, 9 Agustus 2023. "Kami merasa sangat beruntung bisa pergi, tapi juga merupakan kewajiban kami agar kami tidak menghabiskan sumber daya untuk orang-orang yang tinggal di sana."

3 dari 4 halaman

Kebakaran Hutan di Hawaii

Kebakaran melanda sebagian pulau Maui dan Hawaii minggu ini, menciptakan kondisi yang mengancam jiwa di beberapa bagian dari kedua pulau tersebut. Kondisi yang paling mengerikan terjadi di Maui bagian barat, tepatnya di kota Lahaina, menurut CNN.

Kobaran api menyapu kota bersejarah, membuat warga lokal dan turis berbondong mengungsi. Sebagian besar kota, yang merupakan tujuan wisata populer, hancur.

Ketika kebakaran hutan terjadi di Maui barat pada Selasa, orang-orang yang tinggal di hotel terdekat diberitahu untuk tidak mengungsi, kata wali kota Maui, Richard Bissen, Kamis. "Semua hotel diminta berlindung di tempat," kata Bissen.

Sebagian besar hotel dengan layanan lengkap di daerah tersebut terletak di Ka'anapali, sekitar 6,2 kilometer dari Lahaina, yang menurut Bissen tidak terancam kebakaran. Warga dan turis di beberapa daerah di Pantai Kohala, Pulau Hawaii sempat dievakuasi karena kebakaran, menurut situs web wilayah tersebut.

Evakuasi wajib di sana dicabut Rabu malam. Sementara, Bandara Kahului Maui (OGG) masih beroperasi. Departemen Perhubungan Hawaii mendesak kesabaran penumpang di bandara dalam sebuah unggahan X, sebelumnya Twitter, pada Rabu.

4 dari 4 halaman

Ribuan Turis Dievakuasi dari Maui Hawaii

Ribuan pengunjung telah dievakuasi dari Maui melalui Bandara Kahului. Bus antar-jemput telah digunakan untuk mengangkut beberapa pengunjung dari kawasan resort Maui Barat Kaʻanapali ke bandara. Hampir 15 ribu pengunjung berangkat dengan penerbangan dari Maui pada Kamis, 10 Agustus 2023, menurut pejabat Maui.

Pengunjung yang mencoba meninggalkan Maui diminta memesan penerbangan. Mereka dapat memesan penerbangan ke Honolulu, kemudian melanjutkan dengan penerbangan berbeda, kata para pejabat.

Hawaiian Airlines telah menjadwalkan penerbangan masuk dan keluar bandara, termasuk sembilan penerbangan tambahan pada Rabu dan Kamis, kata maskapai itu. Semua kursi kabin utama tersedia dari Maui ke Honolulu seharga 19 dolar AS (sekitar Rp291 ribu) dari Rabu hingga Jumat.

United dan American mengatakan pada CNN bahwa penerbangan masuk mereka ke Maui dibatalkan pada Rabu. Namun, maskapai-maskapai ini mengoperasikan penerbangan keluar dari Maui.

Otoritas Pariwisata Hawaii telah mendirikan tempat penampungan sementara di Pusat Konvensi Hawaii di Honolulu pada Rabu, di mana dua ribu pengungsi dari Maui dapat tinggal sampai mereka bisa mendapatkan penerbangan pulang atau menemukan akomodasi lokal.

Angkutan gratis juga beroperasi dari bandara di Honolulu ke pusat konvensi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini