Sukses

6 Fakta Menarik Masjid Agung Jawa Tengah yang Padukan Arsitektur Jawa, Arab dan Romawi

Masjid Agung Jawa Tengah adalah yang terbesar di Indonesia, yang arsitekturnya memadukan tiga gaya yaitu Jawa, Arab, dan Romawi.

Liputan6.com, Jakarta - Masjid Agung Jawa Tengah merupakan masjid terbesar dan termegah serta merupakan ikon dan kebanggaan masyarakat. Masjid ini juga salah satu yang terbesar di Indonesia.

Masjid Agung Jawa Tengah ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia periode 2004--2009, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan menandatangani prasasti yang terbuat dari batu alam setinggi 3,2 meter dan berat 7,8 ton. Batu alam ini didatangkan dari lereng Gunung Merapi.

Mengutip dari situs resmi Masjid Agung Jawa Tengah, Jumat (14/3/2023), keberadaan bangunan masjid ini tak lepas dari Masjid Besar Kauman Semarang. Pembangunannya berawal dari kembalinya harta wakaf milik Masjid Besar Kauman Semarang yang sudah sekian lama tak jelas kasusnya.

Raibnya harta wakaf Masjid Besar Kauman Semarang bermula dari proses tukar guling tanah wakaf Masjid Kauman seluas 119.127 hektare yang dikelola oleh BKM (Badan Kesejahteraan Masjid) bentukan Bidang Urusan Agama Depag Jawa Tengah. Hasil perjuangan berbagai pihak untuk mengembalikan harta wakaf Masjid Besar Kauman Semarang itu akhirnya selesai setelah melalui perjuangan panjang

Masih banyak hal mengenai Masjid Agung Jawa Tengah. Berikut enam fakta menarik Masjid Agung Jawa Tengah yang dirangkum Liputan6.com pada Jumat (14/4/2023).

1. Gaya Arsitektur Masjid Unik 

Arsitektur masjid memadukan tiga gaya. Arsitektur Jawa diwakilkan pada bagian badan atap masjid yang berbentuk limas serta dasar tiang masjid bermotif batik seperti model tumpal, untu walang, kawung, dan parang-parangan. Arsitektur Arab dapat dilihat dari kubah puncak masjid dan dinding masjid yang dihiasi kaligrafi. Arsitektur Romawi-Yunani terlihat pada desain interior serta pewarnaan sudut-sudut bangunan.  

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Payung Raksasa Mirip di Masjid Nabawi

Salah satu ciri khas masjid Agung Jawa Timur adalah enam buah payung hidrolik raksasa yang berada di teras masjid. Payung dapat membuka dan menutup secara otomatis adalah mengadopsi model yang terdapat di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Payung memiliki tinggi masing-masing 20 meter dan bentangan hingga 14 meter, payung ini berfungsi sebagai atap kala jumlah jamaah tengah meluap. 

3. Punya Menara Setingi 99 Meter 

Keistimewaan lain masjid ini adalah bagian menara Asma’ul Husna setinggi 99 meter. Menara yang disebut dengan Al Husna Tower ini terletak di pojok barat daya masjid dan dapat dilihat dari radius 5 kilometer. Keberadaan menara tersebut merupakan simbol kebesaran dan kemahakuasaan Allah Swt.

Menara pun berfungsi sebagai destinasi wisata religi. Selain udara yang segar, teropong di menara memanjakan pengunjung sehingga mereka dapat menikmati pemandangan indah kota Semarang dan kapal-kapal di pelabuhan Tanjung Emas. Di plaza masjid terdapat banner bertuliskan Gerbang Al-Qanathir yang berarti megah dan bernilai. Di sini terdapat 25 tiang Al-Qanathir sebagai simbol 25 rasul yang membentuk satu lengkungan melingkari plaza.

3 dari 4 halaman

4. Pemasangan Tiang Pemancang Masjid

Menariknya, pemasangan tiang pancang pertama tersebut juga dihadiri oleh tujuh duta besar dari negara-negara sahabat, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Mesir, Palestina, dan Abu Dhabi. Dengan begitu mata dan perhatian dunia internasional pun mendukung dibangunnya Masjid Agung Jawa Tengah.

5. Punya Koleksi Alquran Raksasa

Masjid Agung Jawa Tengah memiliki koleksi Al Quran raksasa berukuran 145 x 95 cm. Ditulis tangan oleh Drs. Khyatudin, dari Pondok Pesantren Al-Asyariyyah, Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo. Masjid ini di bagian lantai 2 juga memiliki bagian museum Perkembangan Islam Jawa Tengah. 

Selain itu berada di dalam ruang utama tempat salat terdapat Bedug raksasa berukuran panjang 310 cm, diameter 220 cm. Merupakan replika bedug Pendowo Purworejo. Dibuat oleh para santri pondok pesantren Alfalah, Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, asuhan KH Ahmad Sobri, menggunakan kulit lembu Australia. Tongkat khatib MAJT merupakan tongkat pemberian Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam.

 

4 dari 4 halaman

6. Interior Masjid dan Wisma Penginapan

Melangkah ke bagian dalam masjid, akan terlihat pintu bergaya khas Jawa. Setelah melewati pintu, terdapat ruang yang sangat luas dan megah didominasi warna cokelat muda pada lantai dan aksen kayu berwarna hijau pada atap bagian dalam.

Mihrab masjid terlihat anggun dengan pigura yang terbuat dari ukiran kayu. Bagian mimbar berasal dari dinding yang sengaja dibuka dengan memberikan ruang di dalamnya untuk tempat khatib berkhotbah. Lampu gantung berbentuk lingkaran yang cenderung minimalis menimbulkan kesan keanggunan dan kebersahajaan.

Disamping sebagai tempat ibadah dan syiar agama, Masjid Agung Jawa Tengah merupakan objek wisata, khususnya wisata religi. Banyaknya orang yang berkunjung pun memberi dampak nyata terhadap perkembangan ekonomi masyarakat sekitar.

Karena itu untuk menunjang tujuan tersebut, Masjid Agung Jawa Tengah ini dilengkapi dengan wisma penginapan dengan kapasitas 23 kamar berbagai kelas. Para peziarah yang ingin bermalam bisa memanfaatkan fasilitas.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini