Sukses

Belajar Ramah Lingkungan di Sejauh Rumah Kita

Sejauh Mata Memandang menggandeng komunitas Yogyakarta dalam belajar bersama untuk lebih ramah lingkungan di "Sejauh Rumah Kita".

Liputan6.com, Jakarta - Semangat berkelanjutan dan peduli lingkungan tiada henti digaungkan oleh salah satu label tekstil slow fashion, Sejauh Mata Memandang. Kini, label tersebut menghadirkan "Sejauh Rumah Kita" sebagai tempat berbagi ilmu dan ragam tips merawat Bumi.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, sesi belajar ramah lingkungan ini menggandeng berbagai komunitas di Yogyakarta yang telah menjalani slow living. Kegiatan Belajar Bersama ini rutin diadakan setiap Sabtu yang terbagi dua sesi, yakni pagi dan sore hari.

Kegiatan Belajar Bersama perdana digelar pada Sabtu, 16 Juli 2022. Agenda ini adalah bincang santai mengenai upcycle dan recycle bersama Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang Chitra Subyakto yang dihadiri oleh total 30 peserta.

Lewat kegiatan ini, Chitra menjelaskan cara lebih bertanggung jawab terhadap barang-barang di sekitar kita. Salah satunya pakaian, yang kerap tidak dipedulikan perawatannya hingga tak terpakai lagi dan berakhir menjadi sampah.

Hal tersebut sejalan dengan komitmen Sejauh Mata Memandang yang menerapkan model bisnis sirkular guna meminimalisasi limbah dan polusi dari industri tekstil. Chitra menyebut banyak cara untuk memanfaatkan pakaian bekas agar tidak berakhir menjadi sampah.

"Saya sendiri biasanya memanfaatkan kembali pakaian yang tidak terpakai menjadi kantong belanja, sarung bantal, atau mainan untuk binatang peliharan saya," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Buat Tas Lipat dari Kaus Bekas

Chitra menambahkan, "Jika ada pakaian yang berlubang atau sobek namun masih layak pakai, saya biasanya menjahitnya kembali atau ditambal dengan kain perca untuk menambahkan aksen agar terlihat lebih menarik."

Ia menjelaskan pada intinya, penting untuk selalu berusaha menjaga masa pakai dan daya guna pakaian kita agar lebih panjang dan tetap berputar. Selain itu, ia juga mengajak para peserta untuk mempraktikkan upayanya dalam memanfaatkan kembali kaus yang tidak terpakai dengan mengubah fungsinya menjadi tas kain lipat menggunakan kain perca produksi Sejauh yang dijahit di bagian luarnya sebagai kantong dan untuk menambahkan aksen unik.

Kemudian pada pekan kedua, kegiatan Belajar Bersama diadakan pada Sabtu, 23 Juli 2022. Gelaran ini sekaligus memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli setiap tahunnya.

Sejauh Mata Memandang menggandeng Cikgu Yustina dari Art Class Cikgu di sesi pagi untuk belajar menggambar dan mewarnai bersama peserta anak-anak. Pada kegiatan ini, Cikgu Yustina mengajarkan anak-anak untuk menggambar dan mewarnai dengan tema "Sejauh Rumah Gajah".

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Menggambar dan Mewarnai

Tema tersebut terinspirasi dari Gajah Sumatera sebagai satwa yang terancam punah dan perlu dijaga habitatnya. Mengingat, Gajah Sumatera merupakan satwa penyeimbang lingkungan hutan sehingga dapat membantu kelangsungan hidup setiap makhluk di Bumi.

"Meningkatkan kesadaran masyarakat akan semakin gentingnya masalah lingkungan hidup harus dimulai pada usia sedini mungkin. Tentunya harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan, misalnya menggambar dan mewarnai, agar lebih mudah dipahami oleh anak-anak," kata Cikgu Yustina.

Ia menambahkan melalui kegiatan ini, pihaknya ingin meningkatkan kesadaran anak-anak tentang kondisi masalah lingkungan hidup. Hal ini dikarenakan anak-anak adalah generasi penerus yang berperan penting dalam mencegah kepunahan di masa depan.

"Diharapkan anak-anak kita akan semakin sadar dan lebih peduli untuk melestarikan alam demi masa depan mereka dan makhluk hidup lainnya," lanjutnya.

Kegiatan selanjutnya adalah membuat sabun cuci pakaian ramah lingkungan bersama studio etnobotani yang membuat produk perawatan diri berdasarkan tradisi Indonesia, Akuna Indonesia. Kegiatan Belajar Bersama dengan membuat sabun cuci pakaian ramah lingkungan yang diadakan pada Sabtu, 23 Juli 2022 untuk sesi sore.

4 dari 4 halaman

Membuat Sabun Cuci Pakaian Ramah Lingkungan

Pendiri Akuna Indonesia Wulan Hardjosoediro dan Dina Hardjosoediro mengajarkan ragam hal mengenai pembuatan sabun, mulai dari proses saponifikasi, dan mengenali bahan-bahan pembuatan sabun yang aman dan alami serta mampu menghilangkan noda pada pakaian, hingga pengaruh sabun terhadap warna kain dan juga kulit manusia. Peserta juga mempraktikkan pembuatan sabun cuci pakaian ramah lingkungan yang juga aman untuk berbagai jenis kain karena tidak merusak warna pakaian, tidak meninggalkan residu sehingga aman untuk pakaian bayi, bahkan bisa dipakai sebagai sabun mandi.

Wulan menyebut sangat mengapresiasi hadirnya "Sejauh Rumah Kita" di Yogyakarta sebagai tempat untuk berbagi ilmu dan praktik mengenai slow living, mengadopsi hidup yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Pihaknya juga senang diberi kesempatan berpartisipasi.

"Kami juga senang karena mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam membagikan ilmu tersebut melalui kegiatan Belajar Bersama ini dan mengenalkan produk kami sebagai produk lokal yang tak hanya ramah lingkungan, namun juga merupakan warisan tradisi leluhur," tambahnya.

"Sejauh Rumah Kita" dibuka setiap hari untuk umum mulai 8 Juli hingga 4 September 2022, dari pukul 10.00--18.00 WIB, berlokasi di Rumah Simbah Studio, NG I / 1301 Jl Kp. Ngadiwinatan, Ngampilan, Yogyakarta 55261.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.