Sukses

Arti 5 Calon Logo IKN yang Pemilihannya Sedang Berlangsung Secara Online

Salah satu calon logo IKN ini memakai aksara tertua di Asia Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah memperkenalkan lima calon logo Ibu Kota Nusantara (IKN), meminta publik memilih satu yang akan dipakai sebagai logo IKN secara resmi. Desain kelimanya pun menghiasi sejumlah unggahan media sosial sejak kemarin, Rabu, 5 April 2023.

Di situs web IKN, seperti dikutip Kamis (6/4/2023), dijelaskan arti masing-masing logo yang diperkenalkan. Pertama, ada desain logo IKN karya Agra Satria. "Didesain dengan formasi modular untuk menggambarkan negara Indonesia yang berupa jajaran kepulauan dan desain planologi Ibu Kota Nusantara," begitu keterangan pembuka logo tersebut.

"Terinspirasi dari Ragam Hias Pohon Hayat, selaras dengan kosmologi dasar Ibu Kota Negara Nusantara. Akar (adalah) simbol hubungan kolaboratif manusia dengan alam (siluet samudra dan kepulauan), Batang Pohon (merupakan) gambaran hubungan harmonis antara sesama manusia (siluet manusia), dan Dahan Pohon (sebagai) representasi hubungan manusia dengan nilai-nilai luhur (siluet burung garuda)," sambung keterangan tersebut.

Sementara, sebagai kota modern, berkelanjutan dan simbol persatuan, identitas IKN Nusantara direpresentasi sembilan warna kontemporer yang cerah. "Kombinasi utama: hijau menggambarkan kekayaan alam Indonesia dan emas (sebagai) simbol doa ibu pertiwi agar bangsa Indonesia senantiasa makmur damai sentosa," tandasnya.

Kemudian, ada logo IKN karya Aulia Akbar. "Logo 'Pohon Hayat Nusantara' terinspirasi bentuk penghayatan simbolisme pohon dari barat sampai timur Indonesia, sumber kehidupan sekaligus kekayaan hayati yang melimpah di ekologi kita," katanya dalam narasi calon logo IKN tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Font Calon Logo IKN Memakai Aksara Tertua di Asia Tenggara

Lebih lanjut calon logo IKN, Pohon Hayat Nusantara, dideskipsikan sebagai "simbol dasar yang tumbuh dari lima akar ideologi bangsa (Pancasila), tumbuh mengalir jadi tujuh batang gugus pulau besar di Indonesia sebagaimana kita sebagai masyarakat maritim dengan wawasan Nusantaranya melihat laut dan alur sungai sebagai penghubung, yang lalu terhubung dalam satu lingkaran utuh yang menumbuhkan 17 kembang mekar sebagai simbolisasi kemerdekaan abadi."

"Rancangan Nusantara ini disuarakan oleh font 'IKN Sutasoma' yang terinspirasi aksara Pallawa, salah satu aksara tertua di Asia Tenggara yang ditemukan di Kutai, Kalimantan. Identitas visual IKN Nusantara, rancang bentuk universal namun mengakar, terbalut dalam bentuk yang merayakan kemerdekaan peradaban baru Indonesia," sambungnya.

Selanjutnya, ada calon logo IKN karya Dimas Fakhruddin yang mereprentasi "semangat Nusantara untuk terus bertumbuh jadi salah satu Kota Dunia yang memiliki integritas dan daya saing secara global." "Secara visual, logo ini mengambil bentuk sirkular sebagai representasi pergerakan kolektif masyarakat Indonesia," katanya.

 

3 dari 4 halaman

Calon Logo ke-3 dan k-4 IKN

"Berpusat pada simbol bintang yang merepresentasikan Pancasila sebagai pondasi utama membangun IKN Nusantara, itu juga kelak diharapkan jadi rumah bersama untuk saling bersinergi, serta jadi salah satu role model Kota Dunia," sambung deskripsi calon logo IKN tersebut.

"Bersama-sama merayakan IKN Nusantara menjadi ruang milik seluruh warga Indonesia dan dunia dengan harapan terwujudnya harmoni dan sinergi demi transformasi dan kemajuan peradaban Indonesia. Nusantara, Harmony We Lived In," tandasnya.

Calon logo IKN ke-4 didesain Ismiaji Cahyono. "Terinspirasi dari kearifan kampung, lingkungan rumpun keluarga yang tumbuh mandiri dalam keterhubungan," katanya. "Unit terkecil kampung adalah rumah, tempat bertumbuh dan diayomi."

"Untuk masuk ke dalamnya, kita melalui ambang atau pintu dan dilindungi atap. Maka, tanda utama identitas adalah ikon rumah: paduan ambang dan atap, yang diserap huruf 'N' di tengah nama Nusantara. Ikon rumah diapit 'Nusa' berarti kepulauan, dan 'Tara' berarti sama tingkatnya," ia menyambung.

4 dari 4 halaman

Komposisi Kampung sampai Keseimbangan Baru

Lebih lanjut deskripsi calon logo IKN itu menyebut "ibu kota adalah pusat pengelola beragam 'kampung' dalam pelayanan yang setara. Kombinasi warna identitas adalah 'hijau laut' yang melambangkan kemaritiman, agraria, dan intelektualitas; sedangkan warna 'kuning sawo' melambangkan kreatifitas-inovasi."

"Elemen pola identitas adalah komposisi para 'kampung' yang terhubung, tumbuh bersama, berkesinambungan, sehingga saling memperkuat; sebuah perayaan sakralnya kebersamaan dan inovatifnya Tanah Air kita Indonesia," tutupnya.

Terakhir, ada calon logo IKN kreasi Wildan Ilham. Narasi logonya, yakni "Nusantara, di zamrud khatulistiwa, memiliki beragam perbedaan yang saling berdampingan. Hidup dengan keluhuran budaya, tapi terbuka terhadap inovasi dunia."

"Memiliki banyak budaya daerah, tapi satu identitas bangsa. Politik luar negeri non-blok, tapi aktif dalam perdamaian dunia. Mungkin kita berbeda, tapi kebersamaan adalah kekuatan kita," sambungnya.

"IKN Nusantara jadi keseimbangan baru, ruang kebersamaan, semangat gerakan persatuan kita, karena kita percaya pada kekuatan sinergi yang harmonis," sambungnya. "Sinergi yang menyatukan kita dari dalam dan melipatgandakan kekuatan terbaik kita."

"Membawa kita maju dan tumbuh inklusif di kepulauan yang dihubungkan lautan. Logo ini merangkai masa lalu untuk masa depan yang kita tuju, sejalan dengan ideologi, keluhuran budaya, dan semangat maju bersama di antara kita. Bersama, kita bersinergi dari Nusantara untuk Indonesia dan dunia," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.