Sukses

Seoul Kampanyekan Gaya Hidup Vegan Berskala Global demi Tekan Emisi Gas Rumah Kaca

Promosi makanan vegan itu tak hanya untuk menyelamatkan lingkungan, tetapi juga untuk mendukung perusahaan rintisan yang berkecimpung di bidang makanan vegan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Metropolitan Seoul meluncurkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran soal veganisme. Kampanye dilakukan dengan mempromosikan pilihan makanan yang lebih beragam dan insentif untuk perusahaan rintisan terkait.

Divisi Kerja sama Lingkungan Warga di bawah Kantor Pusat Iklim dan Lingkungan Pemkot mengumumkan rencana promosi veganisme akan berjalan dalam waktu dekat. Pemerintah mengaitkan pentingnya veganisme dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).

Mengutip laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB yang dirilis selama Konferensi Perubahan Iklim PBB 2021, sektor pertanian dan makanan menyumbang 31 persen dari total emisi GRK dunia pada 2019. Sebagai langkah awal, Seoul akan menyebarluaskan arti veganisme dan alasan orang harus beradaptasi dengan gaya hidup tersebut.

Mereka akan menggunakan platform media sosial untuk menggambarkan gaya hidup vegan kepada warga. Selanjutnya, pemerintah kota juga akan mensponsori acara kuliner bertajuk Tastes of Seoul yang digelar selama seminggu, dari 30 September hingga 6 Oktober 2022, merayakan Hari Vegetarian Sedunia pada 1 Oktober.

Seoul juga akan meluncurkan buku panduan berisi 50 resep vegetarian yang direkomendasikan oleh ahli gastronomi domestik dan global. Kota itu juga akan mempromosikan hidangan vegan khas Korea Selatan ke seluruh dunia dan mempromosikannya dalam berbagai cara.

Dikutip dari laman Korea Times, Sabtu, 9 Juli 2022, pemerintah kota juga akan mendukung perusahaan rintisan yang mendedikasikan bisnis mereka kepada veganisme lewat berbagai saluran dukungan bisnis resmi. Misalnya, Seoul Startup Hub yang akan membantu perusahaan dengan program Inkubator Dapur.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Inkubator Bisnis hingga Pameran

Program itu akan memfasilitasi pengembangan makanan vegan, menjualnya, mengecek daya jual mereka, hingga membantu perusahaan membuka bisnis dengan menyediakan dapur bersama. Macaron vegan, daging pengganti yang dibuat dengan jamur tiram raja, dan saus pasta krim jamur tanpa bahan susu adalah contoh makanan vegan yang dibuat di dalam Inkubator Dapur, menurut pemerintah kota.

Pemerintah Seoul juga berencana membuka paviliun khusus untuk pengalaman gaya hidup vegan di Korea Vegan Fair 2022. Acara itu digelar di COEX dari 8--10 Juli 2022.

Paviliun itu akan memamerkan sejumlah produk vegan yang dibuat startup dengan bantuan subsidi pemerintah kota dan dukungan lain. Di antara produk yang dihadirkan mulai dari daging hingga keju nabati, termasuk produk lain yang tidak terbuat dari hewan, seperti kosmetik, tas, dan barang fesyen lainnya. 

Salah satu brand yang berpartisipasi adalah Vegan Tiger. Brand fashion yang mengklaim tak menggunakan kulit binatang itu akan memajang pakaian dan produk ramah lingkungan lainnya di paviliun itu.

 

 

3 dari 4 halaman

Praktik Veganisme

Paviliun itu juga akan mengenalkan area yang pengunjung dapat membawa wadah pakai ulang untuk membeli detergen dan produk rumah tangga yang dipakai sehari-hari. Cara ini untuk mengajari nilai wadah pakai ulang dibandingkan wadah sekali pakai, yang akhirnya bisa mengurangi sampah.

Prinsip veganisme juga sudah dipraktikan di Balai Kota. Sejak 2013, pemerintah menyediakan menu vegetarian seminggu sekali di kafetaria mereka. Kemudian sejak April 2022, pemerintah menawarkan menu substitusi dagaing sebulan sekali.

Kantin kantor juga dipasangi pemindai makanan AI yang berfungsi untuk memindai piring makanan bekas dan mengecek berapa banyak sampah makanan yang dihasilkan. Pemerintah kota berencana menawarkan menu vegetarian lebih sering, antara 6--8 kali sebulan, tergantung respons para ASN atas rencana tersebut.

Yoo Yeon-sik, kepala Kantor Pusat Iklim dan Lingkungan, mengatakan bahwa pemerintah kota akan menemukan cara yang lebih beragam bagi penduduk Seoul untuk melindungi Bumi dan lingkungan. Dia juga mengingatkan bahwa gaya hidup vegan dan tanpa limbah adalah dua cara untuk mengurangi jejak karbon seseorang setiap hari.

 

4 dari 4 halaman

Daging Babi Vegan

Di tempat berbeda, daging babi vegan bernama Impossible Pork mulai dipasarkan di Singapura sejak pertengahan Desember 2021. Daging babi vegan itu terbuat air, konsentrat protein kedelai, minyak kelapa, minyak bunga matahari, perasa alami, 2 persen atau kurang dari methylcellulose, cultured dextrose, food starch modified, garam, dan soy leghemoglobin.

Ada juga campuran tokoferol (Antioksidan) dan soy protein isolate. Selain itu terdapat zinc gluconate, thiamine hydrochloride (vitamin B1), niacin, pyridoxine hydrochloride (vitamin B6), riboflavin (vitamin B2), dan vitamin B12 yang mengandung kedelai. Namun, apakah daging yang sepenuhnya terbuat dari tumbuhan itu boleh dikonsumsi umat muslim?

Dewan Agama Islam Singapura (MUIS) mengatakan, prinsip-prinsip Islam melarang umat Islam mengonsumsi makanan yang mengandung daging yang tidak dipotong, seperti babi dan turunannya, dan minuman beralkohol. Karena penamaan itu, MUIS telah menyarankan umat Islam untuk tidak mengonsumsinya. Menegaskan hal itu, situs web Impossible Foods juga menyatakan bahwa Impossible Pork, bersama Impossible Chicken Nuggets dan Impossible Meatballs, tidak bersertifikat halal. 

"Hal ini dapat menyebabkan kebingungan bagi masyarakat Muslim dari penggunaan nama makanan yang jelas dilarang menurut hukum Islam," sebut MUIS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.