Sukses

Diaspora Indonesia Berbagi Cerita Buka Puasa Gratis di Universitas Harvard Selama Bulan Ramadhan, Bisa Bawa Keluarga serta Teman

Seorang diaspora yang merupakan mahasiswa Universitas Harvard, Boston di AS menceritakan pengalamannya bisa mendapatkan tak hanya buka puasa, tetapi juga sahur gratis sepanjang bulan Ramadhan.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang diaspora Indonesia yang berstatus mahasiswa Universitas Harvard, Boston, di AS menceritakan pengalamannya bisa mendapatkan buka puasa gratis sebulan penuh Ramadhan. Cerita itu dibagikan oleh Celine Wijaya melalui akun TikTok miliknya @celinewijaya.my pada 26 Maret 2023.

"Kayak gimana sih bulan puasa di Harvard?" tanya sang pembuat konten saat membuka video, dikutip Selasa (28/3/2023).

Ia bercerita, sebagai mahasiswa Universitas Harvard, bisa dapat buka puasa dan sahur gratis setiap hari sepanjang bulan Ramadhan. Tak hanya itu, ia bisa mengajak keluarganya dan diperbolehkan untuk mengajak dua orang teman.

"Aku nggak nyangka sih, ternyata komunitas Muslim di Harvard lumayan besar. Jadinya rame banget sampai ngante-ngantre," sambungnya lagi.

Menurutnya hal itu tidaklah masalah sebab makanan yang disediakan enak dan jatahnya banyak, bahkan sisanya bisa dibawa pulang untuk sahur. Dalam video pembuat konten juga mengungkapkan kegiatan setelah buka puasa bersama, yaitu melaksanakan sholat tarawih bersama. 

"Dan pulangnya kita bisa naik shuttle gratis dari Harvard," ungkapnya lagi

Di unggahan konten sebelumnya, Celine juga mengungkap bagaimana ia melaksanakan sholat tarawih pertamanya di Amerika. Malam itu ia ikut tarawih dengan komunitas Muslim di Harvard atau Harvard Islamic Society. Di video terlihat wajah-wajah peserta tarawih berasal dari beragam etnis dunia.

Tempat tarawih berlokasi di Student Center yang didekorasi dengan balon bertuliskan Ramadhan Mubarak. Sholat tarawih di sana selesai sekitar pukul 10 malam, setelahnya jamaah pulang ke rumah yang bisa dijangkau hanya dengan berjalan kaki.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tanggapan Warganet Sahur dan Buka Puasa di Harvard

Unggahan mengenai sahur dan buka puasa gratis di Harvard tersebut ditanggapi banyak warganet. Kebanyakan dari mereka merasa takjub dengan fasilitas yang tersedia untuk warga Muslim. 

Di antara warganet ada pula yang bertanya dari mana dana sahur dan buka gratis, namun tak dijawab pembuat konten tersebut. Sekitar 197,9 ribu kali konten tersebut dikomentari warganet dengan jumlah tanda suka yang juga ribuan, serta dibagikan 4151 kali hingga berita ini dibuat. 

"Jadi mau kuliah di Harvard," tulis seorang warganet.

"Pengen banget kuliah di Harvard," balas yang lain.

"MasyaAllah kak.. semangat terus kak.. impian banyak orang nih," sambung warganet.

"Barakallah... insya Alla next aku juga bisa kuliah di Harvard barakallah," harap warganet.

"Semoga cucuku kelak bisa sekolah di sana," kata warganet lagi. 

"Kak gimana caranya ya bisa masuk Harvard.. aku juga pengen kuliah lagi walau anak sudah dua," tanya warganet.

 

3 dari 4 halaman

Pengalaman Ramadhan di Amerika

Menjalankan ibadah puasa Ramadhan jauh dari kampung halaman atau Tanah Air Indonesia menjadi pengalaman tersendiri. Mengutip kanal Islami Liputan6.com, 26 April 2023, sejumlah cerita dari warga negara Indonesia (WNI) di AS yang menjalankan puasa Ramadhan 2022 di negeri orang, tepatnya Negeri Paman Sam, yang dikutip dari VOA Indonesia.

Tahun ini merupakan pertama kalinya WNI Imam Kurniawan menjalankan puasa Ramadhan di Amerika Serikat. Imam, mahasiswa S2 jurusan pekerjaan sosial di New York University, mengaku merasa beruntung karena tinggal tak jauh dari masjid Al-Hikmah yang didirikan oleh komunitas Indonesia di Queens, New York.

"Bapak itu selalu bilang, cari apartemen yang dekat masjid," cerita Imam Kurniawan kepada VOA belum lama ini. 

Kesibukan Imam sebagai mahasiswa terkadang membuatnya harus berada di kampus seharian. Namun, mahasiswa kelahiran Lampung ini tidak perlu khawatir dalam mencari tempat ibadah. Pasalnya, New York University atau NYU di New York menyediakan tempat beribadah bagi mahasiswa dari beragam agama. 

4 dari 4 halaman

Ada Komunitas Muslimnya

"Kalau mau sholat Jumat atau lagi Ramadhan ini sholat Tarawih, atau lagi Ramadhan ini ada iftar bersama saya bisa milih gitu, saya mau di masjid Al-Hikmah yang Indonesia dekat dengan apartemen, atau misalkan lagi sibuk atau lagi ngerjain tugas dan harus di kampus, saya bisa di kampus," ujar Imam Kurniawan kepada VOA belum lama ini.

Universitas ini bahkan memiliki pusat Islam dengan ruangan yang dapat digunakan untuk beribadah oleh mahasiswa muslimnya. Berbagai kegiatan seperti pengajian dan ceramah, khususnya sebelum waktu berbuka puasa biasa dilakukan.

Sama halnya dengan Imam, tahun ini jadi tahun pertama bagi mahasiswa asal Bandung, Ilham Nugraha berpuasa Ramadhan di Amerika Serikat. Mahasiswa S2 jurusan administrasi publik di Cornell University, di Ithaca, New York ini mengatakan, kampusnya memiliki pusat ibadah lintas agama, Anabel Taylor Hall, yang bisa digunakan para mahasiswa untuk beribadah menurut agama masing-masing, termasuk sholat Jumat dan Tarawih.

"Saya termasuk salah satu yang senang ya, sebab ternyata di sini juga komunitas religius, komunitas beragama pun diberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadahnya. Terutama ya itu kongregasi Jumat, misalnya ya sholat Jumat atau sholat 5 waktu, itu diberikan kesempatan jadi saya senang banget," kata Ilham kepada VOA.

Peraih gelar S1 dari ITB ini merasa beruntung, lantaran kalau dulu kampusnya di Bandung berseberangan dengan masjid. Sekarang di Amerika pun ia juga bisa beribadah bahkan tanpa harus keluar kampus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.