Sukses

Jajan di Food Truck Nyentrik Warung Ubi Ibu, Hadirkan Masakan Eksperimen yang Selalu Berganti

Apa jadinya kalau menu restoran bukan disajikan di bangunan resto yang megah, tetapi justru di food truck yang notabene seperti tempat nongkrong di trotoar jalanan. Warung yang diberi nama “Warung Ubi Ibu” bikin penasaran pengunjung karena makanan yang dihidangkan adalah makanan homemade yang selalu berubah-ubah.

Liputan6.com, Jakarta - Apa jadinya kalau menu restoran bukan disajikan di bangunan megah, tetapi di warung food truck yang notabene seperti tempat nongkrong di trotoar jalanan. Warung yang diberi nama “Warung Ubi Ibu” sukses bikin penasaran pengunjung karena makanan yang dihidangkan adalah makanan home made yang selalu berubah-ubah. 

Pengunjung dapat menyantap hidangan Warung Ubi Ibu sehari-hari di Ruma Ramu yang berada di Jalan Bukit Pakar Utara No 31, Ciburial, Cimenyan, Bandung. Namun setiap Minggu, Warung Ubi Ibu akan hadir dalam bentuk food truck yang terparkir di Taman Cibeunying, Bandung

Kebiasaan anak muda yang cepat bosan dengan jenis makanan yang “itu-itu saja”, diberi solusi oleh “Warung Ubi Ibu” yang muncul dengan konsep makanan yang selalu berganti menu setiap hari. 

Kepada Liputan6.com, Senin, 22 Mei 2023, pendiri Warung Ubi Ibu, Terranova Waksman (38) berkata, "Alasan saya gonta-ganti menu, karena saya nggak suka memasak menu yang sama terus-menerus." 

Terranova yang akrab disapa Terra juga ingin selalu bereksperimen dengan aneka masakan. "Saya senang menyajikan masakan dari berbagai tempat atau dengan berbagai tema, sebagian sambil mencoba menantang diri saya masak hal baru atau mengajak orang nyobain hal yang jarang ada di kuliner Bandung," ungkapnya.

Jangan heran kalau Anda dapat menemukan masakan Meksiko, Western, China hingga Jamaika saat Anda berkunjung ke lapak Warung Ubi Ibu. Berbekal pengetahuan yang diperoleh dari Youtube dan buku-buku resep makanan yang dikumpulkan ibunya, Terra mengaku tidak pernah kehabisan ide dalam membuat menu-menu baru.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Memanggil Ibu dengan Sebutan “Ubi”

Terra mengungkapkan bahwa ia belum siap membuat satu menu yang tetap dan masih belum mau berhenti bereksperiman. Namun, beberapa menu andalan paling sering diulang temanya selama beberapa kali melapak, misalnya menu lontong cap go meh atau masakan Meksiko. Kisaran harga makanannya juga cocok sebagai makanan jalanan, yakni Rp5.000 hingga Rp35.000 saja.

Masakan yang dibuat tergantung mood dari sang founder. Ia mengatakan, "Saya nggak tahu itu bagus apa enggak buat bisnis, tapi alhamdulillah dapat support dari banyak orang dan orang malah menganggap ciri khas Warung Ubi Ibu. Bukan hanya sekedar usaha makanan, tapi ya ada cerita. Ada suka-suka, pengalaman, idealisme."

Selain banyaknya ragam menu yang disajikan, konsep warung ini juga menyenangkan karena menggunakan food truck hijet yang penuh dekorasi disertai alunan musik, sehingga menciptakan suasana yang hangat. Dengan cara ini tercipta interaksi yang intim dengan pelanggan.

"Saya berharap banyak interaksi dengan para pelanggan. Beberapa pelanggan menjadi teman, sahabat, bahkan keluarga baru bagi saya," ujar Terra. 

Ada beberapa respons konyol karena penamaan Warung “Ubi Ibu”. Terra sempat menyesal menamai warungnya nama tersebut karena banyak orang yang menyangka warung ini berjualan makanan yang berbasis ubi, padahal alasannya karena Terra dulu memanggil ibunya dengan sebutan ubi, kebalikan dari kata ‘ibu’. Terra juga jadi sering disapa dengan panggilan ibu.

"Tapi setelah lama, dia akhirnya menjadi berkah juga, karena ada unsur support yang super super super besar dari ibu saya, yang rela saya kerjain saat sebelum melapak, konsultasi menu, dan atas doanya juga usaha saya terus membaik," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Autumn Cake Menjadi Favorit

Walaupun berkonsep varian menu yang fleksibel, warung Ubi Abu ternyata punya menu yang selalu disukai pelanggan, yakni Autumn Cake. Kue bertabur aneka bunga warna-warni yang dapat dimakan ini sangat populer dan bisa ludes dalam dua jam saja.

"Ibu saya bilang itu namanya autumn cake karena seperti kue yang kejatuhan daun kering saat musim gugur, berserakan," ucap Terra. Selain bertabur edible flowers, kue ini juga dihiasi dried fruits. Rasa kuenya dibuat dari telang, lemon, dan mint. 

Terra mengatakan, "Awalnya kue tersebut saya buat saat pameran karya di Ruma Ramu, edible flowers dan dried fruitnya saya pinjam dari partner saya yang spesialisasinya teh. Ternyata lucu dan artistik sekali, banyak yang menggemarinya."

Tak hanya sebagai penghias, ternyata bunga kering itu menambah rasa tersendiri pada kue. Terra mendeskripsikan rasanya sebagai 'pahit getir yang mengiringi rasa manis kue'.

Tempat melapak Warung Ubi Ibu, yakni Ruma Ramu juga memfasilitasi workshop, pameran, diskusi dan lain-lain. Di tempat ini setiap bulan diselenggarakan diskusi yang bersifat konseptual dan tematik, misalnya menggelar kegiatan bertema The Happines Project yang mendiskusikan filsafat kebahagiaan.

Ruma Ramu juga berfungsi sebagai hub untuk anak muda. Di dalamnya terdapat Gelanggang Olah Rasa yakni tempat untuk menjalin hubungan kolektif bagi komunitas yang berkegiatan seni, kuliner, bengkel dan lainnya.

4 dari 4 halaman

Konsep Food Truck Berawal Sejak Pandemi Covid

Banyak orang bertanya tentang apa alasan digunakan food truck untuk berjualan. Latar belakangnya ternyata karena tidak punya dana yang cukup untuk mendirikan kafe.

"Saya beli mobil hijet usang tersebut tahun 2018, awalnya karena saya nggak punya dana buat sewa kafe, jadi saya jualan di mobil deh, selain itu inginnya dapat digunakan sebagai campervan juga," kata Terra.

Ide membuat lapak food truck lahir saat awal pandemi Covid tatkala orang dilarang nongkrong di luar atau jajan di kafe. Dari situ muncul jalan keluar bagaimana melayani pesanan preorder langsung ke rumah pemesan dengan menggunakan food truck. Tidak begitu lama, ada teman yang menawari tempat menetap di Taman Cibeunying hanya di Minggu pukul 7 hingga 12 siang, namun beberapa teman Terra meminta food truck Warung Ubi Ibu untuk melapak di acara tertentu untuk saling promosi usaha.

Konsep foodtruck yang ramai merupakan selera dari sang founder. "Hampir semua yang menempel di food truck merupakan karya saya sendiri. Kemudian dibantu oleh adik dan teman-teman sehingga food truck meriah dan eye catching," kata Terra.

Kebanyakan masakan yang dijual di foodtruck sudah jadi dan tinggal dihangatkan. Namun, ada beberapa makanan yang juga harus dibuat dari awal misalnya okonomiyaki. Sampai awal Mei 2023, hanya tiga orang yang bekerja di Warung Ubi Ibu, yakni Terra, pasangannya, dan adiknya. Namun ketika viral di TikTok, Terra mengaku kewalahan karena semakin banyak yang datang.

"Jadi soal tim sih fleksibel, saya bisa ajak siapa pun tergantung dari kebutuhan saat itu, bisanya teman-teman."

Pemesanan masakan Warung Ubi Ibu dapat dilakukan secara online melalui Instagram @warungubiibu sehari sebelum melapak. Beberapa menu juga bisa dikirim ke luar kota. Bahkan jika diperlukan dalam event tertentu, food truck Warung Ubi Ibu juga bisa dimobilisasi ke lokasi tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.