Sukses

6 Fakta Menarik Magetan, Kabupaten Berjuluk The Nice of Java

Salah satu destinasi wisata terkenal di Kabupaten Magetan adalah Gunung Lawu yang berlokasi di tiga Kabupaten.

Liputan6.com, Jakarta - Magetan adalah kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang beribu kota di Magetan. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Ngawi di utara, Kota Madiun dan Kabupaten Madiun di timur, Kabupaten Ponorogo, serta Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Kabupaten Magetan dilintasi jalan raya utama Surabaya-Madiun-Yogyakarta dan jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa, namun jalur tersebut tidak melintasi Kota Magetan. Satu-satunya stasiun yang berada di wilayah kKabupaten Magetan adalah Stasiun Magetan yang terletak di wilayah Kecamatan Barat.

Gunung Lawu (3.265 m) terdapat di bagian barat Kabupaten Magetan, yakni perbatasan dengan Jawa Tengah. Di daerah pegunungan ini terdapat Telaga Sarangan (1000 m dpl), salah satu tempat wisata andalan kabupaten ini, yang berada di jalur wisata Magetan-Sarangan-Tawangmangu-Karanganyar. 

Magetan juga dikenal karena kerajinan kulit (untuk alas kaki dan tas). Di sana ada sentra kerajinan kulit yang berlokasi di Jalan Sawo, Kelurahan Selosari, ramai dikunjungi wisatawan. Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Magetan. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Magetan yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Julukan Magetan

Magetan memiliki beberapa julukan, antara lain The Nice of Java. Sebutan atau julukan ini muncul karena Kabupaten Magetan terkenal dengan wisata gunung yang indah, berhawa sejuk, dengan panorama alam yang memukau. Magetan memiliki wisata andalan yakni Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu yang terletak di lereng Gunung Lawu.

Julukan lainnya adalah Kota Kaki Gunung, karena letak geografisnya yang berada di kaki dan lereng Gunung Lawu. Julukan lainnya adalah The Sunset of East Java, karena letak geografisnya yang berada di ujung paling barat dari Provinsi Jawa Timur.

2. Graha Pusat Literasi

Kepala Perpusnas (Perpustakaan Nasional) RI, Muhammad Syarif Bando dan Bupati Magetan Suprawoto meresmikan Gedung Graha Pusat Literasi Kabupaten Magetan di Plaosan, Magetan, Jawa Timur, 17 Desember 2021. Gedung ini menjadi pusat pengembangan pembudayaan literasi masyarakat dan mendorong tumbuh kembangnya karya penulis berbasis daerah.

Sesuai dengan fungsinya, di dalamnya terdapat beragam koleksi buku. Salah satunya buku yang ditulis Bupati Magetan Suprawoto, berjudul Menjahit Mimpi Rakyat dan Email Saka Jakarta. Ada pula beragam buku dengan konten lokal, seperti asal-usul Magetan, potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam, sejarah, budaya, serta pariwisata, yang diharapkan dapat didigitalisasikan.

Dengan suasana yang nyaman, gedung itu juga untuk pengembangan ekowisata yang memadukan wisata literasi dan alam. Gedung ini bukan hanya milik masyarakat Magetan, namun bisa digunakan oleh siapapun.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Telaga Sarangan

Magetan punya banyak destinasi wisata menarik. Salah satu yang paling terkenal adalah Telaga Sarangan. Bahkan banyak anggapan, belum lengkap jika pergi ke Jawa Timur, terutama Magetan, kalau tidak mampir ke Telaga Sarangan atau Telaga Pasir.  Telaga ini luasnya sekitar 30 hektare dan berkedalaman 28 meter.

Dengan suhu udara antara 15 hingga 20 derajat Celsius. Telaga Sarangan mampu menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya. Telaga Sarangan adalah objek wisata andalan Kabupaten Magetan Di sekeliling telaga terdapat dua hotel berbintang, 43 hotel kelas melati, dan 18 pondok wisata.

Ppengunjung juga dapat menikmati indahnya Sarangan dengan berkuda mengitari telaga,atau mengendarai kapal cepat. Fasilitas objek wisata lainnya pun tersedia,misalnya rumah makan, tempat bermain, pasar wisata, tempat parkir, tempat ibadah,dan taman. 

Keberadaan 19 rumah makan di sekitar telaga menjadikan para pengunjung memiliki banyak alternatif pilihan menu. Begitu pula keberadaan pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai suvenir telah memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk membeli oleh-oleh.

4. Gunung Lawu

Puncak Lawu berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung Lawu terletak di antara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.  Salah satu jalur pendakian Lawu bisa ditempuh dari Cemoro sewu, Magetan.

Di Puncak Gunung Lawu terdapat kawah yang dikenal sebagai Kawah Condrodimuko, dan tempat-tempat spiritual seperti Sendang Drajat, Sumur Jolotundo, Argo Dalem, Argo Dumilah, Pasar Dieng, Batu Tugu “Punden Berundak”, Lumbung Selayur, Telaga Kuning, dan Pawon Sewu. Gunung Lawu merupakan gunung api yang berstatus istirahat. Puncak Lawu kerap dijadikan tempat pendakian bagi para pendaki gunung.

Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" (diperkirakan terahkir meletus pada 28 November 1885) dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Lawu, kereta api eksekutif yang melayani rute Solo Balapan-Gambir.

3 dari 4 halaman

5. Kuliner khas Magetan

Magetan menjadi surganya para penggemar kuliner cita rasa makanan manis. Rasa dan jenis makanan ini menjadi identitas daerah tersebut, misalnya Rori Bolu. Roti dengan bentuk bundar sedikit lonjong ini,, teksturnya empuk dan sangat enak jika dinikmati bersama dengan teh atau kopi.

Roti Bolu ini merupakan jajanan khas Magetan.  Mereka juga punya sejumlah makanan bercita rasa gurih. Salah satunya adalah Tepo yang terbuat dari beras biasa yang dibuat seperti lontong. Bedanya, tepo menggunakan kuah dari gula merah dan kacang yang dihaluskan.

Setelah itu ada Ayam Panggang Gandu. Desa Gandu daru Desa Gandu, Kecamatan Karangrejo. Salah satu Ayam Panggang Gandu yang terkenal adalah milik Bu Setu. Ayam yang digunakan oleh Bu Setu merupakan ayam kampung yang diolah dengan cara tradisional, yaitu diletakkan di atas tungku tanah liat berbahan bakar kayu.

Ada juga Pecel Pincuk khas Magetan. Hal yang membedakan pecel ini dengan pecel lainnya adalah cita rasa sambal kacangnya. Kuliner Magetan lainnya adalah Sate Kelinci. Kuliner khas lainnya adalah Sate Jamur khas Magetan, Ayam Tulang Lunak, Wedang Cemue, Getuk Lindri, Jerangking, Manisan Kulit Jeruk Pamelo dan masih banyak lagi.

6. Mojosemi Forest Park

Mojosemi Forest Park merupakan tempat wisata di Magetan yang punya banyak koleksi replika dinosaurus. Tempat wisata ini berlokasi di Jalan Raya Sarangan, Cemorosewu kilometer 5, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.  Tempat ini awalnya merupakan sebuah camping ground. Seiring bergulirnya waktu, pengelola tempat ini berinovasi dengan membangun sebuah Taman Dinosaurus yang dilengkapi dengan fasilitas menarik lainnya.

Ada berbagai fasilitas yang bisa kamu nikmati di Mojosemi Forest Park, seperti Glamour Camping, Camping Ground, Air Terjun Tirto Mojo, OutBound, Flying Fox, Skywalk, ATV, High Rope Adventure, Ekaliptus Resto & cafe, Airsoftgun Zone, Archery Zone, dan masih banyak lagi. Selain itu pihak pengelola juga menyediakan berbagai fasilitas penginapan atau tenda untuk kamu yang ingin bermalam. Penginapannya dilengkapi dengan TV serta kamar mandi yang dilengkapi dengan air hangat.

4 dari 4 halaman

7 Tips Naik Gunung Minim Sampah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.