Sukses

BPOM Perintahkan Produk Kinder Joy Ditarik dari Pasar Indonesia Sementara Waktu

Produk Kinder Joy yang beredar di Indonesia merupakan produksi pabrik di India, bukan Belgia seperti di Inggris. Apa alasan BPOM menarik produk tersebut?

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan menghentikan produk merek Kinder untuk sementara waktu. Selama penarikan, beragam produk dengan nama varian Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, dan Kinder Joy for Girls itu secara random akan diuji keamanan pangannya.

Hal ini menyusul penerbitan peringatan publik oleh Food Standard Agency (FSA) Inggris pada 2 April 2022, setelah ditemukan keterkaitannya dengan wabah Salmonella. Keputusan serupa juga diikuti oleh sejumlah negara Eropa lainnya, seperti Irlandia, Prancis, Jerman, Belanda, dan Swedia.

Keputusan penghentian peredaran produk Kinder Joy itu disampaikan dalam rilis Penjelasan BPOM RI tentang Penarikan Produk Cokelat Merek Kinder Asal Belgia di Inggris dan beberapa Negara Uni Eropa di laman resmi BPOM pada hari ini, Senin (11/4/2022). 

"Sehubungan dengan diterbitkannya peringatan publik (Food Alert) oleh Food Standard Agency/FSA Inggris yang diikuti oleh sejumlah negara di Eropa, antara lain Irlandia, Prancis, Jerman, Belanda, dan Swedia, terkait penarikan produk cokelat Merek Kinder Surprise, Badan POM RI memandang perlu menyampaikan penjelasan sebagai berikut," demikian pernyataan berbunyi.

Ferrero selaku produsen cokelat itu telah menarik produk bermerek Kinder Surprise secara sukarela meski diklaim tidak terdeteksi bakteri Salmonella dalam produk mereka. Sebanyak 63 anak menjadi korban keracunan bakteri itu dengan gejala yang ditimbulkan adalah diare, demam, dan kram perut.

"Tidak sampai menyebabkan kematian," imbuh keterangan itu.

Produk yang ditarik di Inggris adalah produk cokelat merek Kinder Surprise dalam kemasan tunggal 20 gram dan kemasan isi 3 dengan berat masing-masing 20 gram, dengan batas tanggal kedaluwarsa masing-masing produk sampai tanggal 7 Oktober 2022. Produsen kemudian menambah daftar produk mereka yang ditarik sebagai langkah kehati-hatian.

Daftarnya meliputi Kinder Surprise kemasan 100 gram, Kinder Mini Eggs kemasan 75 gram, Kinder Egg Hunt Kit kemasan 150 gram, dan Kinder Schokobons kemasan 200 gram dengan tanggal kedaluwarsa 20 April 2022--21 Agustus 2022. Seluruhnya diproduksi oleh Ferrero N.V/S.A di Belgia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Produk di Indonesia

BPOM menegaskan seluruh produk cokelat merek Kinder yang ditarik di Inggris itu tidak terdaftar di BPOM. Baik Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, maupun Kinder Joy for Girls, seluruhnya diproduksi oleh Ferrero India PVT, LTD.

Meski begitu, BPOM akan melakukan random sampling dan pengujian produk merek Kinder yang terdaftar di seluruh wilayah Indonesia. Langkah itu diambil untuk melindungi masyarakat dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

"Badan POM akan menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella. Badan POM mengawal dan memastikan penghentian peredaran tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku," bunyi penjelasan itu.

BPOM juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan bila menemukan produk cokelat merek Kinder yang tidak terdaftar di BPOM. Pengaduan bisa disampaikan melalui Contact Center HALOBPOM atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai/Loka POM di seluruh Indonesia.

3 dari 4 halaman

Pernyataan Perusahaan

Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan, Ferrero menyatakan bekerja sama dengan Badan Standar Pangan Inggris Raya (FSA) dan Otoritas Keamanan Pangan Irlandia terkait kasus keracunan Salmonella yang mungkin terkait dengan produk mereka.

"Meski tidak ada satu pun produk Kinder yang diedarkan ke pasar terbukti positif mengandung Salmonella, dan kami juga tak menerima keluhan pelanggan, kami benar-benar menganggap hal ini serius mengingat layanan konsumen adalah prioritas utama kami," demikian pernyataan perusahaan.

"Kami menganggap masalah keamanan pangan secara serius dan kami meminta maaf atas masalah ini," imbuh mereka.

Sementara itu, pihak FSA menyatakan telah bekerja sama dengan otoritas keamanan pangan untuk mengidentifikasi penyebab pasti wabah Salmonella. Mereka juga menyakini bahwa produk lain yang diproduksi Kinder tidak terpengaruh kasus itu. Perwakilan FSA memperingatkan kemungkinan ada hubungan antara kasus keracunan Salmonella yang dilaporkan di seluruh Inggris dan produk tertentu yang diproduksi oleh Ferrero.

"Kami tahu bahwa produk ini populer di kalangan anak kecil, terutama menjelang Paskah. Jadi, kami akan meminta orangtua dan wali anak untuk memeriksa apakah ada produk tersebut di rumah mereka yang terpengaruh oleh penarikan ini," kata Tina Potter, Kepala Insiden di FSA, dikutip dari BBC.

4 dari 4 halaman

Gejala Keracunan

Pasien yang mengalami keracunan Salmonella akan ditunjukkan lewat beberapa gejala, di antaranya diare, kram perut, mual, muntah, dan demam. Sebagian besar kasus keracunan itu sembuh dalam beberapa hari.

Tapi, tak menutup kemungkinan pasien mengalami gejala keracunan yang parah. Hal itu umumnya terjadi pada anak-anak dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Dr Lesley Larkin dari UKHSA mengatakan Salmonella bisa menyebar dari orang ke orang. Jadi, siapa pun yang terjangkit Salmonella harus mematuhi praktik kebersihan yang baik.

"Seperti mencuci tangan secara menyeluruh setelah menggunakan kamar mandi dan menghindari memegang makanan untuk orang lain jika memungkinkan, jika Anda memiliki gejala," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.