Sukses

Clara Tan Pernah Jadi Korban Kekerasan, Dorong Orang Berani Keluar dari Hubungan Beracun

Berderai air mata, finalis Asia's Next Top Model 5, Clara Tan, bercerita mengenai pengalamannya berada dalam hubungan beracun.

Liputan6.com, Jakarta - Berderai air mata, finalis Asia's Next Top Model 5, Clara Tan, bercerita mengenai pengalamannya berada dalam hubungan beracun. Itu diungkapnya saat jadi bintang tamu podcast Deddy Corbuzier dalam rekaman yang dibagikan di YouTube, baru-baru ini.

Beberapa hari sebelumnya, Clara sudah lebih dulu menguak pengalaman pahit itu dalam sebuah unggahan di akun Instagram-nya. Ia menulis dalam bahasa Inggris yang artinya, "Ini adalah kisah saya berada dalam hubungan beracun."

"Sebagai seorang wanita," ia menyambung. "Jatuh cinta seharusnya jadi hal yang paling indah dan penuh cinta karena itu membuat kita merasa berharga dan diinginkan, tapi sayangnya, bukan ini yang terjadi pada saya."

"Pria yang sangat saya cintai, yang seharusnya mencintai dan menjaga saya, alih-alih melakukan itu, ia malah memperlakukan saya seperti sampah dan membuat saya menderita pelecehan verbal, mental, dan fisik. Saya terluka dan itu akan meninggalkan bekas luka selamanya pada saya," imbuhnya.

Clara menyambung, "Saya tahu bahwa setiap hubungan memiliki kelebihan dan tantangannya sendiri, tapi kekerasan fisik tidak pernah dapat diterima, baik itu dari pria ke wanita atau wanita ke pria."

"Saya membagikan cerita saya untuk mendorong siapa saja yang pernah mengalami kekerasan fisik untuk dapat bertindak dan cukup berani untuk keluar dari hubungan beracun dan melaporkan tindakan semacam ini pada pihak berwenang. Ingatlah bahwa Anda semua berharga," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Awalnya, Semua Baik-Baik Saja

Dalam slide unggahan, Clara mengungkap kekerasan yang dialaminya selama pacaran. Ia menulis, "Awalnya, semua baik-baik saja, kecuali saya merasa sedikit aneh ketika ia mabuk. Ia berhalusinasi atas kejadian yang tidak pernah terjadi."

"Suatu hari setelah kami menghadiri pesta di bar miliknya, kami sedang menunggu sopirnya menjemput. Ketika menunggu, ia memberikan bunga dan saya sangat bahagia saat itu sampai-sampai saya mengatakan pada teman saya bahwa saya mendapatkan bunga," Clara menyambung.

"Saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi setelahnya karena ia tiba-tiba mulai berteriak dan mengatakan bahwa saya menyebutnya miskin. Saya sangat kaget dan mulai bertanya 'Apakah saya mengatakan itu?' dan semua orang mengatakan tidak. Ia mabuk," imbuhnya.

Clara berkata, "Momen-momen mabuk ini jadi semakin parah. Ia mulai menuduh saya melakukan hal-hal aneh yang tidak pernah terjadi. Hingga pada akhirnya di sebuah malam, ia mulai menuduh saya berselingkuh (sesuatu yang tidak pernah saya lakukan) dan mulai melakukan kekerasan fisik terhadap saya."

3 dari 4 halaman

Alami Kekerasan Fisik

Clara merinci bagaimana mantan pacarnya itu melakukan kekerasan fisik. "Ia menarik rambut saya dan memukulkan kepala saya ke kaca. Bisa Anda bayangkan betapa kerasnya itu? Itu sangat sangat menyakitkan," ia menuturkan.

Bersama cerita itu, Clara juga menyertakan sederet foto yang diklaim sebagai akibat kekerasan fisik yang dialaminya. Salah satunya, ia memperlihatkan pipi memar yang disebabkan "tamparan."

Memar-memar juga tampak di bagian lengan. Foto itu diberikan keterangan, "Ia memegang tangan saya selama menampar saya."

"Tidak banyak memar, tapi tetap sakit," ia melanjutkan. "Dipukuli oleh orang yang Anda sayangi. Ini sangat sangat menyakitkan."

Di foto terakhir, Clara menyertakan panduan jika seseorang mengalami atau melihat kekerasan maupun pelecehan seksual. Itu merupakan metode 5D: Dialihkan, Dilaporkan, Dokumentasikan, Ditegur, dan Ditenangkan.

"Untuk pelaporan tindakan pelecehan atau kekerasan seksual dapat menghubungi SAPA 129 melalui hotline 021-129 atau WhatsApp 08111-129-129," begitu bunyi keterangan dalam unggahan tersebut.

4 dari 4 halaman

Pesan Body Positivity

Sebelum ini, Clara Tan sudah lebih dikenal lewat pesan body positivity-nya. "Bersama foto ini, saya ingin memberi tahu kalian bahwa saya tidak 'sempurna' lagi, tubuh berubah saat Anda tumbuh dewasa. Tapi tidak apa-apa. Saya juga manusia," tulisnya di sebuah unggahan Instagram-nya.

Ia menyambung, "Apakah saya merasa tidak aman dengan tubuh saya? Pasti, ya! Tapi saya belajar untuk menyukainya, karena ketika Anda menerima kekurangan Anda, tidak ada yang bisa menggunakannya untuk melawan Anda."

Narasinya bahkan termuat dalam artikel Vogue Singapore yang membahas apa artinya mengambil hak pilihan atas tubuh sendiri dan dengan berani mencintai diri sendiri, apa adanya. Mengutip publikasi itu, Clara merasa bebas dan terkendali.

"Senang rasanya akhirnya bisa menerima kekurangan saya dan menikmati makanan yang saya rindukan sejak saya berusia 18 tahun (karena ia mulai diet saat itu). Anda hanya hidup sekali, ya. Jangan membuatnya lebih rumit dari yang seharusnya," ia mengatakan.

Clara menyambung, "Tubuh sempurna yang selalu dipuji semua orang sebenarnya diperoleh dari saya mengikuti diet yang sangat ketat. Itu adalah siksaan karena saya harus makan makanan tidak berasa dan berolahraga dengan keras setiap hari. Saya ingat menangis begitu sering, karena itu benar-benar mengerikan, tapi saya tidak punya pilihan karena bidang pekerjaan saya."

"Sekarang, saya merasa jauh lebih mengendalikan tubuh dan hidup saya setelah saya menerima kenyataan bahwa tidak ada yang sempurna dan kekurangan yang Anda miliki sebenarnya membuat Anda lebih cantik selama Anda menerimanya. Cintai dirimu sendiri, wahai perempuan dan laki-laki!" tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.