Sukses

Film Napoleon Dibintangi Joaquin Phoenix, Digadang-gadang Suguhkan Sejarah Epik

Napoleon adalah film biografi garapan sutradara legendaris Ridley Scott dan dibintangi Joaquin Phoenix yang disebut sebagai salah satu film yang layak ditunggu penggemar di bioskop pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Napoleon, film biografi garapan sutradara legendaris Ridley Scott menjadi salah satu film yang layak ditunggu penggemar di bioskop pada 2023. Napoleon digadang-gadang bakal menciptakan kembali kebangkitan bersejarah hingga momen kejatuhan komandan dan kaisar militer Prancis titulernya.

Mengutip dari laman NME, Rabu (12/7/2023), sang sutradara menjanjikan semua elemen epik sejarah tertuang dalam film, termasuk peperangan menggunakan kuda. Film ini makin menjanjikan karena Napoleon Bonaparte sebagai tokoh sentral diperankan Joaquin Phoenix dan Vanessa Kirby sebagai Josephine.

Sony Pictures telah merilis trailer kehidupan kaisar Prancis Napoleon Bonaparte dalam Napoleon pada Senin, 10 Juli 2023. Trailer tersebut dirilis di kanal Apple TV milik platform streaming YouTube dan telah diputar hampir satu juta kali. 

Trailer menonjolkan adegan eksplosif Napoleon yang meledakkan benda-benda dengan meriam. Dia melenyapkan gerombolan nakal, kapal perang, dan bahkan piramida. Namun, ini mengarah pada pertanyaan tentang berapa banyak kebebasan yang diambil dengan keakuratan sejarah.

Menurut sebuah laporan oleh Polygon.com, meskipun benar bahwa Napoleon menginvasi Mesir dan bertempur dalam pertempuran besar di dekat piramida, tidak ada catatan dia menembakkan meriam ke bangunan kuno tersebut. Ridley Scott dan penulis skenario David Scarpa tampaknya memadukan peristiwa sejarah dengan mitos. Mirip dengan mitos pasukan Napoleon menembak hidung Sphinx, film ini mengambil kebebasan kreatif dengan menunjukkan Napoleon merusak piramida bersejarah di Mesir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bias Keakuratan Sejarah

Kenyataannya, novelis sejarah Shannon Selin menjelaskan bahwa ketika Napoleon mengunjungi piramida dia menantang teman-temannya untuk mendaki salah satunya. Seorang matematikawan bernama Gaspard Monge muncul sebagai pemenang dan merayakan kemenangannya.

Napoleon kemudian menghitung bahwa batu-batu piramida dapat digunakan untuk membangun tembok di sekeliling Prancis, sebuah perhitungan yang konon diverifikasi oleh Monge. Meskipun menarik untuk melihat anekdot menawan ini ditampilkan di layar, Ridley Scott memilih metafora visual yang bombastis.

Film ini menggambarkan transformasi Napoleon dari menggunakan meriam melawan kaum revolusioner menjadi menggunakannya untuk menyerang sejarah itu sendiri, yang dilambangkan dengan piramida. Cuplikan menampilkan maksud sutradara dengan visual yang memukau.

Disutradarai oleh pembuat film peraih Oscar, film ini menandai kembalinya Ridley Scott ke kursi sutradara setelah dua tahun sejak drama kriminal terkenalnya House Of Gucci. Di film Napoleon, Scott menawarkan perspektif unik tentang asal-usul pemimpin ikonis dan pendakian cepat menuju kekuasaan. 

3 dari 4 halaman

Penggambaran Joaquin Phoenix Sebagai Napoleon

Scott lebih lanjut menjelaskan bahwa pendekatan unik Phoenix mendorong mereka untuk memeriksa ulang film tersebut dan mendefinisikan ulang penggambaran Bonaparte. Ceritanya juga menyelidiki hubungannya yang sering berubah-ubah dengan istri sekaligus cinta sejatinya, Joséphine. 

"Dengan Joaquin, kita bisa menulis ulang film sialan itu karena dia merasa tidak nyaman. Dan hal semacam itu terjadi dengan Napoleon. Kami membatalkan pilihan film untuk membantunya fokus pada siapa Bonaparte," tambah Scott.

Kolaborasi antara Phoenix dan Scott menandai reuni mereka setelah lebih dari 20 tahun sejak bekerja bersama di lokasi syuting film klasik Gladiator. Di film itu, Phoenix memerankan kaisar jahat Commodus.

Trailer yang telah rilis menciptakan kehebohan di antara para penggemar yang sangat ingin menyaksikan penggambaran Phoenix yang luar biasa sebagai jenderal perang Prancis yang legendaris. Penonton dapat mengharapkan pengalaman yang menarik dan imersif saat film tersebut dirilis akhir tahun ini.​

4 dari 4 halaman

Film Napoleon Diproduksi Sejak Februari 2022

Napoleon mulai diproduksi pada Februari 2022 dan menyelesaikan syuting pada tahun yang sama. Dalam sebuah wawancara dengan Empire, Scott membahas bagaimana casting Phoenix memengaruhi perkembangan naskah selama produksi.

Menurut sebuah laporan oleh Nme.com, Scott berkata, "Joaquin jauh dari konvensional yang bisa Anda dapatkan ... Dia membuat (Napoleon) spesial dengan terus-menerus bertanya."

Napoleon Bonaparte adalah Kaisar Prancis yang membantu negara tersebut menguasai Eropa antara 1803 hingga 1815. Napoleon lahir pada 15 Agustus 1769.

Mulanya, ia hanya seorang perwira biasa lulusan Akademi Militer Prancis. Kariernya meningkat pasca-Revolusi Prancis pada 1789. Di usia 25 tahun, Bonaparte mulai dihinggapi keberuntungan, saat dirinya diangkat jadi panglima perang kerajaan Prancis.

Di bawah kekuasaannya, Prancis berhasil memenangkan beberapa peperangan. Pada 1802, rakyat Prancis memilihnya sebagai Konsul. Lalu, dua tahun kemudian rakyat Prancis menobatkannya sebagai Kaisar Prancis. 

Selama 11 tahun bertahta, Prancis memperluas kekuasaannya dengan nyaris tiada bulan tanpa perang. Pada masa kepemimpinannya, Prancis menguasai hampir seluruh daratan Eropa, baik dengan diplomasi atau perang.  

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.