Sukses

TikToker Klaim Sebagai Nabi Perempuan Pertama, Warganet Ngamuk

Perempuan yang menampilkan dirinya berhijab dan mengaku berasal dari Arab Saudi ini mengaku jadi "nabi perempuan pertama."

Liputan6.com, Jakarta - TikToker pemilik akun @mariam.hadid1 sedang berada di tengah arus kontroversi publik. Bagaimana tidak, perempuan yang menampilkan dirinya berhijab dan mengaku berasal dari Arab Saudi ini mengaku sebagai "nabi perempuan pertama."

"Saya adalah nabi perempuan pertama Alhamdulillah. Kalian ingin saya tanyakan apa ke Allah?" tulis perempuan yang mengaku bekerja sebagai model itu di salah satu unggahan yang kolom komentarnya ditutup, beberapa waktu lalu.

Tidak sulit menebak bahwa klaim palsu perempuan itu disambut amukan warga dunia maya, menurut rangkuman mStar, dilansir Rabu (27/7/2022). Banyak pengguna yang mengunggah konten memperlihatkan akun perempuan tersebut, meminta warganet untuk melaporkan akun tersebut.

Ini bahkan melebar ke media sosial lain, seperti Facebook. Salah satu pengguna menulis, "Bagi yang punya TikTok tolong laporkan akun ini, ia mengaku nabi perempuan dan isi (konten akunnya) kebanyakan menghina Islam."

"Jangan sampai Islam dihina. Jadi, ayo laporkan akun TikTok-nya agar tidak lagi membuat konten yang menghina agama kita," imbuh yang lain, sementara pengguna lain berkomentar, "Jika Anda diam ketika agama Anda dihina, gantilah pakaian Anda dengan kain kafan."

Tidak sampai di situ saja, salah satu video juga memperlihatkan aksi seolah membaca Al-Qur'an sambil mengenakan kostum ala Spider-Man dengan hijab. Sebagai catatan, wanita tersebut mulai aktif memproduksi video sejak awal tahun lalu, tapi kisahnya baru viral akhir-akhir ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bukan Kali Pertama

Klaim palsu "nabi peremuan pertama" sayangnya bukan satu-satunya konten di TikTok yang dianggap menghina Islam. Sebelum ini, Warga Malaysia didesak melapor ke otoritas agama setempat jika menemukan orang-orang yang mengikuti tren TikTok mendandani kipas angin dengan telekung alias mukena.

Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) Datuk Idris Ahmad membuat pengumuman setelah melihat tren yang tampaknya populer di kalangan anak muda, lapor Bernama pada Mei 2022. Ia mengatakan, ini mengacu pada semakin banyak video di TikTok yang menampilkan pria dan wanita Muslim yang salat di samping kipas angin yang dipakaikan mukena seolah itu adalah pasangan mereka.

Sederet video menunjukkan mereka melakukan salam, seiring gerakan kipas memutar yang membuatnya seolah orang salat yang juga sedang salam. Beberapa rekaman bahkan menunjukkan mainan mewah yang dilekatkan pada kipas hingga menyerupai seseorang.

Idris menekankan bahwa tindakan itu tidak boleh terjadi karena merupakan penghinaan terhadap Islam. "Saya menyarankan mereka untuk memperkaya diri dengan ilmu agama, mencari bantuan ustaz, atau mengikuti pengajian di masjid atau surau," kata Idris.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Tren Kontroversial Lain

Lebih lanjut Idris berkata, "Jangan menghina Islam dan mengikuti secara membabi buta apa yang ditampilkan di YouTube atau sumber tidak dikenal lainnya. Praktik tidak masuk akal ini harus dilaporkan ke kantor agama agar dapat diambil tindakan."

Pencarian di TikTok menemukan bahwa "makmum salat kipas angin" mendapatkan banyak hasil. Beberapa klip menampilkan guru agama yang mengecam tren tersebut karena hal-hal yang berkaitan dengan agama tidak boleh dijadikan "lelucon" meski tujuannya hanya untuk menghibur.

Kemudian, pada awal tahun ini, tren TikTok "Unboxing by Husband" juga mendapat kecaman di Malaysia. Itu kedapatan dilakukan pasangan pengantin baru, yang mana kemunculannya mendapat reaksi keras dari publik saat itu, Malay Mail melaporkan.

"Unboxing by Husband" atau "Unboxing Pengantin" ini melibatkan pengantin baru, khususnya wanita berhijab. Tren ini melihat pasangan mempelai berdiri di depan cermin dalam pakaian pengantin mereka dengan pengantin pria melepas aksesori kepala pengantin wanita hingga kerudung mereka di depan kamera.

4 dari 4 halaman

Menjauhi Tren Tertentu

Banyak yang mengambil bagian dalam tren ini untuk "memperingati momen bahagia sambil mengumumkan bahwa mereka sudah jadi suami dan istri yang sah." Tapi, tidak semua orang setuju dengan pengantin wanita yang "di-unboxing" oleh suami mereka, menyebut bahwa itu bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

"Apakah kalian tidak merasa malu merekam video seperti itu? Aurat seorang istri perlu dijaga oleh suaminya,” tulis salah satu pengguna, sementara yang lain menulis, "Pengantin baru yang masih muda akhir-akhir ini begitu mudah terpengaruh hal-hal yang tidak pantas demi tren, namun nyatanya justru mempermalukan diri sendiri dan keluarga."

Departemen Agama Islam Perak menyarankan umat Islam untuk menjauhi tren tersebut, dengan mengatakan bahwa wajib bagi suami untuk melindungi kehormatan istri mereka. "Tindakan 'unboxing' bukan bagian dari ajaran Islam karena itu adalah awal dari dosa dan mengundang fitnah," katanya dalam unggahan Facebook saat itu.

Pencetus Ummah (PU) Syed juga mengecam tren tersebut, menggambarkannya sebagai "sesat." "Kita boleh saja jadi muda dan mencoba hal-hal baru, tapi kita harus menaati hukum Tuhan dan tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu," tuturnya. "Jangan ikut-ikutan omong kosong karena tidak membawa manfaat apa-apa."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.