Sukses

Kaesang Ikut Komentari Supporter Korea Selatan di Piala Dunia 2022 yang Dinilai Mirip Jokowi

Video tentang supporter Korea Selatan di Piala Dunia 2022 mirip Jokowi yang dikomentari Kaesang ini awalnya dibagikan di TikTok.

Liputan6.com, Jakarta - Meriah gelaran Piala Dunia 2022 Qatar masih terus jadi konten di media sosial. Serba-serbinya pun tidak semata tentang pemain, namun juga supporter. Kali ini, giliran seorang supporter Korea Selatan, yang namanya belum diketahui, yang jadi sensasi online.

Pasal, wajahnya dinilai mirip dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setelah ditandai warganet, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, pun turut mengomentari konten tersebut.

Di balasan cuitan Kaesang di Twitter, baru-baru ini, seorang pengguna menulis, "Skin korean soccer baru rilis mas," seraya menyertakan cuplikan video memperlihatkan wajah supporter Korea Selatan tersebut.

Ini kemudian ditanggapi Kaesang dengan menulis, "Opaaa Owi," meniru keterangan yang tertera di video asli di akun TikTok @affaaantuuuh. Di platform tersebut, unggahan yang dimaksud sudah mengumpulkan hampir 350 ribu tampilan, dengan keterangan, "Owii go internasional."

Kehadirannya seolah jadi bukti euforia pertandingan Ghana-Korea Selatan pada Senin, 28 November 2022 masih enggan ditinggal para penonton. "Salah satu pertandingan terbaik sejauh ini di Piala Dunia," begitu komentar yang menyeruak di media sosial setelah pertandingan selesai

"Laga klasik" di Piala Dunia Qatar 2022 ini berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Ghana. Mohammed Kudus pun disebut-sebut sebagai tokoh kunci penakluk Taegeuk Warriors. Terlepas dari penampilan cemerlangnya di lapangan hijau, nama penggawa Ajax Amsterdam ini justru bikin warganet salah fokus.

"Kudus, tapi Mohammed. Orang Malaysia tidak bisa memproses nama ini," kata seorang pengguna Twitter, yang kemudian dijawab yang lain dengan berkelakar, "Kudus di sini mungkin mengarah ke sebuah daerah di Jawa Tengah: Kudus. Jadi, bukan Kudus dalam artian suci."

"Namanya hybrid dong," komentar yang lain. Ada juga yang menulis, "Wujud toleransi yang sesungguhnya." Ungkapan-ungkapan ini tentu tidak mengurangi penghargaan pada kemampuan olah bola Mohammed Kudus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Metro Man

Yang juga viral di media sosial karena gelaran Piala Dunia Qatar 2022 adalah "metro man." Duduk di atas kursi tinggi, dengan megafon dan tangan busa, seorang pemandu metro terekam mengatakan, "Metro! Metro! Metro...Metro.. Metro..," pada semua penggemar sepak bola yang menuju stasiun di Souq Waqif, dikutip dari The Peninsula Qatar.

 

Saat ia viral di media sosial, spot-nya di Souq Waqif berubah jadi tempat persinggahan favorit bagi para penggemar yang ingin berkeliling Doha. Dalam sederet video yang beredar di media sosial, tampak beberapa orang menyemangati "metro man" untuk mengucapkan kalimat ikonisnya, "Metro! Metro!"

Di salah satu video TikTok, sekelompok sukarelawan merespons dengan mengatakan, "Lewat sini!" saat ia memandu penggemar melalui megafon. Sejak itu, ia telah membuka akun TikToknya sendiri.

Komentar dukungan mengalir di setiap videonya dengan satu pengguna bercanda, "Ini adalah nada dering baru saya." "Metro man," yang bernama asli Abu Baker Abba, juga sempat jadi tamu istimewa pada pertandingan antara Inggris dan Amerika Serikat, akhir pekan kemarin.

 

3 dari 4 halaman

Banjir Pujian

Di Stadion Al Bayt yang penuh sesak, Abu Baker berbicara melalui mikrofon dan berteriak "Metro!" di lapangan di depan ribuan penggemar sepak bola. Sebagai imbalannya, orang banyak menjawab, "Lewat sini" dengan sangat antusias.

"Metro man" telah diberikan penghargaan atas usahanya. Penyelenggara Piala Dunia 2022 juga disebut berterima kasih atas kontribusinya dalam memastikan kelancaran arus transportasi selama pesta sepak bola empat tahunan itu berlangsung.

Melansir Al Jazeera, Abbass merupakan pria berusia 23 tahun asal Kenya. "Kami mencintainya, kami menyukai 'metro man,'" kata seorang penggemar, menunjuk ke arah Abbass.

"Saya melihatnya di TikTok. Saya pikir itu benar-benar lucu. Ia membuat saya tertawa. Itu tugas yang sangat sederhana," tambah seorang penggemar muda yang mengenakan kaus sepak bola Chelsea.

Orang-orang yang mengunjungi Souq Waqif yang populer secara teratur berinteraksi dengan Abbas, terlibat dalam bolak-balik dan menciptakan adegan seperti pantomim. "Ia sangat, sangat menikmati pekerjaannya," kata seorang penggemar yang terkesan.

Abbass sekarang menginspirasi pekerja lain untuk ikut bersenang-senang, dengan banyak dari mereka sekarang mengenakan jari busa khasnya dan memberikan arahan pada penggemar dengan cara yang kreatif.

4 dari 4 halaman

Kemeja Putih Keberuntungan

Di sisi lain, kemenangan mengejutkan 2-1 Arab Saudi atas Argentina di Piala Dunia Qatar 2022 telah membangkitkan kenangan tentang kemeja putih "keberuntungan" pelatih Arab Saudi, Herve Renard. Pelatih asal Prancis itu tercatat mengenakan kemeja putih desainernya selama membela Zambia dan Pantai Gading, yang memenangkan gelar AFCON 2012 dan 2015.

Melansir FAR Post, Renard juga memilih kemeja khasnya yang tidak diselipkan ke dalam celana selama pertandingan pembuka Grup C Piala Dunia 2022 di Qatar. Pelatih itu terlihat di pinggir lapangan dengan kemeja yang sebagian tidak dikancing, memperlihatkan six-pack-nya.

Tidak heran, presenter olahraga TV BBC Afrika, Mimi Fawaz, kemudian fokus pada kaus Herve yang sepertinya membawa keberuntungan. "Kaus putih keberuntungan Herve Renard kembali mencetak gol sehingga menjadikan Arab Saudi 2-1 Argentina," cuit Fawaz di akun Twitter-nya.

Ia menyambung, "Penggemar sepak bola Afrika mengenalnya terlalu baik. Ia selalu memakai (kemeja itu) untuk keberuntungan. Memenangkannya bersama Zambia dan Pantai Gading ketika mereka kampiun AFCON bersama."

Mantan tangan kanan Renard, Honor Janza, menjelaskan mengapa pria Prancis itu menyukai kemeja putih khasnya. Ia berkata, "Saya tidak berpikir itu ada hubungannya dengan masalah pesona. Saya pikir itu hanya kebetulan. Ia menyukai warna putih dan itu hanya kebetulan baginya."

Janza bersikeras bahwa Renard telah mengubah kemeja putih sebagai bagian dari citra publiknya. "Ia mempertahankannya karena itu adalah salah satu warna yang memberinya hasrat dalam kariernya," kata pelatih Namungo FC Tanzania itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.